WORKING PAPER
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing WORKING PAPER by Author "Dyahrini, Wien"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS DAMPAK YENDAKA BAG1 PEREKONOIMIIAN INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1994) Dyahrini, WienKebijakan fiskal dan moneter merupakan instrumen pemerintah untuk mencapai sasaran makro ekonomi melalui APBN (penerimaan pajak perusahaan-perusahaan, bantuan asins dan pinj aman pemerintah) dan h bij akan moneter adalah mempengaruhi jumlah uang )-r?~lgb erednr yang pertamn-tamn di!aliulcan oleh Bank Sentral dan. kequdian pengaturan dilahvkan mslnlui bank-bank lnimj-a. Niiai uang suatu negara ierhadap negara lain yang biasa dlkatakan Lxrs dipengaruhi oleh kondisi perdngngan negara tersebut terhadap negara-negara lain. Bagi Indonesia Jepang mempalan negara donor utama dari keseluruhan pinjaman Indonesia bernda dari Yendaka, dan bertambahnya hutang luar negeri -v nnn CI hbrus dipkul Indonesia. Conioh : pada tahun anggaran 1993/1394 beban hutang luar negeri Lndonesia vang jatuh tempo dalnm bent& Yen lebh kuranp 43% dari keseluruhan beban hutangnyn. . Dampak Yendaka terhadap perekonornian Indonesia adalah bertarnbahqa beban hutang luar neeeri (cicilan dan bunganya) 5-ang hams ditanggung oleh Indonesia. Di samping itu juga dampak negatif yang lain yaitu menggoj-ahkan posisi neraca pembayaran untuk mengatasi ha1 ini perlu dilakwkan pe~baikan dalam iklim inestasi dan antisipasi Yendah dengan pajak dan juga meninnkatkan b cadangan devisa dalam bentuk Yen melalui ekspor lie Jepang.
- ItemPEMBAYARAN INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH BAGI PEREKONOMIAN NEGARA (Studi Kasus di Amerika dan Beberapa Negara Eropa)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1995) Dyahrini, WienDana pinjaman yang digunaltan dalam menggalakkan perdagangan internasional, khususnya yang berasal dari luar negeri dalam penyelesaian pembayarannya harus cliiki~tid engan beban bunga. Unt~lk ha1 ini perlu diperhatikan dengan cerinat masalah yang berhubungan dengan tingginya tingkat bun@ pinjaman tersebut. renurunail dan kenaikan kurs mata uang sangat berpengaruh dalam hal ini, sehingga tidak mustahil pula apabila ditinjau secara makro ekono~ni ha1 ini akan melnberilcan dampak terhadap perubahan kenaikan atau penurunan nilai pendapatan !~asionals uatu negara. Berdasarkan ha1 tersebut sangat baik apabila saatu negara bersiapsiap melakukan antisipasi terhadap suatu policy yang dia~nbil l~ntulc menangkal terjadinya gejolak mata uang yang' dialcibatkan ole11 perubahan-perubahan t~ilai t~llcar rnata uangnya clalam perdagangan luar negeri.
- ItemPEMBINAAN INDUSTRI KECIL PEDESAAN POLA BAPAK ANGKAT DI INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1994) Dyahrini, WienKegiatan industri kecil pedesaan memang sudah . seharusnya untuk mendapat perhatian yang layak dan benar, oleh sebab itu pemerintah menghirnbau dengan mengajak BUMN untuk menj adi Bapak Angkat industri kecil. Dalam kaitan ini tidak terkecuali pula PERUMTEL sebagai salah satu BUMN mengarnbil bagian dalam pola tersebut dengan membentuk POKJA untuk industri kecil pedesaan bagi para pengrajin anyarnan rotan di Kecamatan Raja Galuh Kabupaten Majalengka. Kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan melalui Balai Latlhan Kerja Shandhykara Putra Perumtel tahun binaan 1993 meliputi : 1. Program kerja pelatlhan, termasuk pasca pembinaan tahap II 2. Program kerja bidang produksi termasuk upaya mencari pasar. Dalam produk yang dihasilkan adalah berupa : Anyaman rotan untuk produk cinderamata berupa frame foto, cermin hias, jam dinding dan lain-lain. 4 Anyarnan bambu dan kulit kerang untuk berbagai cindera mata. Selanjutnya sebagai sirnpulan dari hasil pembinaan tersebut adalah : 1. Program pembinaan industri kecil melalui program Bapak Angkat, Perumtel memperoleh langkah konk;it yang sangat baik dalam ikut memajukan industri kecil di hdonesia. iv 2. Hasil dari pernbinaan ini sangat bermanfaat bagi para pengrajin industri khususnya dalam peningkatan kualitas dan mutu produknya, sehmgga dengan demlkian memberi pengaruh naiknya harga jual barang-barang tersebut, yang pada aklumya menalkkan pendapatan pengrajin. 3. Adanya upaya bantuan pemasaran dengan diberikan kelkutsertaan produk hasil binaan pada parneran Dekranas bulan Juli 1991 dan juga sebagai salah satu aktivitas nyata untuk lkut serta membantu program pariwisata Indonesia dengan menyiapkan dan menyediakan cindera mata yang menarik bagi para wisatawan manca,\negara dai~n usantara yang berkunjung ke Indonesia
- ItemPENGARUH GATT DAN AFTA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1995) Dyahrini, WienSituasi perekonomiai dunia seda~g inengalami perkembangan yang c&xp pesat di mana persakgan perdagangan intemasional sernakin gencar dan di lain pihak walaupun dirasakan terdapat keperluan yang mendesak untuk mempercepat pembangunan ekonomi pemerintah Indonesia telah berusaha untuk mengatasi kemungkman yang tajadi dalam perekonomiannya. Untdi rnenajukan ~ere!cmomian di dalam negeri salah satu cara yang ditempuh, oleh pemerintah dengan mengeluarkan k e b i j a k a n - k e a a di antaranya paket ksbijaksanaan 27 Juni 1994 @akjm 27/06/94) yang bertujuan menurunitan bea masuk terhadap 739 pos tarif meliputi bidang industri, pertanian dan komcditi temasuk bulog serta bidang kesehatan. Untuk mengatasi masalah-masalah ekonomll yang dhadapi oleh negara dibuat penyesuaian-penyesmian agar alat-alat kebijaksanaan ekonorni digunakan secara leblh bermanfaat oleh ncgara-negara berkembang dan dapat mewapai sasarannya, kebijaksanaan pemerintah untuk tujuan demilaan dmaksud dapat dilakukan antara lain melalui : ' kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan fiskal dan inekanisme pasar di negara-negara berkembang . Dari permasalahan tersebut pemerintah dapat melakukan deregulasi lagi agar lklirn investasi dapat. memba~k. Langkah deregulasi tersebut antara lain adalah meliputi : penyempurnaan .. . bea masuk dan bea masuk tambahan, termasuk penghapusan harga normal, penghapusan harga total niaga impor dan menyempumakan peraturan kaivasan Berikat dan EPTE, pengkreditan pajak masuk bagi industri tertenhi untuk memeperkuat industri kecil dan koperasi yang tertuang dalam 1 1 SK Menteri Keuangan dm 4 SK Menteri Perdagangan. Deregulasi 27 Juni 1994 tersebut didasarkan pada 6 prinsip penentuan yaitu : 1. Penunlnan tarif bea masuk sesuatu komoditi dilakukan bertahap dengan besar 5 %. 2. Untuk menunjang pertumbuhal dan peinbangu~lan industri kecil dan menengah. 3. hdustri baru yang dibangun tidak diberi komitmen kenaikan tarif tetapi harus menglkuti tarif y,mg berlahu. 4. Penurunan tarif komoditi hasil pertanian. 5 Perlindungan terhadap industri dalam bentuk tata niaga. 6. Bila menjadi gangguan harga yang .ditimbulkan oleh dumping akan ditanggulangi dengan tindakan anti dumping. Inti dari kebijaksanaan ini pada akhimya adalah pemerintah secara bertahap menurunkan atau menghapus bea masuk unhik meningkatkan daya saing, sehingga dengan demikian pemerintah juga harus secara bertahap melonggarkah dan melepaskan tata niaga irnpor.
- ItemPENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEREKONOMIAN INDINESIA (SUATU TINJAUAN)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1996) Dyahrini, Wien-
- ItemPENGARUH KEPRIBADIAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AKADEMIK MENURUT TEORI THE BIG FIVE ( SURVEY PADA UNIVERSITAS WIDYATAMA)(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2008) Dyahrini, WienPenel itian ini ditujukan untuk melihat bagaimana kepribadian karyawan biro akademik Universitas Widyatama dalam implementasi Teori Kepribadian menurut model The Big Five yang meliputi Bagaimana kepribadian karyawan akademik berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan Faktor-faktor kepribadian mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Akademik. Bagi banyak organisasi, memiliki karyawan yang berbakat merupakan landasan bersaing. Apabila organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ideide baru, layanan pelanggan yang sangat baik, atau cepat, keputusan-keputusan yang akurat, sangatlah penting untuk memiliki karyawan-karyawan yang sangat baik. kualitas SDM yang memadai dan pelayanan yang memuaskan, dan disamping itu juga perlu diketahui faktor-faktor psikologis yang ada pada karyawan seperti masalah sikap, kepribadian dan motivasi karyawan Dalam organisasi, kepribadian merupakan ha1 penting yang mempengaruhi perilaku kerja. Kepribadian dapat mendorong ke suatu perilaku yang diinginkan. Hal ini dinyatakan melalui sikap dan mempun'yai arti yang penting dalam perilaku organisasional, karena karyawan yang sikapnya positif terhadap pekerjaannya cenderung menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang sikapnya netral atau negati f terhadap pekerjaannya Variabel kepribadian ini diukur dengan 5 indikator yaitu: Extraversi, Kemampuan untuk Bersepakat, Sifat berhati-hati, Stabilitas Emosional dan Terbuka terhadap Pengalaman . Temuan dalam penelitian kepribadian menyatakan Hubungan paling kuat adalah hubungan antara kemampuan bersepakat (X2 ) dengan stabilitas emosional (X4). Hal ini menunjukkan bahwa pada karyawan biro akademik mempunyai kemampuan dalam bersepakat dengan stabilitas emosional memberikan indikator yang kuat dalam mendukung kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari. Sebaliknya hubungan paling lemah diantara kelima faktor kepribadian karyawan adalah hubungan antara sifat berhati-hati (X3) dengan terbuka terhadap pengalaman (Xs). Meskipun hubungan antara sifat berhati-hati (X3) dengan terbuka terhadap pengalaman (X5) merupakan yang paling lemah diantara kelima faktor kepribadian karyawan, tetapi hubungannya masih termasuk dalam kategori sedang (antara 0-40 - 0,60). Bahwa kelima faktor kepribadian karyawan memiliki koefisien yang bertanda positif, artinya kelima faktor kepribadian karyawan berpengaruh positif (searah) terhadap kinerja karyawan pada biro akademik.
- ItemPENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PT. KERETA API INDONESIA (PT.KA1) YANG BERSERTIFIKASI IS0 9001-2000.(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 2010) Dyahrini, Wien; Hasanah, AlfiahThe purpose of this research is to measure the effect of Total Quality Management (TQM) implementation which include customer focus, continuous improvement, and total involvement toward company's operational performance. This research is focused at the services transportation companies which were given cert9ed IS0 9001: 2000 in Indonesia. Data are gathered by using questionnaire instruments and library study with survey method used. The use of sample method is Simple Random sampling with in 38 companies selected. Respondents are managers including marketing managers, operation managers and human resource managers. The hypothesis and data will be analyzed by using Path Analysis using SPSSprogram. The result indicates that implementation of Total Quality Management (TQM) which include customer focus, continuous improvement, and total involvement have positive and signzjcant effect toward the company's operational performance at services transportation company which were given certiJied IS0 9001: 2000 in Indonesia both partially and simultaneously
- ItemPERAN KEWIRA USAHAAN DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KOPERASI(Penelitian Internal Universitas Widyatama, 1996) Dyahrini, Wien-