Industrial Engineering - Bachelor
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Industrial Engineering - Bachelor by Subject "Age Replacement"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS INTERVAL WAKTU ANTAR KERUSAKAN KOMPONEN PADA MESIN JET DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. LEUWIJAYA UTAMA TEKSTIL(Program Studi Teknik Industri Universitas Widyatama, 2018) Bachtiar, HarryPT Leuwijaya Utama adalah perusahan bergerak di bidang industri tekstil dengan sistem produksi yang bersifat make to order. Produk yang dibuat adalah kain jenis woven dan knitting. Kedua jenis kain tersebut diantaranya diproses di mesin jet dyeing untuk proses realaxing dan pencelupan. Saat proses produksi sering terjadi mesin berhenti yang mengakibatkan downtime di mesin jet dyeing sehingga target produksi tidak tercapai. Downtime dari data produksi untuk mesin jet dyeing periode 2016 sampai dengan Mei 2017 tercatat sebesar 2145 menit. Hasil pengamatan 80 persen downtime mesin jet dyeing adalah dari kerusakan komponen bearing 7310 dan mechanical seal D45 untuk main pump. Tujuan penelitian ini adalah menentukan interval waktu antar kerusakan komponen mesin jet dyeing dengan menggunakan metoda Age Replacement. Metoda Age Replacement merupakan salah satu metode penentuan interval waktu antar kerusakan berdasarkan umur optimal komponen. Metode ini dapat digunakan untuk penggantian satu jenis sparepart saja dalam satu mesin, artinya tidak melakukan penggantian sparepart yang lain dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa komponen di mesin jet dyeing yang sering mengalami kerusakan adalah bearing 7310 dengan interval waktu C(tp) sebesar 1549 menit. Maka setiap 65 hari dijadwalkan untuk melakukan penggantian. Biaya yang dikeluarkan untuk penggantian bearing 7310 sebelum menggunakan metode age replacement sebesar Rp. 37.441.132 per tahun, sedangkan berdasarkan usulan sekarang sebesar Rp. 6.752.886 per tahun. Jadi penghematan penggantian bearing berdasarkan metode age replacement adalah Rp. 30.688.246 atau 82 persen lebih rendah dari sistem penggantian sebelumnya.
- ItemPENENTUAN INTERVAL PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN RUBBER PADA MESIN CETAK KONSUMEN (Studi Kasus di PT XZ)(Universitas Widyatama, 2018) Irwansyah, DukkyPT XZ adalah salah satu distributor mesin cetak, pada saat ini perusahaan belum memiliki jadwal perawatan, sehingga perbaikan selama ini dilakukan ketika telah terjadi kerusakan/breakdown maintenance, hal ini menyebabkan downtime dan biaya perawatan yang tinggi. Permasalahan perusahaan yang paling sering terjadi, terutama yang berdampak pada biaya perawatan dan downtime adalah hasil cetak yang cacat, perbaikan akan dilakukan dengan menentukan jadwal interval pada permasalahan tersebut. Tujuan penelitian dilakukan untuk mendapatkan interval preventive maintenance perbaikan pada komponen utama kerusakan hasil cetak cacat yakni pada komponen rubber, jadwal yang didapat diharapkan dapat memberikan perbaikan pada biaya perawatan dan downtime. Penelitian akan dilakukan dengan pendekatan age replacement, pendekatan age replacement digunakan untuk menentukan interval penggantian komponen rubber sebagai acuan untuk meminimasi terjadinya failure diakibatkan kerusakan komponen. Interval penggantian yang didapat pada penelitian ini akan menjadi acuan kebijakan penggantian perawatan komponen rubber, serta diharapkan dapat memberikan ekspektasi biaya perawatan dan downtime yang dapat diminimalisir. Penelitian akan dilakukan dengan pendekatan pada waktu perbaikan, dengan menentukan terlebih dahulu masalah utama menggunakan Failure Mode Effect Analysis, kemudian menentukan nilai time to repair, hasil nilai tersebut menunjukkan distribusi yang digunakan adalah distribusi normal, sehingga parameter dalam menentukan nilai Mean Time To Repair (MTTR) menggunakan distribusi normal. Hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh waktu perbaikan yang harus dilakukan setelah melewati 473,67 jam dari terakhir perbaikan, untuk komponen yang dapat menjadi penyebab utama hasil cetak cacat yakni komponen rubber, dengan jadwal tersebut dapat menekan biaya perawatan yang sebelumnya Rp 129.886.002 menjadi sebesar Rp 50.686.002 dan downtime yang sebelumnya 270 menit menjadi 180 menit.