Management - Bachelor
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Management - Bachelor by Subject "Abnormal Earning"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS NILAI INTRINSIK PERUSAHAAN: APLIKASI METODE ABNORMAL EARNING DAN PRICE EARNING RATIO(Universitas Widyatama, 2017) Ivaniar, TimotiusAnalisis nilai intrinsik perusahaan fokus terhadap nilai sesungguhnya yang terdapat pada perusahaan. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi, biasanya disebut sebagai nilai wajar suatu saham. Secara teori, nilai intrinsik seharusnya sama dengan harga saham di pasar. Namun kenyataanya seringkali berbeda antara nilai intrinsik dengan harga saham di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis nilai intrinsik pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 dengan menggunakan dua metode yang berbeda yaitu abnormal earning dan price earning ratio, dan membandingkan hasil perhitungan tersebut, serta menghitung tingkat akurat dari kedua metode. Populasi dari penelitian ini adalah 37 perusahaan dan jumlah sampel 15 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan abnormal earning dan price earning ratio menunjukan banyak perusahaan yang harga sahamnya overvalued. Sedangkan hasil perhitungan tingkat akurasi dengan menggunakan metode mean signed predictive error (MSPE) menunjukkan 8 perusahaan lebih cocok menggunakan metode abnormal earning dan 7 perusahaan lainnya lebih cocok menggunakan metode price earning ratio. Hasil analisis menggunakan T-test two tailed menunjukan bahwa terdapat perbedaan dalam perhitungan yang dihasilkan dari semua metode ini.
- ItemPENILAIAN NILAI INTRINSIK SAHAM APLIKASI METODE DISCOUNTED CASH FLOW, ABNORMAL EARNING DAN RELATIVE VALUATION (Studi Kasus pada Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Periode 2010-2014)(Program Studi Manajemen S1 Universitas Widyatama, 2016) IrmahtiasTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai intrinsik dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan menggunakan tiga metode yang berbeda, yaitu metode discounted cash flow (DCF), abnormal earning dan relative valuation, dan membandingkan hasil dari perhitungan metode tersebut, serta untuk menghitung deviasi dari tiga metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder, seperti laporan keuangan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dari periode 2010 hingga 2014, dan informasi lain yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intrinsik perusahaan menggunakan metode Abnormal Earning ternyata lebih rendah dari nilai pasar perusahaan, yang berarti bahwa harga saham biasa per saham dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah di posisi "Overvalued". Sementara nilai intrinsik perusahaan menggunakan metode Devidend Discounted Model dan Price Earning Ratio ternyata lebih tinggi dari nilai pasar perusahaan, yang berarti bahwa harga saham biasa per saham dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah di posisi "Undervalued". Sementara itu hasil perhitungan deviasi dengan menggunakan metode Mean Signed Prediction Error (MSPE) menunjukkan bahwa metode abnormal earning mampu memberikan tingkat penyimpangan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan DDM dan metode P/E. Adapun analisis statistik dengan menggunakan Independent t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam perhitungan nilai intrinsic dengan metode DDM dan abnormal earning, begitu pula dengan metode Devidend Discounted Model dan Price Earning Rati. Di sisi lain, terjadi perbedaan antara metode Abnormal Earning dan Price Earning Ratio dengan tingkat signifikan 5%.