Hubungan Kepuasan, Kepercayaan, Dan Komitmen Dengan Kegiatan Opinion Leaderships Produk Politik Pada Mahasiswa Jawa Barat

Abstract
Intention to vote in general election is one of the most important things in the consumer behavior field, especially in political marketing. However, not many research investigate the existence of intention to vote in general election. The existence of intention to vote shows that people in a country tend to participate in his or her country political process, especially in developing his or her country. This mean that the Intention to vote is a crucial part in socialization of general election ideas and activities. This research investigated the existence opinion leadership in the general election participants, and relationships between attitude toward politics attributes (Attitude toward General Election participants, process, and candidate president programs), trust, commitment, and opinion leaderships. The results of this research will contribute to consumer behavior theory, politics, and marketing practice as well. Through the findings of this research, general elections commission and political party managers could make a better marketing planning and strategy. This research conducted on higher education students, since the higher education students are the largest part of participants in Indonesia General Elections, and they are also the largest general election participants who has right to vote legally. This research used cognitive psychology as a paradigm, and shows the paradigm was supported empirically, and expressed that the students more favorable to program than the candidate
Description
RINGKASAN Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana partisipasi waraga negara dalam berpolitik, dalam arti merupakan awal “transaksi” antara warga negara pemilih sebagai konsumen kebijakan-kebijakan sebuah pemerintah atau partai tertentu, dengan partai yang mungkin akan menghasilkan kebijakan yang akan dikonsumsi oleh warganegara pemilih tersebut. Pemilihan umum mempunyai arti penting dalam kehidupan bernegara karena partispasi seorang warga negara dalam pemilu menunjukkan kepedulian dia terhadap keberlagsungan negaranya, artinya menunjukkan budaya politik aktif, tidak apatis, dan merupakan tolok ukur suatu demokrasi (Budiardjo, 1994: 185,243). Budaya politik apatis adalah budaya politik yang dapat mengakibatkan sebuah pemerintah tidak didukung oleh warga negaranya. Partisipasi dalam pemilihan umum adalah sebuah perilaku yang menunjukkan keinginan seorang warganegara mempunyai pemerintah yang sah dan terdukung secara demokratis (Budiardjo, 1994: 185). Mengacu kepada kondisi masyarakat dalam memahami Pemilihan Umum, serta pengertian promosi, komunikasi, dan opinion leadership yang dikemukakan oleh Kotler (2000) di atas, maka penelitian mengenai komunikasi personal melalui opinion leadership dalam kegiatan pemilu adalah penting, karena Identifikasi keberadaan opinion leadership pada konsumen sangat penting bagi suatu organisasi, mengingat proses penyebaran informasi dari suatu organisasi kepada pelanggannya mempunyai efektivitas yang tinggi ketika dilakukan secara informal melalui word of mouth communication (Chaney, 2001). Memahami perilaku konsumen merupakan awal dari pembuatan strategi bagi suatu organisasi (Day and Wensley, 1988). Day and Montgomery (1994;4) mengemukakan memahami perilaku konsumen yang sesungguhnya, dalam arti memahami sikap yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan suatu pembelian adalah penting. Salah satu cara memahami sikap konsumen adalah dengan menelaah persepsi konsumen berdasarkan atribut-atribut produk. Persepsi konsumen mengenai suatu produk dapat diungkapkan melalui paradigma psikologi kognitif berupa alur berpikir: kognitif-afektif-konatif. Penelitian ini menelaah perilaku konsumen produk politik melalui pendekatan psikologi kognitif Objek penelitian adalah Jawa Barat, karena Jawa Barat sebagai penyangga Ibukota Jakarta, sehingga perlu pengembangan dalan pengelolaan perguruan tingginya. Dari paparan di atas, terdapat beberapa masalah: 1. Apakah sikap terhadap peserta pemilu, sikap terhadap proses pemilu, dan sikap terhadap program kandidat presiden mempunyai hubungan dengan kepuasan, kepercayaan, dan komitmen untuk memilih pada Pemilu Presiden 2009? 2. Apakah kepuasan, kepercayaan, dan komitmen untuk memilih pada Pemilu Presiden 2009 mempunyai hubungan dengan kegiatan opinion leadership?
Keywords
Cognitive Psychology, General elections, Politics,, Trust,, Commitment, Intention to vote,, candidate president programs
Citation