Browsing by Author "Rahmana, Arief"
Now showing 1 - 20 of 26
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KUALITAS INOVASI(Universitas Widyatama, 2010-04-15) Iriani, Yani; Rahmana, Arief-
- ItemANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP KEBERHASILAN IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI PT WORLD YAMATEX SPINNING MILLS(Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011-02-05) Iriani, Yani; Rahmana, Arief; Dewi, Ammi FitriaTujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk melakukan pengukuran terhadap persepsi karyawan atas faktor-faktor yang mendukung keberhasilan Total Quality Management (TQM) yang telah dijalankan oleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada 100 responden dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan skala Likert, uji validitas dan reliabilitas, analisis gap, dan uji hipotesis komparatif (uji wilcoxon). Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai persepsi karyawan terhadap implementasi TQM yang berkisar antara 3,44 sampai dengan 3,73 artinya nilai ini menunjukkan bahwa karyawan sudah menilai baik kinerja implementasi TQM yang dilakukan. Untuk nilai ekspektasi karyawan terhadap implementasi TQM berkisar antara 3,91 sampai dengan 4,46, artinya adalah karyawan mempunyai harapan yang tinggi terhadap implementasi TQM yang dilakukan oleh perusahaan. Dari kedua nilai tersebut, terlihat bahwa terdapat selisih (gap) antara persepsi dan ekspektasi karena harapan karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan persepsinya. Secara keseluruhan, selisih (gap) yang terjadi ini termasuk dalam kategori sedang, artinya implementasi TQM yang dilakukan selama ini belum berhasil secara keseluruhan. Adapun beberapa elemen dari dimensi TQM yang perlu diperbaiki karena mempunyai nilai gap yang paling tinggi yaitu memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kualitas (-0,92), keakuratan data dan informasi (-1,02), kerja sama dengan pemasok untuk peningkatan kualitas produk (-1,06), kerja sama dengan pemasok untuk identifikasi kebutuhan pelanggan (-1,18), dan sharing informasi dengan pemasok (-0,97).
- ItemANALISIS TINGKAT SPESIALISASI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS BERDASARKAN METODE LOCATION QUOTIENT(Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2010) Rahmana, AriefCiamis. Metode yang digunakan adalah Location Quotient (LQ) yang dapat mengukur seberapa besar tingkat spesialisasi relatif suatu daerah di dalam aktivitas sektor perekonomian tertentu, berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan perhitungan indeks LQ yang menggunakan data PDRB, sektor-sektor ekonomi unggulan (LQ > 1) yang terspesialisasi di Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut : (1) Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan terspesialisasi di Kecamatan Cimaragas, Cijulang, Cisaga, Pamarican, dan Padaherang (2) Sektor Pertambangan dan Penggalian terspesialisasi di Kecamatan Cimaragas, Cikoneng, Padaherang, Pangandaran, dan Pamarican (3) Sektor Industri Pengolahan terspesialisasi di Kecamatan Rajadesa, Cikoneng, Pangandaran, dan Pamarican, (4) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terspesialisasi di Kecamatan Kawali, Cisaga, Panumbangan, Pamarican, Ciamis, dan Cimaragas, (5) Sektor Bangunan terspesialisasi di Kecamatan Padaherang, Ciamis, Kawali, dan Cikoneng, (6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran terspesialisasi di Kecamatan Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, dan Kawali, (7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terspesialisasi di Kecamatan Cikoneng, Ciamis, dan Kawali, (8) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan terspesialisasi di Kecamatan Ciamis, Kawali, Panumbangan, dan Cikoneng, (9) Sektor Jasa-jasa terspesialisasi di Kecamatan Kalipucang, Kawali, Ciamis, Cikoneng, dan Cijulang.
- ItemANALYSIS OF QUALITY CONTROL OF INSTANT MIE PRODUCTS USING C-CHART METHODS (PT XYZ)(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol.24, Issue 02, 2020) Wahyuni, Ayu Endah; Fadillaah, Anna Noor; Rahmana, AriefThis study looked at instant noodle products with bag-noodle and cup noodle types at PT XYZ. Both products address a fairly high defect rate based on company standardization, including: the shape and structure of the product. This resulted in not achieving production targets. Therefore, supervision of the production process is very necessary to minimize the number of defective products. The C-Chart method is a solution to determine the level of product damage in the production process. Thus, the purpose of this study is to provide information about product quality based on the level of damage, so that the production process can run effectively and efficiently.
- ItemANALYSIS OF WAREHOUSE PERFORMANCE AUDITS TO IMPROVE COMPANY COMPETITIVENESS (CASE STUDY: PT SCN)(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol. 24, Issue 2, 2020) Hartati, Verani; Rahmana, AriefThe increasingly competition requires company to improve their logistics performance. One of the important components in logistic performance is warehouse performance. The effort to improve warehouse performance competency is to conduct a comprehensive audit process on the role and performance of the warehouse, which aims to obtain an actual portrait of the warehouse capability. The warehouse check-up method is a method of auditing processes on seven perspectives; strategy, process, operations, costs, facilities (infrastructure), information systems, and people (human resources). The case study of the audit process in this research was conducted at the PT SCN warehouse, which is a distributor of fashion products in Indonesia. The scope of the audit includes the unloading of goods in the receiving, put away, storing, picking, sorting, and loading activities in the shipping area. The results obtained indicate that the PT SCN warehouse got a final score of 71.25. The score indicates that the company's warehouse is in the status of needs Improvement. This paper suggests some improvement efforts that should be carried out by warehouse management. Improvements are focused primarily on the perspective of processes, operations, and people
- ItemCOMPREHENSIVE FRAMEWORK OF 5S IMPLEMENTATION: A Guidance for Industries(Solid State Technology Volume: 63 Issue: 3, 2020) Rahmana, AriefThis paper provides a comprehensive framework of 5S implementation as guideline for industries to manage their work environment better and better that focused to cleanness, efficiency, standardization, and elimination of wastes. As we know that 5S was called housekeeping management system and stand for Seiri, Seiso, Seiton, Seiketsu, and Shitsuke. 5S has been implemented in various industries over the world, including Indonesia. We believed that 5S is comprehensive approach for industries to get better performances in quality, efficiency, productivity, and safety. Comprehensive implementation will be involved eight steps, i.e. establish a 5S steering committee, define a 5S implementation plan, launch communications campaign, provide 5S training and education, start 5S pilots project, mass rollout, conduct 5S audits, and finally review and improve. 5S implementation in industries needs big effort, not only supported by technology but also human as key of driver. Commitment and communication are important factors that must be considered in order to implement 5S effectively and consistently.
- ItemEARNED VALUE MANAGEMENT SYSTEM FOR EVALUATING PROJECT PERFORMANCE(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol.24, Issue 02, 2020) Rahmana, Arief; Hartati, VeraniThe project management is becoming a well-known and popular science to engineers to make project planning and controlling effectively in compliance with clients’ contractual requirements. Successful projects was indicated by achievement of meeting project requirement and specification and be completed on schedule and within budget. To gain a successful project, an effective project control approached must be designed, developed, and implemented to provide insight into how to finish project with timely and within budget. It is believed that Earned Value Management System (EVMS) able to control project effectively, on account of it integrate Scope, Schedule, and Cost of the Project. EVMS can obtain early warning and predict the outcome of projects. If our projects didn’t meet certain requirements and specifications, we will know earlier before we continue our project. The main key metrics of EVMS are Planned Value (PV), Earned Value (EV), and Actual Cost (AC), and Budgeted at Completion (BAC). Finally, this paper described the concept and application of EVMS to control project performance in order to project be completed on schedule and within budget.
- ItemEFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN BERBASIS SIMULASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MANAJEMEN PROYEK KARYAWAN INDUSTRI MANUFAKTUR(Industrial Engineering National Conference (IENACO),Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016-03-23) Rahmana, Arief; Kamil, Mustofa; Sukaya, YayaPenelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas model pelatihan berbasis simulasi dalam meningkatkan kompetensi karyawan industri manufaktur. Pengukuran ini menyangkut tiga aspek, yaitu: (a) kognitif, (b) afektif, dan (c) psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan pengetahuan karyawan industri mengenai manajemen proyek (project management knowledge). Aspek afektif berkenaan dengan perilaku karyawan dalam menghadapi proyek (personal competency). Aspek psikomotorik berkenaan dengan kemampuan karyawan industri dalam mengaplikasikan pengetahuan manajemen proyek. Desain eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pretest dan posttest acak (randomized pretest-posttest control/group design) digunakan dalam pengukuran efektivitas model ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pelatihan berbasis simulasi ternyata efektif dalam meningkatkan kompetensi manajemen proyek karyawan industri manufaktur
- ItemEVALUASI KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN PRODUK BALLAST CLOSE TYPE MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. NIKKATSU ELECTRIC WORKS(Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2009-12-02) Rahmana, Arief; Berutu, BenniPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan proses pada PT. Nikkatsu Electric Works dalam pembuatan produk Ballast Close Type. Metode yang digunakan adalah Six Sigma, yang terdiri atas lima tahapan, yang dikenal dengan metodologi DMAIC, yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Berdasarkan hasil hitungan, nilai Defect per million Opportunity (DPMO) sebesar 1334,298, sehingga rata-rata nilai sigma perusahaan ini adalah 4,50. Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses sigma dalam pembuatan produk Ballast Close Type di PT. Nikkatsu Electric Works berada di atas rata-rata industri di Indonesia (2-3 sigma), tetapi belum memenuhi standar kapabilitas proses sigma untuk industri di negara maju (5-6 sigma). Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, tentu saja harus melakukan peningkatan kualitas produk melalui peningkatan nilai sigma yang sebaiknya ditinjau dari berbagai aspek, baik aspek material, tenaga kerja, mesin, metode kerja, maupun lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah melakukan perawatan dan perbaikan mesin secara berkala, pengawasan terhadap karyawan bagian produksi, pemilihan bahan baku yang berkualitas, peningkatan pengetahuan dan keterampilan operator, dan peningkatan kenyaman lingkungan kerja.
- ItemA FRAMEWORK FOR QUALITY CULTURE IMPLEMENTATION(Departemen Teknik Industri, ITB, 2009-11-04) Rahmana, Arief; Hidajat, Ubuh Buchara; Irianto, Dradjad; Sunaryo, IndryatiIn this paper, we proposed a framework for quality culture implementation. It captures two dimensions of organizational culture, namely flexibility and trust. These dimensions have high relationship with quality improvement. The successful of quality improvement implementation is supported by flexibility and trust. Each of them has low and high continuum, than it will form four quadrants. The first is related to low trust and low flexibility, the second is related to high trust and low flexibility, the third is related to low trust and high flexibility, and the fourth is related to high trust and high flexibility. Quality culture implementation is considered as a process how to build quality in the context of flexibility and trust. The process of quality building will be analyzed by quality improvement programs or activities. The process will also indicate the construction of flexibility and trust.
- ItemTHE FRAMEWORK OF EDUCATION AND TRAINING FOR QUALITY MANAGEMENT IN SMALL MEDIUM ENTERPRISES(Open University Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, Kementrian PengajianTinggi (KPT), 2011-11-14) Rahmana, AriefThis study initially presents the importance of education and training for quality management within small medium enterprises (SMEs) in Indonesia. Quality management in SMEs is the most relevant topic to be discussed because of its significant contribution to SMEs in developing partnership with large company. The partnership is known as subcontract. In order to make sustainable partnership with large company, SMEs should continually improve of their products and services through implementation of quality management principles. As we know, quality management is a management philoshopy which seeks continuous improvement in the quality of all processes, product, and services of an organization. Introducing quality management concept and practices require an education and training effort. There are several reason for this matter, namely: (a) to inform people of what quality management, how it can be introduced and what it can do, (b) to develop appropriate knowledges, skills, attitudes, and values relating to quality management, (c) to elaborate the tools and techniques of quality improvement, and so on. Thus, investment in education and training is a critical factor in the success of quality management implementation in SMEs. Finally, the papers will give insight into a brief framework of quality management education and training in SMEs e.g. purpose, content, approach, model, learning style, and evaluation process.
- ItemGREEN MARKETING AND ITS EFFECT ON PURCHASE DECISIONS OF CAR LOW COST GREEN CAR (LCGC) IN KARAWANG(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol. 24, Issue 1, 2020) Triana, N. Neni; Rahayu, Ade Astuti Widi; Rahmana, AriefThe concept of Green Marketing is a concept that resembles the concept of marketing mix which refers to satisfaction , needs, desires and desires of customers to get a product or service. The difference between Green Marketing and the conventional mix concept is customer that the intended will be involved in environmental preservation and maintenance. The relationship customer in preserving the environment creates an opportunity for world automotive companies to increase sales by implementing the concept Green Marketing. The issue of global warming in the automotive sector today can be reduced by starting to use LCGC (Low Cost Green Car) products, this study aims to find out how the phenomenon of Green Marketing in the automotive sector has an effect on selling cheap and environmentally friendly cars that have low specifications, more economical fuel because it uses a small engine size cc (centric cubic)with the aim of reducing high exhaust emissions. Descriptive review results prove Green Marketing to be an alternative strategy to help the image company's, but also provide value more to the company's business. Implementing a strategy green marketing requires a fundamental, comprehensive, and integrated approach in all aspects of marketing, including the overall marketing mix with 4P (Price, Product, Place and Promotion).
- ItemTHE INFLUENCE OF SOCIAL SUPPORT TOWARDS COMPETITIVE ANXIETY IN GAREC'S SSB STUDENTS(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol.24, Issue 01, 2020) Lunanta, Lita Patricia; Rahardi, Ananda Darmawan; Respati, Winanti Siwi; Rahmana, AriefSSB Garec's is one of the oldest SSBs in Jakarta, demands students to have a positive impact on the students’ attitude and they will be able to gain achievements, but other impacts will arise when students compete anxiety because of the demands they face. This is due to the lack of social support received by students hence the impact of the demands cause competition anxiety. The purpose of this study is to investigate the effect of social support on anxiety in competing SSB Garec's students. This research is quantitative, using the Regression method with a sampling technique in the form of purposive sampling. The number of research samples were 60 SSB Garec's students. The social support scale based on the theory of Sarafino (2002) uses the Galuh scale (2015) which has been adapted and modified, this item amounts to 32 valid items with a reliability coefficient (α) of 0.932. Competitive Anxiety Scale based on Cox's theory (2012) this scale is constructed based on the dimensions of Competitive Anxiety Martens (in Cox, 2012) this item is 26 valid items with a reliability coefficient (α) of 0.945. The results showed p = 0,000 with a coefficient of -0.440, meaning that the hypothesis was accepted that there was a negative influence of social support on anxiety competing against Garec's SSB students. Based on the value of R 2 indicates social support contributed by 41.1% in the anxiety affect play, while 59.9% are influenced by other factors.
- ItemINTRODUCTION, ADOPTION, AND ADAPTATION IN QUALITY MANAGEMENT IMPLEMENTATION AT SMALL MEDIUM ENTERPRISE(Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011-07-04) Rahmana, AriefThe purpose of this research was to analyze how the process of quality management implementation at Small Medium Enterprises (SMEs). Starting point of this research based on the paradigm that quality management implementation has been conduct both of large companies and small and medium-sized companies to improve their competitiveness and gain long-term profitability. The process of quality management implementation consist of three phases namely the introduction stage, adoption stage, and adaptation stage. Case Study is used as prime research strategy and took SMEs for Manufacturing Sector as research object. Prime method of collecting data is structured interview with director, managers, supervisor, and employees. The results indicated that in the introduction stage of quality management implementation is marked by receiving project of Education Ministry amounting two billions, large companies order for various product, mass customization as the orientation of the new production system, and SME is pointed as subcontractor of large company. Adoption stage of quality management implementation is characterized by the development of quality systems and evaluation of customer satisfaction. Meanwhile, adaptation stage of quality management implementation is marked by the implementation of developed standard operating procedures. Those result give insight that SME has carried out continuous quality improvement through quality management implementation, in order to enhance customer satisfaction.
- ItemKAJIAN TENTANG ASPEK PROSES DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KUALITAS DI LINGKUNGAN USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR MANUFAKTUR (STUDI KASUS DI CV. WMT)(Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana, 2010-01-20) Rahmana, AriefTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana implementasi manajemen kualitas yang dilihat dari aspek proses, dimana proses tersebut terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu: tahap introduksi, tahap adopsi, dan tahap adaptasi. Strategi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan objek penelitian di CV. WMT yang merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sektor Manufaktur. Tahap introduksi manajemen kualitas ditandai dengan adanya pengakuan atas kualitas produk dan pengiriman tepat waktu, perusahaan terkemuka otomotif di Indonesia menjadi pelanggan tetap, dan tuntutan pelanggan agar CV. WMT bersertifikasi penjaminan kualitas. Tahap adopsi ditandai dengan adanya perencanaan CV. WMT untuk sertifikasi ISO/TS 16949:2002. Tahap adaptasi ditandai dengan adanya implementasi quality manual, prosedur, dan instruksi kerja yang telah disusun oleh CV. WMT. Hal ini memberikan gambaran bahwa CV. WMT melakukan perbaikan kualitas secara berkelanjutan melalui implementasi manajemen kualitas dengan tujuan agar dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan lainnya.
- ItemMINIMASI WASTE MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PEMBUATAN PRODUK PLATE FUEL PUMP (STUDI PADA PT SINAR TERANG LOGAM JAYA)(Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB), Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, 2017-07-20) Rahmana, Arief; Almira, NidaPermasalahan yang muncul ke permukaan pada proses pembuatan produk Plate Fuel Pump adalah waste berupa waktu tunggu dan proses rework terhadap produk cacat. Waktu tunggu yang terjadi adalah lebih dari 2 jam untuk setiap mesin, sedangkan produk yang memerlukan rework adalah sekitar 0,3% dari total produksi. Standar perusahaan hanya memperbolehkan adanya produk rework sebesar 0,2% dari total produksi untuk setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah meminimasi waktu menunggu dan proses rework pada proses pembuatan produk Plate Fuel Pump. Metode yang digunakan adalah Value Stream Mapping (VSM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan VSM waktu menunggu terjadi pada mesin spot welding dan mesin restrike dengan lama waktu tunggu sekitar 14.400 detik, sedangkan jumlah produk rework adalah sebanyak 423 unit. Berdasarkan FMEA dapat diidentifikasi bahwa waktu menunggu disebabkan oleh keahlian operator yang kurang memadai, sedangkan banyaknya produk yang memerlukan rework disebabkan oleh perubahan pada parameter setting dan panas weld yang tidak sesuai. Upaya untuk mengurangi waktu menunggu adalah melalui pelatihan bagi operator, sedangkan proses rework melalui pengawasan terhadap panas weld, penambahan frekuensi pemeriksaan parameter setting dan melakukan pemeriksaan untuk setiap output yang dihasilkan oleh mesin.
- ItemMODEL HYBRID FLOWSHOP 2 STAGE WITH JOHNSON’S RULE DISPACTHING TO MINIMIZE MAKESPAN(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol.24, Issue 02, 2020) Anwar, Asep; Rochman, Didit Damur; Rahmana, AriefHybrid Flowshop (HFS) is a development scheduling model of flowshop scheduling problems. Currently PT. XX which is a manufacturing company that produces MT (Mono Twine) mesh products using the HFS production concept. The HFS process at PT XX is the Ringrope (Stage 1) and Netting (Stage 2) process. The Ringrope process consists of 2 machines arranged in parallel which then the results will be processed Netting. The settlement method in this research is the optimization method by making a mathematical model by sorting using the Johnson method. The results of the study showed the sequence of processes on stage 1 and on stage 2 with makespan was 1354.51 hours.
- ItemPERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH(Universitas Widyatama, 2009-06-14) Rahmana, AriefUsaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industry suatu Negara. Hampir 90 % dari total usaha yang ada di dunia merupakan kontribusi dari UKM. Disamping itu, UKM mempunyai kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Studi empiric menunjukkan bahwa UKM pada skala internasional merupakan sumber penciptaan lapangan pekerjaan. Kontribusi UKM terhadap penyerapan tenaga kerja, baik di Negara maju maupun Negara berkembang, termasuk Indonesia, mempunyai peranan yang signifikan dalam penanggulangan masalah pengangguran. Dalam era ekonomi global saat ini, UKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan daya saingnya. Salah satu factor penting yang akan menentukan daya saing UKM adalah teknologi informasi (TI). Penggunaan TI dapat meningkatkan tranformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang besar. Studi kasus di Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% produktivitas dicapai melalui investasi di bidang TI. UKM dikatakan memiliki daya saing global apabila mampu menjalankan operasi bisnisnya secara reliable, seimbang dan berstandar tinggi.
- ItemPERANCANGAN ULANG LAYOUT STASIUN KERJA PETUGAS PENITIPAN BARANG DI AREA PARKIR (Studi Kasus: Tempat Parkir Universitas Widyatama)(11th National Conference of Indonesian Ergonomics Society 2011, Egronomics Centre Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Esa Unggul, ITB, Universitas Islam Assya'fiyah, Universitas Mercu Buana, STT Wastukencana, Universitas Bakrie, 2011-09-14) Elvira, Silvi; Iriani, Yani; Rahmana, Arief; Firdaus, Oktri MohammadJasa penitipan barang dilingkungan parkir kampus merupakan hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa pengguna kendaraan bermotor roda dua untuk menjaga keamanan barang-barang yang perlu untuk dititipkan seperti misalnya helm. Petugas yang berjaga mempunyai kewajiban untuk selalu standby melayani dan menjaga barang-barang mahasiswa yang menggunakannya dari mulai pagi-pagi sebelum para mahasiswa datang sampai malam setelah mahasiswa pulang. Jam kerja yang panjang dengan aktivitas yang monoton menuntut agar tempat bekerja nyaman untuk mengurangi rasa fatique sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dari petugas. Pada paper ini dilakukan perancangan perbaikan layout tempat kerja. Prioritas perbaikan dengan merancang letak rak-rak penitipan barang, dan space yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini adalah layout kerja tertata dengan rapi maka suasana kerja akan nyaman dan petugas tidak terlalu mengalami kelelahan pada saat bekerja sehingga produktivitas kerja meningkat.
- ItemPERBAIKAN KUALITAS SEPATU DENGAN METODE FIVE WHYS ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK(Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB), Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, 2017-07-20) Rahmana, Arief; Herdiansyah, AlfiPermasalahan yang terjadi di PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk adalah tingkat kecacatan produk sepatu merk ‘Tomkins” rata-rata mencapai 1,3% per bulan, di mana persentase cacat ini melebihi toleransi yang dipersyaratkan oleh perusahaan, yaitu 1%. Dampak yang dirasakan akibat hal ini diantaranya adalah terjadinya penurunan harga hingga 40 s.d. 50% dan produknya dapat dijual di factory outlet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan kualitas sepatu, sehingga tingkat kecacatannya dapat direduksi. Metode yang digunakan adalah Five Whys Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian teridentifikasi terdapat 7 jenis cacat yaitu, cacat lasting, cacat pada bagian upper, cacat wrinkle, cacat outsole, open bonding, sobek pada bagian upper dan cacat material. Berdasarkan metode Five Whys Analysis didapatkan akar penyebab cacat paling dominan yaitu kurangnya pengawasan, kurangnya penerangan dan panasnya suhu pada area kerja. Usulan perbaikan berdasarkan metode FMEA adalah menyediakan kipas angin, mengganti atau menambah lampu pada area kerja, istirahat yang terjadwal, mengawasi pekerja, menggunakan komponen berkualitas atau komponen asli, jadwal penggantian alat dan membuat Standar Operating Procedure (SOP).