WORKING PAPER
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing WORKING PAPER by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 36
Results Per Page
Sort Options
- ItemPEMBINAAN INDUSTRI KECIL PEDESAAN POLA BAPAK ANGKAT DI INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1994) Dyahrini, WienKegiatan industri kecil pedesaan memang sudah . seharusnya untuk mendapat perhatian yang layak dan benar, oleh sebab itu pemerintah menghirnbau dengan mengajak BUMN untuk menj adi Bapak Angkat industri kecil. Dalam kaitan ini tidak terkecuali pula PERUMTEL sebagai salah satu BUMN mengarnbil bagian dalam pola tersebut dengan membentuk POKJA untuk industri kecil pedesaan bagi para pengrajin anyarnan rotan di Kecamatan Raja Galuh Kabupaten Majalengka. Kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan melalui Balai Latlhan Kerja Shandhykara Putra Perumtel tahun binaan 1993 meliputi : 1. Program kerja pelatlhan, termasuk pasca pembinaan tahap II 2. Program kerja bidang produksi termasuk upaya mencari pasar. Dalam produk yang dihasilkan adalah berupa : Anyaman rotan untuk produk cinderamata berupa frame foto, cermin hias, jam dinding dan lain-lain. 4 Anyarnan bambu dan kulit kerang untuk berbagai cindera mata. Selanjutnya sebagai sirnpulan dari hasil pembinaan tersebut adalah : 1. Program pembinaan industri kecil melalui program Bapak Angkat, Perumtel memperoleh langkah konk;it yang sangat baik dalam ikut memajukan industri kecil di hdonesia. iv 2. Hasil dari pernbinaan ini sangat bermanfaat bagi para pengrajin industri khususnya dalam peningkatan kualitas dan mutu produknya, sehmgga dengan demlkian memberi pengaruh naiknya harga jual barang-barang tersebut, yang pada aklumya menalkkan pendapatan pengrajin. 3. Adanya upaya bantuan pemasaran dengan diberikan kelkutsertaan produk hasil binaan pada parneran Dekranas bulan Juli 1991 dan juga sebagai salah satu aktivitas nyata untuk lkut serta membantu program pariwisata Indonesia dengan menyiapkan dan menyediakan cindera mata yang menarik bagi para wisatawan manca,\negara dai~n usantara yang berkunjung ke Indonesia
- ItemANALISIS DAMPAK YENDAKA BAG1 PEREKONOIMIIAN INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1994) Dyahrini, WienKebijakan fiskal dan moneter merupakan instrumen pemerintah untuk mencapai sasaran makro ekonomi melalui APBN (penerimaan pajak perusahaan-perusahaan, bantuan asins dan pinj aman pemerintah) dan h bij akan moneter adalah mempengaruhi jumlah uang )-r?~lgb erednr yang pertamn-tamn di!aliulcan oleh Bank Sentral dan. kequdian pengaturan dilahvkan mslnlui bank-bank lnimj-a. Niiai uang suatu negara ierhadap negara lain yang biasa dlkatakan Lxrs dipengaruhi oleh kondisi perdngngan negara tersebut terhadap negara-negara lain. Bagi Indonesia Jepang mempalan negara donor utama dari keseluruhan pinjaman Indonesia bernda dari Yendaka, dan bertambahnya hutang luar negeri -v nnn CI hbrus dipkul Indonesia. Conioh : pada tahun anggaran 1993/1394 beban hutang luar negeri Lndonesia vang jatuh tempo dalnm bent& Yen lebh kuranp 43% dari keseluruhan beban hutangnyn. . Dampak Yendaka terhadap perekonornian Indonesia adalah bertarnbahqa beban hutang luar neeeri (cicilan dan bunganya) 5-ang hams ditanggung oleh Indonesia. Di samping itu juga dampak negatif yang lain yaitu menggoj-ahkan posisi neraca pembayaran untuk mengatasi ha1 ini perlu dilakwkan pe~baikan dalam iklim inestasi dan antisipasi Yendah dengan pajak dan juga meninnkatkan b cadangan devisa dalam bentuk Yen melalui ekspor lie Jepang.
- ItemPENGARUH GATT DAN AFTA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1995) Dyahrini, WienSituasi perekonomiai dunia seda~g inengalami perkembangan yang c&xp pesat di mana persakgan perdagangan intemasional sernakin gencar dan di lain pihak walaupun dirasakan terdapat keperluan yang mendesak untuk mempercepat pembangunan ekonomi pemerintah Indonesia telah berusaha untuk mengatasi kemungkman yang tajadi dalam perekonomiannya. Untdi rnenajukan ~ere!cmomian di dalam negeri salah satu cara yang ditempuh, oleh pemerintah dengan mengeluarkan k e b i j a k a n - k e a a di antaranya paket ksbijaksanaan 27 Juni 1994 @akjm 27/06/94) yang bertujuan menurunitan bea masuk terhadap 739 pos tarif meliputi bidang industri, pertanian dan komcditi temasuk bulog serta bidang kesehatan. Untuk mengatasi masalah-masalah ekonomll yang dhadapi oleh negara dibuat penyesuaian-penyesmian agar alat-alat kebijaksanaan ekonorni digunakan secara leblh bermanfaat oleh ncgara-negara berkembang dan dapat mewapai sasarannya, kebijaksanaan pemerintah untuk tujuan demilaan dmaksud dapat dilakukan antara lain melalui : ' kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan fiskal dan inekanisme pasar di negara-negara berkembang . Dari permasalahan tersebut pemerintah dapat melakukan deregulasi lagi agar lklirn investasi dapat. memba~k. Langkah deregulasi tersebut antara lain adalah meliputi : penyempurnaan .. . bea masuk dan bea masuk tambahan, termasuk penghapusan harga normal, penghapusan harga total niaga impor dan menyempumakan peraturan kaivasan Berikat dan EPTE, pengkreditan pajak masuk bagi industri tertenhi untuk memeperkuat industri kecil dan koperasi yang tertuang dalam 1 1 SK Menteri Keuangan dm 4 SK Menteri Perdagangan. Deregulasi 27 Juni 1994 tersebut didasarkan pada 6 prinsip penentuan yaitu : 1. Penunlnan tarif bea masuk sesuatu komoditi dilakukan bertahap dengan besar 5 %. 2. Untuk menunjang pertumbuhal dan peinbangu~lan industri kecil dan menengah. 3. hdustri baru yang dibangun tidak diberi komitmen kenaikan tarif tetapi harus menglkuti tarif y,mg berlahu. 4. Penurunan tarif komoditi hasil pertanian. 5 Perlindungan terhadap industri dalam bentuk tata niaga. 6. Bila menjadi gangguan harga yang .ditimbulkan oleh dumping akan ditanggulangi dengan tindakan anti dumping. Inti dari kebijaksanaan ini pada akhimya adalah pemerintah secara bertahap menurunkan atau menghapus bea masuk unhik meningkatkan daya saing, sehingga dengan demikian pemerintah juga harus secara bertahap melonggarkah dan melepaskan tata niaga irnpor.
- ItemPEMBAYARAN INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH BAGI PEREKONOMIAN NEGARA (Studi Kasus di Amerika dan Beberapa Negara Eropa)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1995) Dyahrini, WienDana pinjaman yang digunaltan dalam menggalakkan perdagangan internasional, khususnya yang berasal dari luar negeri dalam penyelesaian pembayarannya harus cliiki~tid engan beban bunga. Unt~lk ha1 ini perlu diperhatikan dengan cerinat masalah yang berhubungan dengan tingginya tingkat bun@ pinjaman tersebut. renurunail dan kenaikan kurs mata uang sangat berpengaruh dalam hal ini, sehingga tidak mustahil pula apabila ditinjau secara makro ekono~ni ha1 ini akan melnberilcan dampak terhadap perubahan kenaikan atau penurunan nilai pendapatan !~asionals uatu negara. Berdasarkan ha1 tersebut sangat baik apabila saatu negara bersiapsiap melakukan antisipasi terhadap suatu policy yang dia~nbil l~ntulc menangkal terjadinya gejolak mata uang yang' dialcibatkan ole11 perubahan-perubahan t~ilai t~llcar rnata uangnya clalam perdagangan luar negeri.
- ItemPENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEREKONOMIAN INDINESIA (SUATU TINJAUAN)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1996) Dyahrini, Wien-
- ItemPERAN KEWIRA USAHAAN DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KOPERASI(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1996) Dyahrini, Wien-
- ItemPERANCANGAN SISTEM KOMPENSASI BERBASIS KOMPETENSI UNTUK DOSEN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAY FOR COMPETENCE(Penelitian Internal Dosen Universitas Widyatama, 2005) Koesbandijah; Kusumastuti, Dyah; Alarn, SaifulUniversitas Widyatama merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di kota Bandung, dan jusa merupakan salah satu dari sedikit perguruan tinggi yallg telah mengiinplementasikan Si~tem Manajemen Mutu (SMM) IS0 9001: 2000 sejak tahun 2003. Sistem kompensasi untuk dosen tetap yang berlaku di Universitas Widyatarna saat ini masih menganul sistem konvensional yang indikatornya hanya meliputi waktu pengabdian dan gol~ngank erja. Semsntara untuk komposisi kompensasi yang diterima berupa gaji pokok/gaji dasar. gzi-ii variabel (kelebihan dari beban SKS wajib), dan tunjangan kesejahteraan, sehingga kompetensi yang dimiliki oleh dosen tidak menjadi \.ariabe1 dalam menghitung kompensasinya. Hasil dari penelitian ini nlerupakan model sistem kompensasi berbasis kompetensi untuk dosen dengan pndekatan sistem pajv.fbi-c onlpetence, dimana kompetensi seorang dosen diperhitungkan sebagai variabel yang berpengaruh tcrhaclap perolehan insentif, ya;lg tergantung pada kompe~ensi mssing-masing dosen tersebut. Adapun model sistem kompensasi berbasis kompersnsi tersebut adalah: Dimana: C : nilai kompensasi >.211g diwirna oleh dosen :,ang berbertuk uang (rupiah) GP : Gaji Pokokfdasar ;r?lpiah) Y :Faktor kompetensi I L,on~pensablfeactor) ( psin) L : Level kompetensi :.ang dicapai dosen (poir. I .. Rp. : Nilai rupiah yang ahargakan pada setiap l.c.:bn~percnsi (rupiah) . Oleh karena itu, diharapkln dengan sistem kont~ensasi yang berbasis .. kompetensi, kompensasi yang diterinla dosen betul-betul c:dasarkan pada tingkat keniampuannya dalam melakukzr kegiatan belajar mensajar. terutama dalam melakukan penelitian yang akan msnambah pengetahuan d a kon~petensinya.
- ItemMANUAL BAGI APARAT PEMERINTAHAN DALAM PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGAN PENGUNGSI(DIREKTORAT MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA DIREKTORAT JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM DEPARTEMEN DALAM NEGERI, 2005) Kusumastuti, Dyah; Effendi., Khasan-
- ItemANALISIS HUBUNGAN & PENGARUH GAYA BELAJAR INDlVlDU TERHADAP KOMPETENSI "ENTERPRENEURSHIP"(Penelitian Internal Dosen Universitas Widyatama Bandung, 2005) Kusumastuti, Dyah; Somawiharja, SurachmanIn the era of globalization, graduates of higher education have to be able to meet global job requirements. This means that they are expected to be relevant to the users of their services, to their country and even to the world. So, they need to have fitness for purpose or quality, relevant discipline areas, enterprising, professional and commitment. It is a must for the graduates to own such entrepreneurship competency to anticipate the change in society so that they can be expected not only to be the job seeker but also the job creator. The aim of this research is to identify; i) entrepreneurship competency factors required to produce such graduates; ii) learning style of the student individually to form entrepreneurship competency. Learning style of the student individually, it has 4 steps among others: Concrete Experience, Reflective Observation, Abstract Conceptualization, Active Experimentation. We contend that these factors will require the higher education institutions to appropriately improve their curricura and their learning processes and through these enhance their own entrepreneurial capacity and ability.
- ItemPERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI BAGI KARYAWAN UNIVERSITAS WIDYATAMA(Penelitian Internal Dosen Universitas Widyatama, 2005) Kusumastuti, Dyah; Soedijati, Elisabeth Koes; Andries, Johanes AlfredDalam situasi persaingan global yang semakin ketat ini, organisasi menuntut kinerja yang tinggi pada karyawan-kar)ta\vfia:nya.Bersamaan dengan itu karyawan membutuhkan umpan baLik atas hieja mereka sebagai pedoman dan motivasi untuk unjuk kerja selanjutnya. Selama ini, penilaian kinerja fokus pada hasil keqa yang terkuantifisir; spesifik pada pencapaian melakukan efektix-itas dalam keuangan, peningkatan profit, ukuran produktiritas, hngga pada kualitas hasil kerja yang telah ditentukan ukuran kuantitatifnya. Universitas Widyatama merupakan suatu insititusi yang menyelakan jasa layanan pendidikan tinggi. Denell berbekal Sertifikasi IS0 9001: 2000, Universitas Widyatama mengarahkan organisasinya sebagai organisasi yang memSerikan layanan yang berkualitas agar dapat bersaing dcngac perguru211 tinggi lainnya. Dalam mengelola SDM dengan menjalankan berbagai fungsinya, Universitas Widyatama perlu membentuk suatu Sistem Pedaian IGnerja bagi para karyawannya yang dapat mendukung pengembangan kinerja organisasi Yang hendak dicapai dari penehtian ini adalah bagairnana rancangan sistem pedaian kinerja berbasis komietensi bagi karyawan yang Qharapkan akan dapat mendukung pencapaian kmerja Uni1-ersitas \\;lidyamma. Untuk mencapainya maka dibentuk dua langkah sistematis. Bagian pertama membentuk model kebutuhan kompetensi karyawan Universitas Widyatama, berikutnya merancang dan me~nbentuk kerangka penerapan sistem penilaian kinerja berbasis kolnpetensi bagi kaqrawan l'znelitian ini menghasilkan model kompetensi yang dllihat dari aspek IGlowledge, Attitude dan Skill. h.lodel kompetensi ini ferbentuk dati hasil identifikasi nilai-nilai organisasi, proses bisnis organisasi, dan referensi-referensi organisasi yang mcrldukung pembentukan kolnptensi ki.Dengan rnengacu dari model kompetensi spencer, model kompetensi midyatama terbagi atas: 25 kompetensi ICnomledge, 16 kompetensi Attitude, dan 16 kompetensi Skill. Setiap kompetensi terbenmk atas 5 uligkatan indlkacor perilaku. Setclah pembentukan model kebutuhan kompetensi ka~~awamnak a dilakuh'tn pcrancangan sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi. Dalam penilaian hnerja ~ 1 1 gdiratlcang ini, kincrja dinilai dari hasil kerja dm kompetensi yang ditunjukkan bcrdasarkan atas kebutuhan korApeterlsi jabata~~nya1.3 roporsi bobot penilaian antara kompcteilsi dan hasil dalam penelitian ini didapatkan scbesar 60:40. Karena dalatn pcmodelan kompetensi d~Uni\~ersitasW idvatama dibentub dari ti'p aspek, hirolu/ed'e, Aiiif~t~Slck,i//,ma ka kctiga aspek ko~npetensi( I
- ItemANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PERWALIAN POLA l DENGAN - POLA II DlTlNJAU DARl KEPENTINGAN MAHASISWA PADA FAKULTAS BlSNlS & MANAJEMEN UNlVERSlTAS WIDYATAMA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2006) Wiludjeng, Sri; LasmanahPenelitian ini menjelaskan tentang tanggapan mahasiswa terhadap system perwalian yang sudah dan akan dilaksanakan oleh Universitas Widyatama khususnya Fakultas Bisnis & Manajemen. Pelayanan perwalian disediakan dengan maksud untuk mendukung mahasiswa dalam menentukan arah dan sasaran yang tepat dalam menempuh pendidikannya agar tercapai kesuksesan menyelesaikan kesarjanaannya dengan tepat waktu dan dengan IPK yang memuaskan serta dengan sendirinya akan mengurangi drop . out mahasiswa Universitas Widyatama. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai tanggapan mahasiswa atas pelaksanaan sistem perwalian yang telah dilaksanakan oleh Universitas Widyatama saat ini (sistem penvalian pola I), tanggapan mahasiswa terhadap sistem perwalian pola 11, dan ada atau tidaknya terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sistem perwalian pola I dengan sistem perwalian pola 11. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan sampel adalah mahasiswa Fakultas Bisnis & Manajemen Universitas Widyatama yang aktif melakukan herregistrasi dari angkatan 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004. Sampel yang diambil sebanyak 286 responden. Data diolah dengan menggunakan alat analisis Oneway Anova melalui perangkat lunak SRSS V. 13.00. Data yang akan diolah diuji terlebih dahulu kehandalan (reliability) dan kesahihannya (validity). Uji kehandalan yang digunakan adalah nilai Cronbach Alpha, sedangkan uji kesahihan menggunakan Corrected Item - Total Correlation. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan handal dan sahih. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa rata-rata tanggapan mahasiswa terhadap tingkat kepentingan pada sistem penvalian Pola I sebesar 5,278. Artinya bahwa tanggapan responden terhadap sistem perwalian Pola I dilihat dari sudut pandang dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty agak penting, karena berada pada interval 4,430 - 5,286 . Sedangkan rata-rata tanggapan mahasiswa terhadap tingkat kepentingan pada sistem penvalian Pola I1 sebesar 5,660. Artinya bahwa tanggaaan responden terhadap sistem perwalian Pola I1 dilihat dari sudut pandang dimensi tangible, reliabiliy, responsiveness, assurance dan emphaty penting, karena berada pada interval 5,287 - 6,143 . Selanjutnya uji signifikansi adanya perbedaan tanggapan mahasiswa terhadap sistem perwalian Pola I dengan Pola I1 menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan, karena dilihat dari sudut pandang dimensi tangible, reliability, I responsiveness, assurance dan emphaty diperoleh hasil lebih kecil dari 0,05.
- ItemPENGARUH KEPEMIMPINAN UNIVERSITAS/FAKULTAS DAN SIKAP DOSEN TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP UNIVERSITAS WIDYATAMA(Penelitian Kelompok, Universitas Widyatama, 2007) Garniwa, Iwa; Nursjanti, FaridaUniversitas harus memiliki perencanaan kinerja yang merupakan suatu proses di mana dosen dan lembaga bekerjasama merencanakan apa yang harus dikerjakan dosen pada tahun mendatang. Sikap dosen terhadap_ pekerjaan merupakan keyakinan seorang dosen. mengenai pekerjaan yang diembannya. Pemimpin adalah signifikan bagi keberhasilan universitas dalam rangka memba'ntu tercapainya tujuan universitas. Tujuan penelitian ini adalah , untuk kepemimpinan fakultas/universitas widyatama, sikap dosen tetap Universitas Widyatama, pengaruh kepemimpinan dan sikap dosen terhadap kinerja dosen tetap Universitas Widayatama · Tanggapan dosen tetap UT AMA terhadap kepemimpinan Universitas Widyatama adalah negatif sebesar 41,28%, hal m1 menunjukkan bahwa pemimpin universitas/fakultas belum berhasil memahami keberadaan universitas sebagai organisasi kompleks yang unik, serta belum mampu melaksanakan perannya dalam universitas Tanggapan responden terhadap sikap dosen adalah sebagian besar positif (66,49%), hal ini dapat tercermin dari kepercayaan, kepuasan dan perilaku yang berpengaruh positif terhadap pekerjaannyadalam hal pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat Berdasarkan hasil statistik menunjukkan bahwa model kinerja dosen tetap dapat diterangkan oleh variabel kepemimpinan dan sikap dosen sebesar sebesar 62%, sisanya diterangkan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam modal penelitian ini
- ItemKUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III(Universitas Widyatama, 2007) Sari, Diana; Asikin, Bachtiar; Rachmawati, MarianaPerguruan Tinggi sebagai satu lembaga pendidikan tinggi, saat semakin dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para mahasiswanya. Melalui pemberian pelayanan yang sesuai dengan tuntutan para mahasiswanya maka diharapkan akan tercipta loyalitas yang tinggi dari para mahasiswanya. Namun pada kenyataanya dalam upaya meningkatkan loyalitas tersebut, masih tetap memiliki beberapa permalahan yang seringkali menimbulkan ketidakpuasan para mahasiswa, dimana masalah tersebut bertumpu pada aspek pelayanan administrasi akademik, serta sarana dan prasarana yang dinilai mereka masih belum sepenuhnya memadai. Sebagai ilustrasi dari hail survey pendahuluan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dewasa ini meliputi jadwal perwalian yang kurang jelas, jadwal kualiah yang tidak konsisten sehubungan dengan kesibukan dosen pengajar, pengumuman nilai ujian yang seringkali terlambat, dan sulitnya menguhubungi dosen-dosen tertentu dalam 'melakukan bimbingan penyusunan tugas akhir sehingga ha1 ini memperlambat penyelesaikan studi para mahasiswa. Memelihara loyalitas mahasiswa pada era bisnis masa kini adalah merupakan tuntutan yang hams segera dilaksanakan, karena pada dasarnya dengan terpeliharanya loyalitas mahasiswa maka pihak perguruan tinggi akan senantiasa terpelihara kelangsungan hidupnya. Mahasiswa yang loyal ini diantaranya cenderung akan memanfaatkan ulang jasa pendidikan dan juga melakukan keegiatan word of mouth melalui pemberian rekomendasi kepada orang-orang terdekat mereka untuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Atas dasar uraian di atas maka dirasakan perlu untuk melakukan penelitian tentang tingkat kualitas pelayanan pendidikan dalam upaya meningkatkan loyalitas mahasiswa di PTS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey, dimana informasi responden (mahasiswa) dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan atau pendapat dari sebagian populasi yang bersangkutan terhadap objek penelitian. Dari hasil penelitian terungkap bahwa secara keseluruhan, Dirnensi Responsiveness perlu lebih ditingkatkan kine rjanya karena memperoleh skor terrendah (3,52), diikuti oleh dimensi Tangible dan Emphaty. Sementara skor tertinggi diperoleh dimensi Reliability (3,87). Dari hasil pengujian melalui anasisi jalur ternyat bahwa dimensi yang paing dominan berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa adalah dimensi reliability dan assurance. Jadi untuk meningkatkan loyalitas mahasiswa maka manajamen hendaknya mempertimbangkan dua aspek utama dalam mengembangkan kualiyas layanan jasa pendidikan.
- ItemPENGARUH STATUS AKREDITASI TERHADAP MINAT STUDI MAHASISWA DI UNIVERSITAS WIDYATAMA(Universitas Widyatama, 2007-09-18) Iriani, Yani; Oktarina, Rienna; Lestari, SriTerdapat dua hal utama yang menjadi perhatian utama pengembangan PTN-PTS di Jawa Barat berkenaan dengan mempertahankan eksistensi dirinya, pertama memperbanyak jumlah mahasiswa dan kedua melengkapi fasilitas belajar. Selling point PTS bagi kedua kegiatan ini biasanya status akreditasi dan kelengkapan fasilitas. Universitas Widyatama sebagai salah satu PTS di Bandung di mana sebagian besar program studinya telah mencapai status akreditasi. Namun lima tahun terakhir ini beberapa program studi, mengalami penurunan pendaftar dengan jumlah yang cukup signifikan Tujuan penelitian ini adalah menelusuri faktor-faktor penting dalam pengambilan keputusan mahasiswa dalam memasuki program studi di Universitas Widyatama berdasarkan kriteria akreditasi dan untuk mengetahui pengaruh dari status akreditasi terhadap minat studi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat verifikasi dan deskriptif. Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metoda analisis faktor dan analisis korelasi yakni untuk melihat hubungan antara dimensi akreditasi dan minat studi mahasiswa dengan bantuan program SPSS for windows release ver 12.0. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor didapat 9 faktor yang dapat mempengaruhi minat studi mahasiswa. Faktor-faktor tersebut adalah kelengkapan sarana dan prasarana, proses pendidikan dan pengajaran, administrasi akademik, kompentensi kurikulum, kualifikasi tenaga pengajar, pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan, biaya pendidikan ,kepemimpinan, anatomi mahasiswa. Sedangkan motivasi mahasiswa masuk program studi di Universitas Widyatama dikarenakan mudah mendapatkan pekerjaan(memiliki faktor laoading 0, 746). Dan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis korelasi minat studi mahasiswa di delapan program studi di Universitas Widyatama tidak dipengaruhi oleh status akreditasi, sedangkan dua program studi yang lainnya yaitu Teknik Informatika dan Tektik Industri minat studi mahasiswa dipengaruhi oleh status akreditasi. Hal ini menunjukkan bahwa status akreditasi bukan satu-satu indikator untuk menjaring jumlah mahasiswa ada indikator lain selain status akreditasi yang tidak dilakukan dalam penelitian ini. Dari hasil temuan penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling penting mempengaruhi minat studi mahasiswa adalah faktor kelengkapan sarana dan prasarana (infrastruktur). Faktor ini mempunyai nilai persentase variansi sebesar 32.386 %, hal ini menunjukkan bahwa faktor kelengkapan sarana dan sarana memiliki urutan ke satu dari kriteria akreditasi yang dapat mempengaruhi minat studi mahasiswa di Universitas Widyatama dan anatomi mahasiswa memiliki urutan yang paling rendah dengan nilai persentase variansi sebesar 2.459 %, artinya bahwa faktor tersebut mempunyai urutan terakhir dari kriteria akreditasi yang mempengaruhi terhadap minat studi mahasiswa.
- ItemANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG(Penelitian Internal Dosen Universitas Widyatama, 2008) Riantani, Suskim; Wiludjeng, SriProses belajar mengajar pada suatu universitas, merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan serta kepribadian mahasiswa yang dalam hal ini merupakan tanggung jawab semua pihak (institusi universitas, fakultas, program studi, dosen, serta mahasiswa itu sendiri). Program Studi dalam hal ini melalui para dosennya mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin mahasiswa dalam belajar. Mengetahui faktor-faktor motivasi belajar merupakan langkah awal sebagai upaya menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa serta memperbaiki proses belajar mengajar. Dengan demikian mahasiswa akan merasa senang dan terpanggil untuk lebih meningkatkan mutu pembelajaran agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana motivasi belajar mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung, (2) menganalisis dan mengetahui faktor apa yang paling dominan menentukan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Penelitian ini mengambil sampel 330 mahasiswa Program Studi S1 dan D3 Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung sebagai responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis statistik menggunakan metode deskriptif analitis dan teknik Analisis Faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara keseluruhan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama adalah baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban seluruh responden pada seluruh pernyataan yang diajukan melalui kuesioner menunjukkan nilai sebesar 3,4 yang berada pada kisaran 3.4 – 4.1 yang menunjukkan interpretasi tanggapan responden baik, (2) dari empat faktor motivasi belajar yang diidentifikasi menggunakan model ARCS, berdasarkan analisis faktor, ditemukan enam faktor motivasi belajar mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, yaitu pengembangan diri (self actualization), satisfaction, relevance, confidence, penghargaan (self esteem), dan attention, (3) dari enam faktor utama yang terbentuk dari hasil analisis faktor tersebut, dapat dinyatakan bahwa faktor utama 1 yang paling dominan menjadi penentu motivasi belajar mahasiswa, yaitu ditunjukkan oleh nilai SRW paling tinggi sebesar 2,354. Faktor utama 1 tersebut adalah faktor pengembangan diri (self actualization).
- ItemPENGARUH KEPRIBADIAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AKADEMIK MENURUT TEORI THE BIG FIVE ( SURVEY PADA UNIVERSITAS WIDYATAMA)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2008) Dyahrini, WienPenel itian ini ditujukan untuk melihat bagaimana kepribadian karyawan biro akademik Universitas Widyatama dalam implementasi Teori Kepribadian menurut model The Big Five yang meliputi Bagaimana kepribadian karyawan akademik berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan Faktor-faktor kepribadian mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Akademik. Bagi banyak organisasi, memiliki karyawan yang berbakat merupakan landasan bersaing. Apabila organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ideide baru, layanan pelanggan yang sangat baik, atau cepat, keputusan-keputusan yang akurat, sangatlah penting untuk memiliki karyawan-karyawan yang sangat baik. kualitas SDM yang memadai dan pelayanan yang memuaskan, dan disamping itu juga perlu diketahui faktor-faktor psikologis yang ada pada karyawan seperti masalah sikap, kepribadian dan motivasi karyawan Dalam organisasi, kepribadian merupakan ha1 penting yang mempengaruhi perilaku kerja. Kepribadian dapat mendorong ke suatu perilaku yang diinginkan. Hal ini dinyatakan melalui sikap dan mempun'yai arti yang penting dalam perilaku organisasional, karena karyawan yang sikapnya positif terhadap pekerjaannya cenderung menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang sikapnya netral atau negati f terhadap pekerjaannya Variabel kepribadian ini diukur dengan 5 indikator yaitu: Extraversi, Kemampuan untuk Bersepakat, Sifat berhati-hati, Stabilitas Emosional dan Terbuka terhadap Pengalaman . Temuan dalam penelitian kepribadian menyatakan Hubungan paling kuat adalah hubungan antara kemampuan bersepakat (X2 ) dengan stabilitas emosional (X4). Hal ini menunjukkan bahwa pada karyawan biro akademik mempunyai kemampuan dalam bersepakat dengan stabilitas emosional memberikan indikator yang kuat dalam mendukung kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari. Sebaliknya hubungan paling lemah diantara kelima faktor kepribadian karyawan adalah hubungan antara sifat berhati-hati (X3) dengan terbuka terhadap pengalaman (Xs). Meskipun hubungan antara sifat berhati-hati (X3) dengan terbuka terhadap pengalaman (X5) merupakan yang paling lemah diantara kelima faktor kepribadian karyawan, tetapi hubungannya masih termasuk dalam kategori sedang (antara 0-40 - 0,60). Bahwa kelima faktor kepribadian karyawan memiliki koefisien yang bertanda positif, artinya kelima faktor kepribadian karyawan berpengaruh positif (searah) terhadap kinerja karyawan pada biro akademik.
- ItemIDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPETENSI (SOFTSKILL) BAGI PENERA(Balai Diklat Metrologi Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008) Kusumastuti, Dyah-
- ItemPROSES BELAJAR DAN MENGAJAR (PBM) DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEMBASED LEARNING AND INQUIRY (PBWI) DAN COLLABORA TIW LEARNING (CL). DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOFT SKILL (Suatu Penilitian Tindakan Kelas pada Mata Kuliab Auditing I1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2009-05) IslahuzzamanThis research is the research of class action 2 (two) cycle 4 four) phases in learning I and lecturing process of Auditing II subject. A new approach of Auditing 11 subject is 1 intended by SCL approach, competence, and So3 Skill (Problem Solving & Analyzing and Communication) with learning method Problem Based Learning and Inquiry (PBLI) and Collaborative Learning (CL) and it provides concepts of lecturing material and auditing technzques with soft skill. The students discuss and collaborate with another student to form Focus Group and Home Group and presentation. Each student carries out material tasks that must be studied and carries out certain topic of cases in Auditing II subject with dgfferent subtopic. The students must communicate the results of their study to another student when they are discussing in a group because subtopic or data of problem solving I created by a student to the others are completed each other. The students must discuss and collaborate in order that they can improve their so# skill in communicating and solving I problems in the concepts of Auditing II and the cases of Auditing 11 so that the students understand Auditing concepts and Auditing techniques and have so@ skill that can be applied in practice. The result of this research shows that the improvement of So$ Skill of the students. By 133 observed students, the rate of students who can solve problems is 93.23% and the rate of I student who can communicate fairly is 74.43%. The average of A B mark is about 60.15% 60.15% obtains value A/B. The method is the most favorite method for the students in making easy of learning method and in understanding the material of Auditing II. l%e method can make the students use their So$ Skill andfeel more comfortable in learning. It is according to the rate 72.19% of the amount of observed students stating that they prefer I this learning method than another method. The amount of students whose mark is above B and who are in a class using the method is greater than those who are in another class (as Control Group) using conventional method. The students can improve soJt skill and the I result of their learning ofAuditing II subject with this approach.
- ItemPENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN JOB INSECURITY TERHADAP INTENSI TURN OVER(Universitas Widyatama, 2009-11) Sa'adahResponden penelitian adalah dosen Universitas Widyatama, tujuan penelitian untuk menganalisis komitmen organisasi, job insecurity terhadap intensi turn over. Metode pengambilan data dengan cara survey, metode penentuan sampel dengan Simple Random Sampling (SRS). Skala liker digunakan untuk metode analisis data dengan interval 0,8. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi berganda, serta melakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji assumsi klasik. Variabel penelitian XI dan X2 terhadap Y. Tanggapan responden untuk komitmen organisasi tinggi, untuk komitmen afektif, normatif dan continuance dengan skor tertinggi ada pada afektif. Job insecurity dan intensi turn over dosen juga tinggi
- ItemHUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURIAL AKUNTAN PUBLIK (Suatu Survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2009-12) Islahuzzaman; Asikin, BachtiarJiwa entrepreneurhip penting bagi suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) agar mampu bersaing dalam berbagai perubahan lingkungan binis. Dalam menjalani profesi di bidang KAP tidak terlepas hubungannya dengan motivasi untuk meraih prestasi dan memiliki semangat entrepreneurship yang tinggi. Layanan yang diberihn terhadap Mien, tidak hanya pada pelayanan jasa, tapi juga keramahan, dun bagaimana membangun kepercayaan klien. Hal ini sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja dari para pelaku bisnis itu sendiri dan apakah mereka juga xemiliki orientasi entrepreneur yang hat. Sebab sukses tidaknya KAP lnf bergantung individu dl dalamnya. Studi ini menguji hubungan motivasi dan entrepreneurhip akuntan publik Penelitian ini menggunakm Hasil penelitian 84 sampel dari 22 U P di Bandung memmjukkan bahwa pengujian dua sisi diperoleh koewen korelasi Canonic terdapat hzrbungan yang signifkan antara motivasi berprestasi dengan orientasi entrepreneurial pad! KAP sebesar 0,65020, bahkan pada level 0,01 atau 1 %. Seluruh akuntan publik di Banhwzg rata-rata memiliki motivasi berprestasi don orientasi entrepreneurial pada level sedang.