PENGARUH GATT DAN AFTA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
No Thumbnail Available
Date
1995
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Penelitian Internal Universitas Widyatama
Abstract
Situasi perekonomiai dunia seda~g inengalami
perkembangan yang c&xp pesat di mana persakgan perdagangan
intemasional sernakin gencar dan di lain pihak walaupun dirasakan
terdapat keperluan yang mendesak untuk mempercepat
pembangunan ekonomi pemerintah Indonesia telah berusaha untuk
mengatasi kemungkman yang tajadi dalam perekonomiannya.
Untdi rnenajukan ~ere!cmomian di dalam negeri salah satu
cara yang ditempuh, oleh pemerintah dengan mengeluarkan
k e b i j a k a n - k e a a di antaranya paket ksbijaksanaan 27 Juni 1994
@akjm 27/06/94) yang bertujuan menurunitan bea masuk terhadap
739 pos tarif meliputi bidang industri, pertanian dan komcditi
temasuk bulog serta bidang kesehatan.
Untuk mengatasi masalah-masalah ekonomll yang dhadapi
oleh negara dibuat penyesuaian-penyesmian agar alat-alat
kebijaksanaan ekonorni digunakan secara leblh bermanfaat oleh
ncgara-negara berkembang dan dapat mewapai sasarannya,
kebijaksanaan pemerintah untuk tujuan demilaan dmaksud dapat
dilakukan antara lain melalui : ' kebijaksanaan moneter,
kebijaksanaan fiskal dan inekanisme pasar di negara-negara
berkembang .
Dari permasalahan tersebut pemerintah dapat melakukan
deregulasi lagi agar lklirn investasi dapat. memba~k. Langkah
deregulasi tersebut antara lain adalah meliputi : penyempurnaan
.. .
bea masuk dan bea masuk tambahan, termasuk penghapusan harga
normal, penghapusan harga total niaga impor dan
menyempumakan peraturan kaivasan Berikat dan EPTE,
pengkreditan pajak masuk bagi industri tertenhi untuk
memeperkuat industri kecil dan koperasi yang tertuang dalam
1 1 SK Menteri Keuangan dm 4 SK Menteri Perdagangan.
Deregulasi 27 Juni 1994 tersebut didasarkan pada 6 prinsip
penentuan yaitu :
1. Penunlnan tarif bea masuk sesuatu komoditi dilakukan
bertahap dengan besar 5 %.
2. Untuk menunjang pertumbuhal dan peinbangu~lan industri
kecil dan menengah.
3. hdustri baru yang dibangun tidak diberi komitmen kenaikan
tarif tetapi harus menglkuti tarif y,mg berlahu.
4. Penurunan tarif komoditi hasil pertanian.
5 Perlindungan terhadap industri dalam bentuk tata niaga.
6. Bila menjadi gangguan harga yang .ditimbulkan oleh dumping
akan ditanggulangi dengan tindakan anti dumping.
Inti dari kebijaksanaan ini pada akhimya adalah pemerintah
secara bertahap menurunkan atau menghapus bea masuk unhik
meningkatkan daya saing, sehingga dengan demikian pemerintah
juga harus secara bertahap melonggarkah dan melepaskan tata
niaga irnpor.
Description
Keywords
GATT, AFTA, Perekonomian Indonesia