Management - Bachelor
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Management - Bachelor by Subject "Abnormal Return"
Now showing 1 - 18 of 18
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ45 SEBELUM DAN SETELAH PERISTIWA BOM SURABAYA(Program Studi Manajemen S1 Universitas Widyatama, 2018) Hidayat, Tendi AhmadPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa ledakan bom di Surabaya dengan melihat nilai average abnormal return (AAR) dan trading volume activity (TVA) sebelum dan setelah peristiwa. Peristiwa terorisme ini salah satu fenomena non-ekonomi yang diyakini dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terjadi pada bulan Mei lalu. Penelitian ini menggunakan 45 sampel perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari s/d Juli 2018. Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan mean adjusted model, hasil analisis data di uji dengan uji paired samples t-test dan uji wilcoxon. Hasil pengujian data menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan average abnormal return sebelum dan setelah peristiwa. Selanjutnya hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan setelah peristiwa bom di Surabaya pada seluruh perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
- ItemANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA JANUARY EFFECT (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012)(Universitas Widyatama, 2013) Sulastri, Deci JaniTahun baru merupakan semangat baru bagi investor. Pada bulan ini para investor menanamkan kembali modalnya di pasar saham setelah pada bulan Desember mereka menjual saham untuk menghindari pajak dan merealisasikan capital gain. Fenomena ini oleh para investor dan para pengamat pasar modal disebut dengan January effect. Anomali pasar seperti ini biasanya dijadikan acuan investor dalam mengambil keputusan membeli, menjual, ataupun mempertahankan saham yang mereka miliki. Terjadinya January effect ini karena dipicu oleh tindakan para fund manager pada akhir tahun menjual saham-saham mereka karena dinilai kurang baik. Selanjutnya, para fund manager tersebut membeli kembali saham pada bulan Januari. Mereka beranggapan saham-saham pada awal tahun mempunyai prospek yang baik. Tindakan para fund manager tersebut disebut dengan window dressing. Penyebab lain adanya January effect adalah para investor menjual saham-saham yang mereka miliki untuk mengurangi beban pajak. Tindakan para investor tersebut disebut dengan tax-loss selling. Penelitian ini menguji pengaruh January effect pada saham perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 14 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dimana seleksi dilakukan dengan purposive sampling dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada LQ45 mulai Desember tahun 2007 hingga Januari 2012. Penelitian ini menggunakan model analisis event studies. Metode yang digunakan adalah metode paired sample t-test untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata abnormal return antara bulan Januari dengan bulan Desember pada periode 2007-2012. Hasil uji statistik paired sample t-test rata-rata abnormal return bulan Januari dengan rata-rata abnormal return bulan Desember tidak signifikan pada level 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada rata-rata abnormal return bulan Januari dengan rata-rata abnormal return bulan Desember pada setiap periode. Dengan demikian, fenomena January effect tidak terjadi pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.
- ItemANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMANRIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2013(Universitas Widyatama, 2014) Pratama, Tiko GumilangRight issue merupakan salah satu corporate action yang berupa penerbitan saham baru yang dijual kepada pemegang saham lama melalui penawaran umum terbatas dalam rangka penambahan modal perusahaan. Abnormal return didapat dari selisih antara actual return dengan expected return. Adapun metode untuk menghitung expected return adalah market model. Penelitian ini menggunakan event study untuk menguji kandungan informasi yaitu right issue pada event window 11 hari, 5 hari sebelum pengumuman, 1 hari pengumuman dan 5 hari setelah pengumuman. Data yang digunakan dalam penelitian ini untuk meneliti hasil hipotesis menggunakan data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), berupa perusahaan yang melakukan right issue di sekitar periode 2011-2013 dengan sampel sebesar 29 peristiwa right issue. Pengujian ini menunjukan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Selama periode estimasi terdapat rata-rata abnormal return yang kurang konsisten.
- ItemANALISIS KINERJA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010(Universitas Widyatama, 2014) Yuliani, RevaThis research analyzes the running of stocks in companies which have been doing Initial Public Offering (IPO) in Indonesia Bursary Effect during the period of 2010. Measuring the running of stocks is a way to relate the aim of the companies which is to get some fund used for expansion and the aim of the investors which is to get a high return value. This research aims to reveal how short term stocks (for 3 months) and long term stocks (for 24 months) are run in the companies which have been doing IPO during the period of 2010; and to analyze whether there is any difference between the running of short term stocks and the running of long term stocks. By employing descriptive method using historical data and comparative study, this research involves twenty three companies as the sample. The results of this research in which the data are examined by using one sample t-test show that the running of short term stocks is outperformed,proved by t-arithmetic (3,028)> t-table (2,074); and the running of long term stocks is underperformed, proved by t-arithmetic (2,818)> t-table (2,074). Meanwhile the data which are examined by F-test with sig (t) =0,000 <= 0,05 show significant differences between theshort term stocks running (for 3 months) and the long term stocks running (for 24 months) in the companies which have been doing IPO during the period of 2010.
- ItemANALISIS MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ45 Periode 2014-2015)(Universitas Widyatama, 2016) Praja, Riecky SuryaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa anomali musiman yaitu fenomena Monday effect di Bursa Efek Indonesia pada saham kelompok indeks LQ45 pada periode 2014-2015. Indikator adanya fenomena Monday effect ini adalah adanya abnormal return yang bernilai negatif pada hari Senin dibandingkan dengan hari lainnya dan abnormal return Senin dipengaruhi oleh abnormal return Jumat pada minggu sebelumnya. Penelitian ini juga menguji perbedaan antara abnormal return Senin sektor keuangan dalam indeks LQ45 dengan abnormal return Senin sektor non-keuangan dalam indeks LQ45. Penelitian ini merupakan eksplanatory survey dengan metode komparatif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 pada periode 2014-2015. Berdasarkan purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 30 saham perusahaan. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan independent sample t-test dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa abnormal return Senin berbeda dengan abnormal return selain Senin pada tahun 2014-2015. Penelitian ini kemudian membuktikan bahwa abnormal return hari Jumat dengan abnormal return hari Senin memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 28,6% yang menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara abnormal return saham pada hari Jumat sebelumnya dengan abnormal return saham hari Senin bersifat rendah Namun abnormal return pada hari Jumat sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return hari Senin. Penelitian ini juga membuktikan bahwa abnormal return Senin sektor keuangan dalam indeks LQ45 tidak berbeda dengan sektor non-keuangan dalam indeks LQ45.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SETELAH AKSI BOIKOT SARI ROTI PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK.(Universitas Widyatama, 2017) Abdillah, Tegar MuttabiPeristiwa nonekonomi bisa mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham di pasar modal, karena berkaitan dengan kestabilan perekonomian suatu negara. Salah satu peristiwa nonekonomi yang terjadi di Indonesia adalah aksi boikot Sari Roti, sebuah aksi persuasif dalam jejaring media sosial untuk memboikot sebuah produk roti ternama di Indonesia (Sari Roti). Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan adanya kekhawatiran para investor dan pelaku pasar yang terkait lainnya, karena terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai saham produsen roti tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar modal atas adanya peristiwa tersebut, dengan membandingkan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan setelah peristiwa tersebut terjadi pada saham PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. (sebagai produsen Sari Roti). Penelitian ini menggunakan event study, dengan periode pengamatan (30 hari sebelum dan setelah peristiwa) serta (90 hari sebelum dan setelah peristiwa). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return 30 hari sebelum dan 30 hari setelah peristiwa, dengan abnormal return bergerak positif/meningkat; (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity 30 hari sebelum dan 30 hari setelah peristiwa, dengan trading volume activity bergerak negatif/menurun; (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return 90 hari sebelum dan 90 hari setelah peristiwa, dengan abnormal return bergerak negatif/menurun; (4) Terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity 90 hari sebelum dan 90 hari setelah peristiwa, dengan trading volume activity bergerak negatif/menurun. Sehingga pasar modal cenderung tidak terpengaruh secara langsung dengan adanya aksi boikot Sari Roti.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi kasus perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014)(Program Studi Manajemen S1 Universitas Widyatama, 2016) Pratama, Gilang TaufikPenelitian dengan judul “Analisis perbandingan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan yang melakukan Stock Split” ini dilatar belakangi terus harga saham yang semakin tinggi akan menyebabkan permintaan atau pembelian terhadap saham tersebut menurun yang pada akhirnya akan menyebabkan potensi keuntungannya menipis. Maka dari itu pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghimbau kepada seluruh perusahaan go public khususnya pada perusahaan yang harga sahamnya sudah terlalu tinggi untuk memecah nominalnya (Stock split), yang bertujuan agar saham-saham yang saat ini harganya sudah terlalu tinggi kembali terjangkau untuk seluruh kalangan investor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pebedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peritstiwa stock split. penelitian ini dilakukan pada 15 sampel perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan periode pengamatan selama 20 hari, yaitu t= -10 (10 hari sebelum pemecahan saham) dan t=10 (10 hari setelah pemecahan saham). penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan komparatif, sedangkan metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Untuk menguji hipotesis menggunakan model analisis uji beda (T-test Paired Two Sample). Diperoleh hasil penelitian menunjukan bahwa“ tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split”. Dan hasil penelitian dari pada volume perdagangan saham TVA (Trading Volume Activity) menunjukan bahwa “tidak terdapat perbedaan antara TVA (Trading Volume Acivity) sebelum dan sesudah stock split”.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, RISIKO SISTEMATIS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi kasus perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)(Universitas Widyatama, 2015) Hidayat, Faisal ArifPenelitian dengan judul “Analisis perbandingan Abnormal Return, Risiko Sistematis, dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan yang melakukan Stock Split” ini dilatar belakangi terus menggeliatnya harga saham yang semakin tinggi akan menyebabkan permintaan atau pembelian terhadap saham tersebut menurun yang pada akhirnya akan menyebabkan potensi keuntungannya menipis. Maka dari itu pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghimbau kepada seluruh perusahaan go public khususnya pada perusahaan yang harga sahamnya sudah terlalu tinggi untuk memecah nominalnya (Stock split), yang bertujuan agar saham-saham yang saat ini harganya sudah terlalu tinggi kembali terjangkau untuk seluruh kalangan investor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pebedaan abnormal return, risiko sistematis, dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peritstiwa stock split. penelitian ini dilakukan pada 20 sampel perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan priode pengamatan selama 20 hari, yaitu t= -10 (10 hari sebelum pemecahan saham) dan t=10 (10 hari setelah pemecahan saham). penelitian ini menggunakan metode desfriptif dan komparatif, sedangkan metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Untuk menguji hipotesis menggunakan model analisis uji beda (T-test Paired Two Sample) dan (Wilcoxon Signed Rank Test). Diperoleh hasil penelitian menunjukan bahwa“terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split”. Sedangkan hasil penelitian pada risiko sistematis dan volume perdagangan saham, menunjukan bahwa “tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko sitematis sebelum dan sesudah peristiwa stock split”, dan hasil penelitian dari pada volume perdagangan saham TVA (Trading Volume Activity) menunjukan bahwa “tidak terdapat perbedaan antara TVA (Trading Volume Acivity) sebelum dan sesudah stock split”.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN SEBELUM DAN SESUDAH BULAN RAMADHAN PERIODE 2012-2014(Universitas Widyatama, 2016) Hapsary, Tyfany NicitaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return dan trading volume activity pada saham industri makanan dan minuman sebelum dan sesudah bulan Ramadhan pada periode 2012-2014. Penelitian ini menggunakan pendeketan event study, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume activity selama tujuh hari sebelum, event date, dan tujuh hari setelah peristiwa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Data yang diperlukan untuk mendukung analisis dan pengujian hipotesis adalah data sekunder yang diterbitkan oleh pemerintah, swasta, maupun asing. Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi penelitian dan penguji hipotesis. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan model analisis uji beda (T-test Paired Two Sample) bila data berdistribusi normal dan uji beda wilcoxon bila data tidak berdistribusi normal. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling terdiri dari 14 saham sub sektor makanan dan minuman. Berdasarkan hasil uji statistik memperoleh hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Berpasangan (Paired Sample Test) dengan dasar tingkat signifikan hipotesis sebesar 5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan abnormal return saham industri makanan dan minuman sebelum dan sesudah bulan Ramadhan periode 2012-2014. Sedangkan untuk trading volume activity sebelum dan sesudah bulan Ramadhan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SETELAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2008 – 29 NOVEMBER 2013(Universitas Widyatama, 2014) Adwita, Dmias FajarStock split merupakan suatu aksi emiten dimana dilakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil (Sunariyah, 2010:145). Pada tanggal 28 Agustus 2013 salah satu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melakukan aksi stock split dengan rasio 1:5 dimana 1 saham dengan nilai nominal Rp 250 akan dipecah menjadi 5 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Tujuan emiten melakukan stock split didasarkan pada dua teori yaitu Trading Range Theory dan Signaling Theory. Trading Range Theory menyatakan bahwa stock split dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Sedangkan Signaling Theory menjelaskan bahwa pengumuman stock split memberikan informasi kepada investor terhadap prospek perusahaan yang positif, investor mempercayai bahwa terdapat abnormal return disekitar hari pengumuman stock split (Jogiyanto, 2010:399). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan perbedaan likuiditas saham serta abnormal return sebelum dan setelah stock split. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan event study. Data penelitian diambil dari saham-saham di Jakarta Islamic Index (JII) yang melakukan stock split pada periode Januari 2008 - 29 November 2013, diperoleh sebanyak 8 sampel perusahaan. Tanggal pengumuman stock split atau event date yaitu t=0 dengan periode pengamatan (event window) adalah 60 hari yang dibagi menjadi 2 yaitu t=-30 (30 hari sebelum stock split) dan t=+30 (30 hari setelah stock split). Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis uji dua sampel berpasangan Paired Sample T-Test untuk data berdistribusi normal dan Wilcoxon Signed Rank-Test untuk data berdistribusi tidak normal dengan confident level sebesar 95% (Santoso, 2007). Hasil penelitian keseluruhan sampel untuk pengujian hipotesis pertama mengenai likuiditas saham menunjukan adanya perbedaan terhadap likuiditas saham sebelum dan setelah stock split. Hal ini menunjukan bahwa stock split berpengaruh terhadap likuiditas saham yang diukur menggunakan bid-ask spread. Sedangkan hasil penelitian untuk masing-masing sampel didapat 5 dari 8 perusahaan menunjukan adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan setelah stock split. Pengujian hipotesis kedua menghasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah stock split baik keseluruhan maupun masing-masing sampel. Artinya stock split tidak mempengaruhi timbulnya abnormal return disekitar hari pengumuman stock split.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN RETURN DAN RISIKO SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk)(Universitas Widyatama, 2014) Dwiyansah, RiandiPada 1 November 2008, Bank CIMB Niaga (dahulu Bank Niaga) dan Bank Lippo, dua entitas bank terkemuka di Indonesia, telah bergabung menjadi Bank CIMB Niaga. Proses merger yang melibatkan dua institusi perbankan terkemuka di Indonesia ini berawal dari kebijakan bank Indonesia mengenai kepemilikan tunggal di Indonesia, dimana pemegang saham mayoritas dari bank Niaga maupun Bank Lippo memilh merger sebagai opsi terbaik. Dilakukannya langkah konsolidasi tersebut dimaksudkan untuk menciptakan struktur industry perbankan yang lebih kokoh dan sehat. Hasil merger ini membentuk bank keenam terbesar di Indonesia berdasarkan asset. Perpaduan keunggulan kedua bank menciptakan sebuah bank yang lebih baik dan bersaing serta tumbuh ditengah semakin ketatnya persaingan sektor perbankan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menIgdentifikasi perkembangan return dan risiko sebelum dan sesudah merger, serta untuk menganalisa perbedaan return dan risiko sebelum dan sesudah merger. Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.PT.Bank CIMB Niaga Tbk yang melakukan merger pada tahun 2009-2012. Teknik analisis statistic parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan uji dua beda berpasangan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for Windows. Hasil penelitian yang dilakukan, return dan risiko CIMB Niaga tidak terdapat perbedaan yang signifikan baik sebelum dan sesudah merger. Menurut perhitungan analisis yang dilakukan hanya return yang memiliki perbedaan signifikan sebelum dan sesudah merger. Sementara variabel risiko tidak berpengaruh secara signifikan, sebelum dan sesudah merger. Dapat disimpulkan bahwa merger yang dilakukan belum efektif, karena return dan risiko yang dicapai sesudah melakukan merger cenderung tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN RISIKO SISTEMATIS DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PRUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007 -2011(Universitas Widyatama, 2013) Hutagalung, Dirgabri OktaviaHarga saham yang tinggi kurang diminati oleh investor, salah satu cara yang dilakukan perusahaan agar sahamnnya tetap diminati adalah dengan melakukan stock split. Tindakan stock split ini mengakibatkan jumlah saham yang beredar bertambah, sehingga investor dapat melakukan penyusunan kembali portofolio investasinya yang tidak terlepas dari pertimbangan risiko saham yang membentuk portofolio sehingga diharapkan akan memperoleh tingkat risiko yang lebih kecil. Investor akan memilih investasi yang mempunyai risiko yang terkecil bila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat return yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak stock split terhadap risiko sistematis dan abnormal return sebelum dan setelah stock split. Dalam pengukuran risiko sistematis digunakan beta (β) agar hasil yang diperoleh tidak bias. Analisa data dengan menghitung rata-rata risiko sistematis dan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Kemudian analisis yang digunakan adalah analisis uji beda dua rata-rata (paired sample t test) guna melihat dampak stock split terhadap risiko sistematis dan abnormal return. Populasi dalam penelitian ini dengan periode pengamatan 20 hari yaitu t = -10 (10 hari sebelum stock split)dan t = +10 (10 hari setelah stock split) pada 33 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split periode waktu 2007-2011. Metode Hasil pengujian menunjukan bahwa risiko sistematis yang diukur dengan beta (β) dan abnormal return antara sebelum dan sesudah stock split tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing perusahaan sampel.
- ItemANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EARNING PADA PERUSAHAAN SEKTOR KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2014(Universitas Widyatama, 2016) Putra, Bayu RianggaManfaat dari pengumuman informasi earning bag ipara investor adalah untuk memprediksi laba di masa yang akan datang, serta dapat memprediksi suatu resiko dalam melakukan investasi dan kredit. Sehingga, dalam hal ini diharapkan investor dapat menggunakan laporan pengumuman earning sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan transaksi di pasar modal. Adanya informasi tentang pengumuman earning tersebut, maka investor optimis bahwa jumlah transaksi di lantai bursa akan mengalami peningkatan. Semakin besar jumlah transaksi perdagangan di lantai bursa akan semakin dinamis. Pasar dikatakan bereaksi terhadap informasi yang tersedia, jika terjadi perubahan aktivitas volume perdagangan. Perubahan aktivitas volume perdagangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karena pengumuman laba dan dividen, pengumuman tentang pendanaan perusahaan, serta pengumuman lain yang berhubungan dengan pemerintah khususnya suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi berarti perusahaan memiliki resiko yang kecil. Perusahaan yang memiliki resiko yang kecil dapat dikatakan bahwa perusahaan merupakan perusahaan yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Sedangkan perusahaan yang memiliki resiko yang tinggi berarti likuiditas rendah, serta saham tersebut jarang diperdagangkan di pasar modal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman earning yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return oleh para investor. Selain itu, menguji signifikansi perbedaan tingkat likuiditas saham dilihat dari TVA (Trading Volume Activity) sebelum dan sesudah adanya pengumuman earning. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengambil judul : “Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Saham sebelum dan sesudah Pengumuman Earning pada Perusahaan Sektor Kosmetik yang terdaftar di BEI pada periode 2014”.
- ItemANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 PERIODE 2011-2013(Universitas Widyatama, 2015) Darmawan, Mochamad IsmanPemecahan saham adalah memecah selembar saham menjadi banyak lembar saham (Jogiyanto, 2010:397). Tujuan emiten melakukan stock split didasarkan pada dua teori yaitu Trading Range Theory dan Signaling Theory. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman stock split pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 periode 2011-2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume activity selama 10 hari sebelum, event date, dan 10 hari sesudah pengumuman stock split. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Electronic Library (ICAMEL) dan www.idx.co.id. Penelitian menggunakan data perusahaan yang melakukan stock split dan terdaftar dalam Indeks LQ45 periode 2011-2013 sebagai populasi penelitian dan untuk menguji hipotesis menggunakan model analisis uji beda (T-test Paired Two Sample) dengan contfident level sebesar 95% (Santoso, 2007). Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Sedangkan volume perdagangan saham mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman stock split.
- ItemANALISIS PERBEDAAN SYSTEMATIC RISK DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA EMITEN SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI TAHUN 2010-2012(Universitas Widyatama, 2013) Amalia, Qori SariPenelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Laksmi Pertiwi (2006), yang membedakan dari penelitian Pertiwi antara lain : Emiten dan Sektor yang dipilih, serta tahun dan periode pengamatan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada kesempatan ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara systematic risk dan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Permasalahan yang akan dibahas pertama, Apakah terdapat perbedaan systematic risk sebelum dan sesudah stock split. Permasalahan yang kedua, Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dalam pengukuran systematic risk digunakan rata-rata beta sebelum dan sesudah stock split, sedangkan pengukuran abnormal return digunakan rata-rata dari selisih realized return dan expected return. Data sampel yang digunakan sebanyak lima emiten dari Sektor Aneka Industri yang melakukan stock split di tahun 2010-2012. Data untuk menganalisis digunakan antara lain adalah : data harian close price, volume perdagangan, IHSG, dan Beta. Analisis data dengan mengitung rata-rata systematic risk, rata-rata abnormal return, rata-rata realized return, dan rata-rata expected return sebelum dan sesudah stock split. Dari hasil tersebut rata-rata systematic risk dan abnormal return yang dihasilkan dari selisih antara realized return dan expected return diuji menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata Berpasangan (Paired Sample t-test) guna melihat adanya perbedaan systematic risk dan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata systematic risk sebelum dan sesudah stock split sebesar 0,989 > 0,05 artinya (H 0 ) diterima “Tidak terdapat perbedaan antara systematic risk sebelum dan sesudah stock split”. Sedangkan nilai rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split sebesar 0,850 > 0,05 artinya (H 0 ) diterima “Tidak terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada systematic risk dan abnormal return sebelum dan sesudah stock split pada Emiten Sektor Aneka Industri di tahun 2010-2012.
- ItemANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SETELAH EX-DIVIDEND DATE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC PERIODE 2006-2011(Universitas Widyatama, 2013) Rismayanti, OktavianaPergerakan harga saham di pasar modal Indonesia yang berfluktuasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengumuman pembagian dividen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi harga saham sebelum dan setelah ex-dividend date, (2) mengetahui abnormal return sebelum dan setelah ex-dividend date. Dengan sampel sebanyak 3 perusahaan, periode penelitian pada 5 hari sebelum dan 5 hari setelah ex-dividend date. Penelitian ini menggunakan metode verifikatif dengan alat uji paired sample t-test. Hasil penelitian ini (1) tidak terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah ex-dividend date pada perusahaan food and beverage dengan nilai signifikansi 0.278, (2) tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah ex-dividend date pada perusahaan food and beverage dengan nilai signifikansi 0.796. The movement of stock prices in the Indonesian capital market fluctuates influenced by several factors, one of which is the dividend announcement. This study aims to (1) determine the condition of the stock price before and after the ex-dividend date, (2) determine abnormal returns before and after the ex-dividend date. With a sample of 3 companies, the period of the study at 5 days before and 5 days after the ex-dividend date. This study uses the verification method by means of paired samples t-test.Results of this study (1) there is no difference in the stock price before and after the ex-dividend date on food and beverage company with 0278 significant value, (2) there is no difference in abnormal returns before and after the ex-dividend date on food and beverage companies with a value of significance of 0.796.
- ItemPENGARUH SUKUK EQUITY RATIO DAN RATING PENERBITAN SUKUK TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Menebitkan Sukuk dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)(Universitas Widyatama, 2016) Kuncoro, Rahmadi SuryoMunculnya informasi pengumuman penerbitan sukuk dapat diartikan secara positif maupun negatif oleh investor. Informasi penerbitan sukuk bernilai positif apabila memuat informasi yang bermakna good news bagi investor. Baik informasi positif maupun negatif yang muncul ketika adanya penerbitan sukuk, maka akan berdampak pada return saham perusahaan. Jika investor memandang berita penerbitan sukuk sebagai suatu hal yang positif, maka return saham perusahaan akan mengalami kenaikan seiring naiknya harga saham perusahaan. Sebaliknya, jika investor memandang negatif peristiwa penerbitan sukuk, maka return saham perusahaan akan mengalami penurunan seiring menurunnya harga saham perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Sukuk Equity Ratio dan rating penerbitan sukuk terhadap return saham secara parsial dan bersama pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Variabel Sukuk to Equity Ratio dihitung dengan membandingkan nilai nominal penerbitan sukuk dan total ekuitas. Variabel rating penerbitan sukuk diambil dari daftar rating yang dikeluarkan oleh PT Pefindo. Sedangkan variabel return saham diwakili oleh abnormal return. Jenis penelitian ini menggunakan studi kepustakaan sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditentukan maka diperoleh sampel sebanyak 7 perusahaan dengan total 13 penerbitan sukuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Sukuk Equity Ratio dan rating penerbitan sukuk berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan baik secara bersama maupun parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama penelitian tersebut menunjukkan keeratan hubungan yang sedang dan tidak berpengaruh secara signifikan.
- ItemREAKSI PASAR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI)(Universitas Widyatama, 2017) Wulandari, SavitriPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa reaksi investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap kebijakan tax amnesty yang diumumkan pada tanggal 28 Juni 2016 dengan menggunakan abnormal return sebagai proksi dan market model sebagai model estimasi expected return. Metode penelitian yang digunakan adalah event study dengan periode pengamatan selama 111 hari yang dipecah menjadi 90 hari periode estimasi dan 21 hari periode peristiwa. Populasi penelitian terdiri dari seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, sedangkan sampel penelitian ditentukan melalui metode purposive sampling. T test digunakan untuk menghitung abnormal return selama periode peristiwa dan metode uji beda t-test paired two sample for means digunakan untuk menghitung abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat abnormal return secara signifikan pada t-6, t-5, t-4, t-2, t+1, t+4, t+5, t+6, dan t+10 selama periode peristiwa. Namun, pengujian secara statistik dengan uji beda mengungkapkan bahwa pengumuman tax amnesty tidak memberikan pengaruh perbedaan yang signifikan pada abnormal return saham sebelum dan setelah pengumuman. Maka dapat disimpulkan bahwa pengumuman tax amnesty tidak memiliki kandungan informasi yang berarti bagi investor dan kenaikan yang terjadi pada pergerakan harga saham selama periode peristiwa bukan merupakan akibat peristiwa tax amnesty melainkan disebabkan oleh faktor-faktor lain.