Industrial Engineering - Bachelor

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 423
  • Item
    ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DENGAN METODE GREEN SCOR PADA PENGRAJIN SIMPING AROMANIS DI DESA WANGUNHARJA KECAMATAN LEMBANG
    (Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama, 2024) Shonada Arsy
    Gas emisi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sangat beragam. Salah satu pencemaran udara yang menghasilkan gas emisi berbahaya adalah pembakaran sampah. Desa Wangunharja memiliki indeks emisi gas CO sebesar 45,71 ton/tahun dan gas CH4 sebesar 6,98 ton/tahun berdasarkan perhitungan faktor emisi U.S. EPA. Hasil tersebut dibuktikan bahwa sekitar 75% masyarakat Desa Wangunharja lebih memilih membakar sampah daripada mengelola sampah. Pengaruh dari gas CO dan CH4 membuat masyarakat desa memiliki beberapa penyakit mengenai pernapasan yaitu sesak napas, batuk, dan nyeri dada. Industri menjadi salah satu sumber utama penghasil limbah dengan sebagian besar dapat dikelola oleh produsen sendiri atau pihak ketiga. Namun, pengelolaan limbah masih menjadi permasalahan, terutama pada industri Simping Aromanis di Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang yang menghasilkan limbah tepung tapioka dengan karakteristik mengancam lingkungan. Penelitian dilakukan dengan metode Green SCOR, analytical hierarchy process, snorm de boer, plotting indicator (traffic light system), dan reverse logistics. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Green SCOR telah berjalan optimal, dengan matriks SCOR mencapai 95,71%. Terdapat tiga indikator KPI yang menunjukkan kinerja sangat baik adalah tingkat penggunaan air (P1), penggunaan pewarna kimia (P2), dan ketepatan dokumen pengiriman (D2); lima indikator KPI yang menunjukkan kinerja cukup baik adalah tingkat pengiriman barang cacat (S1), tingkat kerusakan kemasan (S2), ketepatan jumlah pengiriman barang (D1), fleksibilitas produksi industri (M2), dan fleksibilitas pengadaan industri (S3); serta tiga indikator KPI yang menunjukkan kinerja buruk adalah limbah padat (M1), tingkat penggunaan kemasan (D3), dan tingkat kompetensi pengelolaan lingkungan (E1). Potensi manfaat ekonomi dalam penerapan ekonomi sirkular pada industri Simping Aromanis sebagai pasokan untuk pakan ternak maggot. Hasil limbah yang didapatkan selama empat bulan dapat menghasilkan volume pakan ternak sebanyak 9 kg untuk menambah penghasilan pengrajin Simping Aromanis dengan menjual hasil limbah kepada peternak maggot seharga Rp10.000/kg. Keuntungan bagi peternak adalah mendapatkan pakan ternak yang memiliki nutrisi baik untuk maggot
  • Item
    PERHITUNGAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS PRODUKSI KAOS POLOS DI PT XYZ
    (Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama, 2024) Sabiqul Choir Rizky Ramadhan
    PT XYZ adalah salah satu perusahaan di Bandung yang bergerak di bidang konveksi. Jumlah produksi terbanyak pada perusahaan adalah produk kaos polos, sehingga penelitian berfokus pada kaos polos. Permasalahan pada PT XYZ adalah tidak diketahuinya kapasitas produksi kaos polos, sehingga sering terjadi ketidakpastian dan ketidaktepatan waktu produksi yang menyebabkan waktu pengiriman tidak sesuai dengan kesepakatan dengan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode time study yang bertujuan untuk menghitung waktu baku, menghitung kapasitas produksi kaos polos dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Berdasarkan perhitungan didapatkan total waktu baku kaos polos A dari masing-masing operasi, yaitu 398,54 detik dan total waktu baku untuk kaos polos B, yaitu 412,63 detik. Waktu baku dari masing-masing operasi dibagi dengan jumlah operator, dan disebut dengan waktu siklus sistem. Waktu siklus sistem untuk memproduksi kaos polos A ditentukan oleh Departemen A-4, karena Departemen A-4 mengalami bottleneck, yaitu 41,77 detik maka didapatkan kapasitas 86 unit/jam atau 689 unit/hari. Waktu siklus sistem untuk memproduksi kaos polos B ditentukan oleh Departemen A-7, karena Departemen A-7 mengalami bottleneck yaitu 35,54 detik maka didapatkan kapasitas 101 unit/jam atau 810 unit/hari. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu didapatkan total waktu baku yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit kaos polos A adalah 398,54 detik. Total waktu baku untuk memproduksi satu unit kaos polos B adalah 412,63 detik. Kapasitas produksi kaos polos A adalah 689 unit/hari. Kapasitas produksi kaos polos B adalah 810 unit/hari. Rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas dapat dilakukan dengan menambah jam kerja (lembur).
  • Item
    ANALISIS PENETAPAN SAFETY STOCK PRODUK JADI PADA PERUSAHAAN RETAIL PT XYZ
    (Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama, 2024) Gina Islamaya Ariyanti
    Persediaan merupakan elemen penting dalam operasional perusahaan dan memerlukan sistem pengelolaan yang baik. Pengelolaan persediaan melibatkan penyimpanan, pengklasifikasian, dan pengawasan barang. PT XYZ merupakan perusahaan retail brand lokal yang bergerak di bidang konveksi dan berperan dalam pemenuhan kebutuhan sandang dengan menghasilkan pakaian jadi, seperti kaos, hoodie, jaket, dan lainnya. Permasalahan yang terjadi di perusahaan retail PT XYZ yaitu sering mengalami kekurangan stok (stockout) pada produk jadi. Frekuensi terjadinya stockout dibuktikan dengan persentase kegagalan pengiriman sebesar 8,12%, dimana total keseluruhan order yang masuk sebanyak 70.344 unit, sedangkan order yang terpenuhi berjumlah 64.640 unit dalam kurun waktu empat bulan. Terjadinya stockout memberikan dampak terhadap buruknya tingkat pelayanan perusahaan dan kehilangan order penjualan sehingga tidak dapat mencapai keuntungan yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat safety stock dan reorder point optimal agar dapat mengurangi stockout pada kategori t-shirt. Metode Klasifikasi ABC diperlukan untuk mengklasifikasikan setiap t-shirt berdasarkan tingkat nilai penjualan produk. Hasil klasifikasi ABC yang termasuk ke dalam kelas A terdiri dari tujuh item dengan nilai kontribusi sebesar 80%, kelas B terdiri dari tiga item dengan nilai kontribusi sebesar 15%, dan kelas C terdiri dari satu item dengan nilai kontribusi sebesar 5%. Jumlah safety stock pada kelas A untuk setiap item-nya adalah enam unit untuk Crea*es L, empat unit untuk Fe*l L, empat unit untuk Crea*es M, tiga unit untuk Fe*l M, empat unit untuk Crea*es XL, dan dua unit untuk Star*y L, serta tiga unit untuk Col*r Smi*e L. Reorder point terbesar berada di tingkat persediaan 48 unit untuk Crea*es L. Penetapan safety stock ini dapat membantu perusahaan dalam meminimalkan stockout produk jadi.
  • Item
    PENERAPAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK MENGKLASIFIKASI TEKS TERHADAP HADITS PALSU
    (Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Widyatama, 2020) ISMAIL, ASEP MAULANA
  • Item
    PENERAPAN RISK ASSESMENT DI PT PANAIRSAN PRATAMA
    (Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama, 2018) Hidayat, Hardiansyah
    PT Panairsan Pratama adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 yang handal dalam penyedia peralatan pengujian teknik, baik peralatan laboratorium maupun lapangan, serta peralatan permodelan untuk praktik. PT Panairsan Pratama memiliki potensi yang menimbulkan risiko pada proses produksinya yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu proses penanggulangan risiko di bagian produksi pada PT Panairsan Pratama dapat dilakukan dengan menerapkan risk assesment agar risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dikontrol atau dimitigasi, serta bagaimana cara menilai tingkat risiko pada perusahaan berdasarkan kriteria risiko perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan penanganan atau perlakuan risiko di bagian produksi pada PT Panairsan Pratama dengan cara risk assesment yang meliputi tiga proses tahapan yaitu: identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Risk assesment ini menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ISO 31000. ISO 31000 adalah suatu standar implementasi manajemen risiko yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization pada tanggal 13 November 2009. Standar ini ditujukan untuk dapat diterapkan dan disesuaikan untuk semua jenis organisasi dengan memberikan struktur dan pedoman yang berlaku generik terhadap semua operasi yang terkait dengan manajemen risiko. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan risiko dapat dilakukan dengan tiga tahapan risk assesment yaitu identifikasi risiko, proses ini memiliki manfaat untuk melihat dan membuat risk register dan menghasilkan 43 daftar risiko dengan tools brainstorming dan semi structured interview, setelah proses identifikasi risiko tersebut kemudian dilakukan proses analisis risiko yang bertujuan bertujuan untuk mendapatkan nilai dari masing-masing risiko. Tahapan berikutnya adalah evaluasi risiko digunakan untuk membantu dalam mengambil keputusan. Output tahap ini adalah menyaring risiko-risiko dan mengklasifikasikannya dengan consequences and probability matrix yang menghasilkan 12 risiko yang memerlukan perlakuan risiko dan dihitung nilai manfaatnya dengan cost benefit analysis yang bertujuan agar perlakuan risiko lebih tepat sasaran.