Japanese - Vocational
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Japanese - Vocational by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 129
Results Per Page
Sort Options
- ItemLaporan Praktek Kerja Peranan JLCC Sebagai Lembaga Pendidikan Luar Sekolah(Universitas Widyatama, 2005-03) Suhartiningsih, DwiKeberadaan Bahasa Jepang dewasa ini menjadi bahasa Internasional kedua yang makin banyak dipelajari di kalangan masyarakat, baik itu bahasa maupun kebudayaannya. Sehingga tidak mengherankan, jika disana-sini bermunculan pendidikan luar sekolah yang berbasis Jepang. Berlatar belakang dari pemikiran tersebut, penulis melakukan praktek Kerja di salah satu Lembaga kursus Bahasa dan Budaya Jepang, tepatnya di JLCC (Japanese Language and Culture Centre). Praktek kerja dan laporan Tugas Akhir adalah syarat kelulusan bagi mahasiswa program Diploma III. Disamping itu, Praktek Kerja dapat menjadi salah satu pelatihan yang dapat bermanfaat sebelum memasuki dunia kerja dan dunia masyarakat yang sesungguhnya. Dimana pengetahuan yang dikenyam di bangku kuliah dapat diaplikasikan secara langsung dalam dunia kerja. Penulis melakukan praktek kerja di JLCC, dari tanggal 14 Februari s.d 1 Maret 2005,yang dimulai dari pukul 08.00-20.00 WIB. Dalam pelaksanaannya penulis ditempatkan di bagian administrasi,dan terkadang menjadi siswa pendengar (chokosei). Dalam praktek kerja tersebut, penulis mendapatkan hal-hal baru dan pengalaman yang bermanfaat dalam menghadapi dunia kerja.
- ItemLaporan Tugas Akhir Laporan Praktek Kerja Di PT. Oriens Prima Lestari PT.Oriens Prima Lestari で実習のレポート(Universitas Widyatama, 2006) Woenanto, Beryl OPelaksanaan praktik kerja ini dilakukan sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa program Diploma III Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Bandung. Praktik kerja dilaksanakan oleh penulis ini bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan untuk diterapkan pada dunia kerja secara nyata, serta untuk menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan bagi penulis. Praktik kerja yang dilaksanakan oleh penulis berlangsung pada tanggal 25 juli sampai dengan tanggal 2 September 2005 di PT. Oriens Prima Lestari yang beralokasi di jalan Raya Sunan Gunung Jati no.16 Cirebon. Pada saat melakukan praktik kerja ini penulis mendapat banyak pengalaman yang sangat berguna untuk dapat diterapkan pada dunia kerja secara nyata. Penulis juga melakukan berbagai kegiatan seperti mengumpulkan dan mengolah data serta mengamati kegiatan marketing di PT. Oriens Prima Lestari di Cirebon.
- ItemMojang Jajaka dalam Pengembangan Pariwisata Jawa Barat(Universitas Widyatama, 2006) SulastriIndonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan. Karena memiliki keunggulan kekayaan alam dan keragaman budaya dibanding negara lain. Menyadari potensi wisata yang begitu kaya dan adanya keyakinan akan pentingnya peranan pariwisata bagi ekonomi Indonesia, maka pemerintah bertekad untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu industri penghasil devisa bagi negara. Dalam mendukung pengembangan pariwisata ini pemerintah Jawa Barat bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat mengadakan kegiatan Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat, yang bertujuan untuk meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap nilai – nilai seni budaya dan berperan secara aktif dalam mempromosikan pariwisata daerah khususnya Jawa Barat. Dalam laporan kerja praktek ini di bahas mengenai Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat, Proses Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat sebagai Duta Pariwisata dan Tugas Mojang dan Jajaka sebagai Duta Pariwisata Jawa Barat. Dengan kegiatan Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat ini merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan rasa sadar wisata, kepedulian sosial dan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda. Karena salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan pariwisata adalah adanya keinginan masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat di anggap sangat tepat sebagai salah satu usaha pengembangan pariwisata di Jawa Barat dan merupakan Event yang perlu di kembangkan dan dibudayakan.
- ItemPeranan Usaha Pemasaran Dalam Penjualan Paket Wisata Di Visitour Tours & Travel(Universitas Widyatama, 2006) YantiUntuk memenuhi persyaratan kelulusan Akademik Program Diploma III Fakultas Bahasa Program Studi Bahasa Jepang Universitas Widyatama salah satunya adalah harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Mahasiswa harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama kurang lebih 100 jam. Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan tersebut maka harus menyusun Laporan Praktek Kerja. Penulis melakukan Praktek Kerja dari tanggal 15 Maret 2006 sampai 6 April 2006 di PT.Visitour Tours and Travel. PT. Visitour berada di Jalan Dipati Ukur No. 68 Bandung. Dahulu dikenal dengan nama PT. Visi Mandiri tetapi sejak Januari tahun 2003, sampai sekarang namanya berubah menjadi PT. Visitour. PT. Visitour adalah Biro Perjalanan yang memberikan bermacam-macam pelayanan. Misalnya paket wisata, ticketing dan hal-hal yang berhubungan dengan perjalanan. Selama Praktik Kerja Lapangan di sana saya belajar banyak hal. Untuk pertama kalinya saya merasa sangat kesulitan, tetapi karena diberitahu oleh karyawan di sana, sedikit demi sedikit saya menjadi mengerti tentang dunia travel. Di sana saya belajar melayani penjualan tiket pesawat terbang, mengetik bermacam-macam surat, menjawab telepon yang masuk dan membantu persiapan lomba mewarnai gambar untuk anak TK yaitu Warna Bahari. Akhir-akhir ini pariwisata semakin meningkat, di mana-mana terdapat tempat wisata yang menarik. Oleh karena itu para wisatawan banyak berdatangan untuk menikmatinya. Untuk melakukan perjalanannya tersebut, biasanya mereka menggunakan jasa Biro Perjalanan. Biro Perjalanan pada umumnya melayani pembelian tiket, membuat paket wisata dan sebagainya. Di dalam paket wisata tersebut telah tertulis jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, lamanya waktu kunjungan, harga dan lainnya. Paket wisata harus dibuat semenarik mungkin, agar para wisatawan tertarik untuk membelinya. Oleh karena itu harus dilakukan promosi paket wisata tersebut. Misalnya melalui iklan di surat kabar, iklan di televisi, pendekatan terhadap pelanggan dan sebagainya. Semakin banyak paket wisata yang terjual maka akan semakin berpengaruh baik, yaitu banyaknya profit bagi perusahaan tersebut.
- ItemLaporan Praktik Kerja Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat (DISBUDPAR)(Universitas Widyatama, 2006) Sari, AnitaBudaya dan pariwisata merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, baik budaya budaya sendiri maupun budaya asing, berlatar belakang dari pemikiran tersebut, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu instansi pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata tepatnya DISBUDPAR. Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan adalah syarat bagi seorang mahasiswa/i Program D3 Bahasa Jepang, Universitas Widyatama untuk mengikuti ujian komprehensif. Tujuan dilaksakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah agar mahasiswa/i dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan secara nyata, karena yang diperoleh di bangku kuliah tidak cukup mendapatkan pengetahuan mengenai dunia kerja. Selain itu juga diharapkan mahasiswa/i mendapatkan gambaran dunia kerja sebelum bekerja di dalam dunia kerja. Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa/i diharuskan membuat laporan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang berisi kegiatan yang dilakukan di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) Penulis memilih DISBUDPAR sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Di DISBUDPAR penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan sebanyak 100 jam, dari tanggal 3 April 2006 sampai tanggal 31 April 2006 dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00, yang bertempat di Jalan L.L.R.E. Martadinata no. 209 Bandung, dalam pelaksanaannya penulis ditempatkan di sub kepariwisataan. Selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di DISBUDPAR, penulis melakukan hal seperti mengedit surat dan mengetik laporan-laporan yang telah dilaksanakan. Dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut penulis memperoleh pengetahuan yang baru tentang pariwisata dan kebudayaan dan pengalaman berharga yang bermanfaat dalam menghadapi dunia kerja yang nyata kelak. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca laporan ini.
- ItemLaporan Hasil Observasi Di Balai Besar Keramik(Universitas Widyatama, 2006) Mantiri, Sabrina MPenyusunan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi Bahasa Jepang. Untuk ini, mahasiswa harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 100 jam. Kemudian, menyusun laporan hasil Praktek Kerja tersebut dalam bentuk Tugas Akhir. Penulis melaksanakan Praktek Kerja di Balai Besar Keramik Bandung mulai tanggal 17 April sampai dengan 13 Mei 2006. Balai Besar Keramik adalah salah satu instansi yang meneliti dan mengembangkan industri keramik yang ada di Indonesia. Balai Besar Keramik ini sudah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda, tahun 1922. Kegiatan yang dilakukan pada saat itu masih sebatas meneliti dan mengembangkan keramik yang dipakai untuk alat-alat rumah tangga dan pipa pengairan sawah saja. Memasuki masa penjajahan Jepang, keramik mengalami banyak perkembangan. Balai Besar Keramik yang awalnya bernama “Het Keramische” diganti menjadi “Toki Shikenjo”. Kegiatan yang dilakukan pada saat itu yaitu, pembuatan alat-alat perang, barang-barang tahan api untuk mencetak logam senjata, membuat botol-botol dan cangkir sake. Sedangkan keramik porselen seperti cangkir, mangkok, piring, teko, dan lain-lain didatangkan dari luar negeri. Sekarang, keramik di Indonesia sudah beragam dan industri-industri keramik yang besar dan kecil pun bermunculan. Oleh karena itu, Balai Besar Keramik bertanggung jawab untuk meneliti dan mengembangkan industri-industri keramik tersebut. Hal ini dilakukan agar suatu hari nanti industri keramik di Indonesia bisa bersaing dan masuk pasar internasional. Salah satu kegiatan Balai Besar Keramik dalam mengembangkan industri keramik adalah peningkatan standar mutu keramik. Kegiatan ini ditangani oleh Bidang Riset dan Standardisasi, tempat dimana saya melaksanakan Praktek Kerja. Tugasnya adalah merencanakan, meneliti dan mengembangkan segala jenis keramik. Bidang ini juga mengkaji, menetapkan dan merevisi standar. Standar yang dipakai Balai Besar Keramik adalah Standar Nasional Indonesia. Untuk menentukan mutu keramik, ada syarat-syarat mutu yang harus diujikan. Bila dinyatakan memenuhi standar, Balai Besar Keramik akan mengeluarkan sertifikat untuk keramik tersebut. Dan bila belum memenuhi standar, maka diadakan revisi. Dalam pelaksanaannya, tentunya tidak selalu berjalan dengan lancar. Permasalahan dan hambatan pun ada Untuk itu, Balai Besar Keramik membuat program-program yang dirasa dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Menurut penuis, pelaksanaan Praktek Kerja ini sangat menyenangkan, karena penulis banyak menemukan hal baru. Pengalaman ini menambah pengetahuan penulis tentang dunia kerja yang nantinya akan saya hadapi. Hal lain yang menyenangkan adalah penulis bisa sedikit mengetahui tentang keramik dan penetapan standar mutu. Harapan dan saran penulis, semoga Balai Besar Keramik bisa terus memajukan industri keramik yang ada di Indonesia, sehingga nantinya industri keramik Indonesia bisa disejajarkan dengan industri keramik negara-negara lain yang bermutu tinggi.
- ItemPeranan Biro Perjalanan Wisata PT. Nawang Tour Dalam Meningkatkan Industri Pariwisata(Universitas Widyatama, 2006) RP Indah, Ni NyomanTujuan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu untuk memenuhi persyaratan Akademik Program Diploma III Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama. Selain itu penulis juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk menghadapi dunia kerja secara nyata. Selama melakukan praktek kerja, penulis mengamati secara langsung dan mengetahui kegiatan yang dilakukan di PT. Nawang Puspita Prima Tours and Travel (Nawang Tours). Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Nawang Tours yang berlokasi di Gedung Propelat, suit 125 Jalan L.L. RE. Martadinata 86 (Cihapit) Bandung. Penulis melakukan kerja praktek di Nawang Tours terhitung dari tanggal 15 Maret 2006 sampai 6 April 2006. Dalam pelaksanaan praktek kerja, penulis melakukan observasi, penulis mengamati cara kerja yang ada di Nawang Tours. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, penulis melihat cara kerja atau tugas di bagian Tour, Pemesanan Tiket, dan lain-lain. Bagian Tour bertugas untuk membuat paket wisata, selain itu juga bisa mengurus pembuatan dan perpanjangan dokumen-dokumen perjalanan seperti pasport dan visa. Bagian Pemesanan Tiket bertugas untuk membantu, melayani dan memberikan informasi yang berhubungan dengan tiket pesawat, kereta api dan lain-lain. Bagian Keuangan bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan. Bagian Marketing bertugas untuk mempromosikan paket-paket wisata ke masyarakat. Dengan demikian Nawang Tours sebagai travel agent memberikan palayanan jasa kepada masyarakat yang ingin melakukan kegiatan wisata, sehingga para wisatawan bisa lebih mudah dan praktis dalam berwisata karena kegiatannya sudah dijadwalkan oleh pihak travel agent tersebut.
- ItemPeranan Saung Angklung Udjo Dalam Melestarikan Budaya Sunda Serta Menarik Minat Wisatawan Jepang (Laporan Praktek Kerja Lapangan)(Universitas Widyatama, 2006) Adam, Yuliana Rosmatika GusdianiTujuan Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai salah satu bagian dari dunia kerja yang akan dihadapi oleh lulusan Jurusan Bahasa Jepang, lulusan dari Jurusan Bahasa Jepang diharapkan mampu berperan dan bersaing dalam dunia kerja, tidak hanya dalam bidangnya saja. Dalam penulisan Tugas Akhir, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Saung Angklung Udjo, dimulai dari tanggal 11 April 2006 sampai tanggal 4 Mei 2006, dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB. Tugas Akhir ini menggunakan metode tinjauan lapangan, dengan tujuan untuk mendapatkan data primer dengan melakukan observasi dan wawancara; menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini; dan penelusuran data melalui browsing internet. Obyek bahasan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah sanggar seni sebagai sarana Pagelaran Seni dan Budaya Jawa Barat yaitu “Saung Angklung Udjo”. Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, kegiatan yang dilakukan penulis di Saung Angklung Udjo adalah menjadi MC, guide, ikut serta memainkan angklung pada setiap pementasan “Bambu Petang”, mengajar bahasa Jepang, serta menjaga Stand Bazar di Braga City Walk. Wisatawan Jepang melakukan perjalanan ke Saung Angklung Udjo dikarenakan ketertarikan mereka terhadap alat musik bambu, suasana alam parahyangan, serta alunan musik kecapi dan suling yang tidak terdapat di Jepang. Upaya Saung Angklung Udjo dalam melestarikan budaya adalah memperkenalkan dan mengajarkan alat musik tradisional Sunda berupa angklung kepada masyarakat luas, terutama sejak usia anak-anak agar tertanam jiwa kecintaan terhadap budaya tradisional sunda. Dalam menarik minat wisatawan Jepang, Saung Angklung Udjo melakukan misi kebudayaan ke Jepang dan membuka kelas angklung agar pelajar Jepang dapat mengenal dan memainkan angklung.
- ItemPeranan Dinas Pariwisata Kota Bandung Dalam Meningkatkan Objek Pariwisata Di Bandung(Universitas Widyatama, 2006) Rhamdany, M RanggaPelaksanaan praktik kerja ini dilakukan sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa program Diploma lll Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Bandung. Praktik kerja dilaksanakan oleh penulis ini bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan berlangsung, untuk diterapkan pada dunia kerja secara nyata, serta untuk menambah wawasan, dan pengalaman baru bagi penulis. Praktik kerja yang dilaksanakan oleh penulis berlangsung pada tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 20 April 2005 di Dinas Pariwisata Kota Bandung yang berlokasi di jalan Achmad Yani no.277 Bandung. Pada saat melakukan praktik kerja ini penulis mendapat sebuah gambaran atas dunia kerja yang suatu hari nanti akan penulis jalani. Penulis juga melakukan berbagai kegiatan seperti mengumpulkan data kemudian mengolah data tersebut serta mengamati informasi mengenai Peranan Dinas Pariwisata dalam Meningkatkan Objek Pariwisata di Bandung. Pada kenyataannya Kota Bandung memiliki banyak potensi wisata dan keindahan alamnya. Namun hal ini sangat disayangkan karena pemerintah daerah setempat dirasa belum maksimal dalam mengelola seluruh objek pariwisata yang merupakan bagian penting dari aset negara. Melalui tugas akhir ini penulis ingin memaparkan mengenai peranan-peranan yang dilakukan oleh dinas pariwisata dalam upaya untuk meningkatkan mutu dari peleyanan objek-objek pariwisata yang juga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat dan juga sektor ekonomi daerah Kota Bandung
- ItemLaporan Praktik Kerja Di JLCC Bandung(Universitas Widyatama, 2006) Astuti, WindiTanpa kita sadari, waktu terus berjalan dan kini kita telah memasuki tahun 2006, itu berarti kita harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk menghadapi persaingan dunia internasional. Dalam perkembangan dunia internasional, bahasa Jepang nampaknya semakin menunjukkan eksistensinya. Untuk itulah penulis mencoba menelusuri hal tersebut dengan melaksanakan praktik kerja di Japanese Language and Culture Centre (JLCC). Penulisan laporan praktik kerja merupakan salah satu syarat kelulusan bagi setiap mahasiswa Program Diploma III Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama. Untuk dapat melaksanakan praktik kerja ini, mahasiswa diharapkan telah menyelesaikan kredit semester paling sedikit 80 sks. Penulis melaksanakan praktik kerja di JLCC yang berlokasi di Jalan Sabang No. 19 Bandung Jawa Barat, mulai tanggal 15 Maret 2006 sampai dengan tanggal 31 Maret 2006. JLCC adalah tempat kursus bahasa Jepang. Selama praktik kerja penulis ditempatkan di Bagian Administrasi. Orang yang belajar bahasa Jepang, tidak terbatas siswa sekolah atau perguruan tinggi. Orang yang memiliki profesi sebagai dokter, jurnalis (wartawan), guru, seniman, pendeta, pegawai perusahaan dan sebagainya pun banyak yang belajar bahasa Jepang. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang belajar di JLCC adalah semua umur. JLCC didirikan untuk membina masyarakat supaya menguasai dan memahami aspek-aspek bahasa dan budaya Jepang serta menghasilkan tenaga-tenaga yang ahli dan berkompetensi. Selain itu, dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat diperoleh dalam jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal). JLCC turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kwalitas pendidikan dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Dengan melaksanakan praktik kerja, penulis mendapatkan berbagai pengalaman dan pelajaran bermanfaat yang tidak diperoleh dibangku kuliah, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penulis. Dengan uraian yang telah disebutkan, akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa praktik kerja ini merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting dan bermanfaat bagi kesiapan mental para mahasiswa dalam rangka pengembangan potensi diri untuk menambah pengetahuan mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.
- ItemPERANAN BIRO PERJALANAN WISATA PT. NAWANG TOUR DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI PARIWISATA(Universitas Widyatama, 2006) Indah RP., Ni NyomanTujuan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu untuk memenuhi persyaratan Akademik Program Diploma III Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama. Selain itu penulis juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk menghadapi dunia kerja secara nyata. Selama melakukan praktek kerja, penulis mengamati secara langsung dan mengetahui kegiatan yang dilakukan di PT. Nawang Puspita Prima Tours and Travel (Nawang Tours). Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Nawang Tours yang berlokasi di Gedung Propelat, suit 125 Jalan L.L. RE. Martadinata 86 (Cihapit) Bandung. Penulis melakukan kerja praktek di Nawang Tours terhitung dari tanggal 15 Maret 2006 sampai 6 April 2006. Dalam pelaksanaan praktek kerja, penulis melakukan observasi, penulis mengamati cara kerja yang ada di Nawang Tours. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, penulis melihat cara kerja atau tugas di bagian Tour, Pemesanan Tiket, dan lain-lain. Bagian Tour bertugas untuk membuat paket wisata, selain itu juga bisa mengurus pembuatan dan perpanjangan dokumen-dokumen perjalanan seperti pasport dan visa. Bagian Pemesanan Tiket bertugas untuk membantu, melayani dan memberikan informasi yang berhubungan dengan tiket pesawat, kereta api dan lain-lain. Bagian Keuangan bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan. Bagian Marketing bertugas untuk mempromosikan paket-paket wisata ke masyarakat. Dengan demikian Nawang Tours sebagai travel agent memberikan palayanan jasa kepada masyarakat yang ingin melakukan kegiatan wisata, sehingga para wisatawan bisa lebih mudah dan praktis dalam berwisata karena kegiatannya sudah dijadwalkan oleh pihak travel agent tersebut.
- ItemRencana Penataan Pembangunan Kawasan Punclut Kota Bandung(Universitas Widyatama, 2006-03) Kustiawan, GungunBandung terkenal dengan tempat pariwisata dan juga terdapat banyak gunung yang indah, salah satunya adalah kawasan Punclut, sampai saat ini kawasan punclut dikenal dengan kawasan rekreasai wisata alami, pada hari minggu dari pagi sampai sore banyak orang yang dating untuk rekreasi, kawasan inipun menjadi ramai dan dikenal banyak orang. Karena itu kawasan Punclut untuk dijadikan sebagai kawasan pariwisata tidaklah mudah, banyak kendala yang akan menjadi perdebatan diantaranya adalah kawasan Punclut adalah kawasan resapan air, hampir 60 % lebih air berasal dari kawasan tersebut. Kemungkinan akan terjadi kerusakan pengikisan tanah dan pergesaran tanah sehingga dapat menimbulkan bencana alam, akan tetapi kalau dibiarkan begitu saja akan disayangkan mungkin akan menjadi sia-sia. Laporan Tugas Akhir ini berisi sebagai saran pemerintah kota Bandung, diharapkan memiliki pemikiran yang lebih mendalam mengenai rencana penataan dan pembangunan Kawasan Punclut Kota Bandung sebagai tempat Wisata.
- ItemFungsi Peta Yang Diproduksi PT. Akal Cahaya Media (ACM)Sebagai Sumber Informasi Wisatawan 観光客のための観光情報として PT. ACMにおける生産した地図の役割(Universitas Widyatama, 2007) ShokhifahBanyak daya tarik yang bisa dijumpai di Kota Bandung, sehingga membuat wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, banyak berdatangan ke Kota Bandung. Hal itu menjadi salah satu penyebab semakin bertambahnya perusahaan-perusahaan produksi dan jasa untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan. Salah satunya adalah PT. Akal Cahaya Media (ACM). PT. ACM adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan jasa. Salah satu barang yang sudah diproduksi adalah Peta Wisata Belanja Bandung (PWBB). Peta ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat untuk wisatawan. Selain memberikan informasi tempat-tempat wisata, PWBB ini juga menjadi sarana bagi wisatawan juga lebih menghemat waktu berlibur mereka. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema “Fungsi Peta yang diproduksi PT.ACM sebagai sumber informasi wisatawan”. Selama pelaksanaan PKL, penulis ditempatkan sebagai staf sirkulasi majalah Karir-Up dan PWBB. Untuk penulisan Tugas Akhir ini, penulis lebih menitikberatkan untuk membahas proses produksi PWBB. Menurut penulis, PWBB memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu wisatawan. Seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, selain sebagai sumber informasi tempat-tempat umum, PWBB mempunyai ciri khas yang berbeda, yaitu PWBB lebih memfokuskan informasi tempat-tempat wisata dan belanja. Selain didistribusikan ke tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan PT. ACM, PWBB juga didistribsikan ke tempat-tempat transportasi umum.
- ItemSistematika Proses Pembelajaran Bahasa Jepang Di Lembaga Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Bandung CSBI で日本語の教育過程の順序(Universitas Widyatama, 2007) Astri, WennieSejak memasuki era globalisasi, perusahaan Indonesia banyak mengadakan kerjasama dengan negara asing. Salah satunya adalah negara Jepang. Hal tersebut menyebabkan penguasaan terhadap bahasa Jepang sangat diperlukan untuk memperlancar komunikasi. Untuk kebutuhan tersebut, CSBI mengadakan kursus bahasa Jepang bagi pembelajar umum. Proses belajar mengajar bahasa Jepang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kemampun seseorang. Dengan melihat latar belakang di atas, penulis mengangkat tema “Sistematika Proses Pembelajaran Bahasa Jepang di Lembaga Citra Sarana Bahasa dan Informatika (CSBI) Bandung”. Untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar bahasa Jepang dan peranan lembaga dalam mendukung proses belajar mengajar tersebut, penulis melaksanakan praktik kerja di Lembaga CSBI yang merupakan lembaga pendidikan non-formal yang berlokasi di Jalan Pahlawan No.28 Bandung. Dalam melaksanaan praktik kerja tersebut, penulis ditempatkan di bagian front office dan sebagai asisten pengajar bahasa Jepang. Dengan demikian, penulis dapat melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar bahasa Jepang dan penulis juga dapat mengatahui sistematika proses pembelajaran bahasa Jepang yang terdapat di Lembaga CSBI, khususnya di kelas Shokyu I. Secara umum sistemtika tersebut adalah: - Donyu/intoduction - Kaisetsu/penjelasan - Renshu/latihan - Hyoka/evaluasi Selain itu, penulis juga mengetahui ternyata untuk membuat proses belajar mengajar yang efektif dan efisien memerlukan sistem yang baik, dan didukung dengan fasilitas yang memadai pula, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar
- ItemPERANAN YKBI DALAM MEMPROMOSIKAN KEBUDAYAAN JEPANG 日本の文化を宣伝するYKBI の役割(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2007) Sentari, GiniBanyaknya informasi tentang kebudayaan Jepang yang masuk ke Indonesia menyebabkan meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan Jepang kurang didukung dengan fasilitas yang cukup. Artinya hanya sedikit lembaga yang memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu. penulis mengangkat tema “Peranan YKBI dalam mempromosikan kebudayaan Jepang”. Yayasan Kerjasama Budaya Internasional (YKBI) yang berlokasi di Jalan Pangkur No.20 Bandung merupakan salah satu lembaga yang peduli akan budaya Internasional terutama kebudayaan Jepang. Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di YKBI. Penulis melaksanakan PKL dalam kurun waktu 100 jam yang kurang lebih dilakukan selama 2 bulan. Pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 29 Februari hingga 10 April 2007. Pada pelaksanaannya penulis ditempatkan di bagian umum.Yang dilakukan penulis pada saat PKL yaitu mendata buku dan video serta klipping. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini menggambarkan susunan yang sistematis secara aktual dan cermat. Penulis melakukan pengamatan secara langsung di lapangan, mengumpulkan data dari lembaga yang bersangkutan dan melakukan wawancara. YKBI memegang peranan sebagai media dalam mempromosikan kebudayaan Jepang. Hal ini menjadi dasar dari YKBI dalam mempromosikan kebudayaan Jepang. Kebudayaan Jepang yang dipromosikan oleh YKBI antara lain chanoyu (茶の湯), ikebana ( 生け花) , origami (折り紙) dan masakan Jepang. Selain mempromosikan kebudayaan Jepang, YKBI juga mempromosikan program-program pendidikan dengan cara mengikuti beberapa event di beberapa universitas dan tempat hiburan lainnya.
- ItemPENERAPAN BUDAYA KERJA JEPANG di PT. AKAL CAHAYA MEDIA (ACM) ACM の 有限会社の仕事のしきたり(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2008-07) Palupi, KareninaSalah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Program Studi Bahasa Jepang pada Fakultas Bahasa Universitas Widyatama adalah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengetahui bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya dan mempraktekan ilmu yang sudah didapat selama di bangku kuliah. Hasil yang diperoleh selama melaksanakan praktek kerja tersebut kemudian dituangkan ke dalam tulisan yang berbentuk laporan. Penulis melaksanakan praktek kerja selama 100 jam terhitung sejak tanggal 4 Februari sampai dengan 12 maret 2008 di. PT. Akal Cahaya Media (ACM) yang beralamat di Jl. Pangkur no. 20 Bandung. PT. ACM merupakan perusahaan milik orang Jepang dan baru berdiri dua tahun yang lalu. Perusahaan ini adalah perusahaan yang memproduksi majalah karirUp, Peta Wisata Belanja Bandung dan peta Living Guide. Selama praktek kerja penulis ditempatkan di bagian marketing support yang tugasnya antara lain menyusun data-data pencari kerja yang masuk ke karirUp dan memasukan (input) ke dalam database serta mencari data-data lowongan kerja di koran-koran dan memasukannya kedalam website karirUp Selama praktek kerja penulis banyak mempelajari hal-hal baru antara lain tentang proses pembuatan majalah dan peta serta tentang budaya kerja Jepang yang diterapkan di PT. ACM. Budaya kerja tersebut antara lain disiplin terhadap waktu, kerjasama kelompok atau team work, Horensou, Chourei dan gerakan 3S+1S (Seiri, Seiton, Seisou dan Shuukan). Penerapan dan pelaksanaan budaya kerja Jepang di PT. ACM dilakukan secara bertahap dan sudah berjalan meskipun belum optimal. Penulis berharap dengan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan praktek kerja lapangan dapat bermafaat untuk bekerja dimasa yang akan datang, khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca.
- ItemPENGUASAAN BAHASA ASING KHUSUSNYA BAHASA JEPANG SEBAGAI SALAH SATU MODAL DASAR PEMANDU WISATA DI MUSEUM GEOLOGI(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2008-07) Rizkya, KikiPenulis melaksanakan kuliah praktik kerja di Museum Geologi yang terletak di Jl. Diponegoro no. 57 Bandung. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 12 Februari 2008 sampai tanggal 12 Maret 2008. Adapun maksud kuliah praktik kerja tersebut adalah untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan Progran Studi Diploma III Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama. Di Museum Geologi, penulis ditempatkan di bagian front office dengan tugas antara lain memberikan informasi kepada pengunjung seputar tata ruang Museum Geologi, menghitung jumlah pengunjung yang datang setiap harinya, membagikan brosur dan memandu wisatawan Jepang yang berkunjung. Museum Geologi merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara baik dari benua Eropa maupun Asia. Sehingga pemandu wisata yang menguasai bahasa asing dengan baik dan benar adalah hal yang sangat penting. Jika wisatawan dari kawasan Eropa mengerti bahasa Inggris, lain halnya jika yang berkunjung adalah wisatawan dari Asia, khususnya wisatawan Jepang. Bangsa Jepang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar mereka. Untuk itu pemandu wisata yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Jepang dibutuhkan di Museum Geologi. Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat laporan akhir dengan judul “Penguasaan Bahasa Asing Khususnya Bahasa Jepang Sebagai Salah Satu Modal Dasar Pemandu Wisata di Museum Geologi”.
- ItemPenggunaan Bahasa Jepang Secara Lisan dalam Pelayanan dan Pada Menu di Restoran Jepang SUSHI TEI(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2008-07-22) Lestari, SeftyPelaksanaan kerja praktik merupakan prasyarat kelulusan Diploma III Bahasa Jepang Universitas Widyatama Bandung. Penulis melakukan kerja praktik di Restoran Jepang SUSHI TEI yang berlokasi di Jalan Sumatra No.9 Bandung. Kerja praktik dimulai dari tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan 31 Maret 2008, selama 8 jam/hari. Restoran Jepang SUSHI TEI merupakan restoran yang menyajikan makanan ala Jepang dan penataan ruangannya bergaya semi dinning room. Tingkat persentasi konsumen yang datang berkunjung sangat banyak diantaranya terdapat pula konsumen Jepang. Hal ini menarik minat penulis untuk menjadikan Restoran Jepang SUSHI TEI sebagai media kerja praktik berkaitan dengan bidang ilmu yang penulis pelajari. Restoran Jepang SUSHI TEI mempunyai staf yang berfungsi melakukan pekerjaannya sesuai dengan divisi masing-masing. Penulis ditugaskan dibagian waitress, yaitu melayani konsumen dan front office, yaitu menyambut konsumen, membuat daftar waiting list dan reservasi sesuai dengan prosedur kegiatan operasional restoran yang dilakukan penulis dibawah pengawasan capten restoran. Para pekerja wajib menguasai dan mengucapkan dengan benar ucapan-ucapan dalam bahasa Jepang, seperti Irasshaimase, Arigatou gozaimasu, Sumimasen, dan Onegaishimasu. Selain itu pekerja juga harus menguasai bahasa lisan dan mengucapkan dengan benar semua jenis-jenis makanan yang bahan dasarnya banyak diadopsi dari luar, terlihat bahwa penggunaan huruf pada menu sangat bervariasi, yaitu Kanji, Hiragana, dan Kata-kana. Untuk mempermudah konsumen yang tidak mengerti bahasa Jepang, disisipkan pula huruf romaji. Bahasa Jepang berperan penting dalam memasarkan dan memperkenalkan makanan Jepang dan mempermudah pekerja dalam melaksanakan kegiatan operasional, sehingga sebaiknya diperlukan pekerja yang mampu berbahasa Jepang baik lisan maupun tulisan.
- ItemPERANAN BIDANG PEMASARAN PARIWISATA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BANDUNG DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM BANDUNG KOTA KREATIF(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2008-07-22) Aprilya, CitaBerkembangnya industri kreatif, telah menjadi salah satu magnet bagi wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata favorit sehingga hampir setiap akhir pekan atau libur selalu dipadati wisatawan. Dari uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk kegiatan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sehingga melaksanakan Kuliah Praktik di DISBUDPAR Kota Bandung pada Bidang Pemasaran Pariwisata Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 277 Bandung. Untuk itu Penulis mengambil judul “Peranan Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dalam Mempromosikan Program Bandung Kota Kreatif”. Salah satu tujuan Kuliah Praktik ini ialah untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Penulis membatasi masalah mengenai peranan Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Bandung dalam mempromosikan program Bandung Kota Kreatif. Dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran proses pemasaran pariwisata di Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dan apa saja faktor penghambatnya. Untuk memaparkan data dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis menggunakan metode penulisan deskriptif. Dengan pelaksanaan Kuliah Praktik, Penulis dapat melihat secara langsung kegiatan Bidang Pemasaran Pariwisata DISBUDPAR dan Peranan Bidang Pemasaran Pariwisata DISBUDPAR Kota Bandung sebagai fasilitator dalam program Bandung Kota Kreati
- ItemPERANAN PROMOSI WISATA DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BANDUNG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA(Perpustakaan Universitas Widyatama, 2008-08) Novalina, LifskaSebagai prasyarat kelulusan Program D III Bahasa Jepang Universitas Widyatama, penulis melakukan kerja praktik di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Penulis mengikuti ketentuan yang ditetapkan Universitas Widyatama, terhitung dari tanggal. 11 Februari 2008 sampai dengan 1 April 2008 dalam kurun waktu kurang lebih 100 jam. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang kebudayaan dan pariwisata yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 277 Bandung. Pada Tahun 1980, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini disebut Kantor Pariwisata Kota Bandung dengan pimpinan seorang kepala Dinas. Kemudian pada tahun 1985, Kantor Pariwisata ini berganti nama menjadi Dinas Pariwisata Kota Bandung. Pada Tahun 2008, Dinas Pariwisata berubah nama menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Penulis memilih Disbudpar sebagai subjek pemaparan dan lokasi praktik kerja karena Disbudpar adalah dinas yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pemasaran kebudayaan dan objek wisata Kota Bandung. Selain itu, Disbudpar melakukan berbagai upaya memenuhi tuntutan persaingan dengan terus mengikuti perkembangan dalam berbagai bidang. Untuk tugas akhir ini, penulis mengangkat tema “Peranan Promosi Wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung Dalam Meningkatkan Motivasi Wisatawan Terhadap Kota Bandung dan Sekitarnya”. Alasan penulis mengangkat tema ini adalah untuk melihat sejauh mana peranan promosi wisata di Disbudpar dalam memperkenalkan Kota Bandung sebagai kota wisata sekaligus kota sejarah. Menurut informasi yang diperoleh, jumlah wisatawan yang berkunjung didominasi oleh wisatawan lokal. Hal ini disebabkan oleh bebagai faktor yang diantaranya: 1. Kurangnya motivasi wisatawan terhadap Bandung dibandingkan dengan Yogyakarta dan Bali. 2. Pemerintah dan masyarakat yang kurang perduli objek-objek wisata yang terdapat di kota Bandung dan sekitarnya. 3. Transportasi yang kurang memadai. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang telah dipaparkan, penulis berharap subdin promosi serta pihak yang terkait di Disbudpar dapat meningkatkan strategi promosi wisata melalui pemasaran pada program kerja berikutnya.