PENILAIAN NILAI INTRINSIK SAHAM APLIKASI METODE DISCOUNTED CASH FLOW, ABNORMAL EARNING DAN RELATIVE VALUATION (Studi Kasus pada Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Periode 2010-2014)
No Thumbnail Available
Date
2016
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Manajemen S1 Universitas Widyatama
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai intrinsik dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan menggunakan tiga metode yang berbeda, yaitu metode discounted cash flow (DCF), abnormal earning dan relative valuation, dan membandingkan hasil dari perhitungan metode tersebut, serta untuk menghitung deviasi dari tiga metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder, seperti laporan keuangan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dari periode 2010 hingga 2014, dan informasi lain yang berkaitan dengan topik penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intrinsik perusahaan menggunakan metode Abnormal Earning ternyata lebih rendah dari nilai pasar perusahaan, yang berarti bahwa harga saham biasa per saham dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah di posisi "Overvalued". Sementara nilai intrinsik perusahaan menggunakan metode Devidend Discounted Model dan Price Earning Ratio ternyata lebih tinggi dari nilai pasar perusahaan, yang berarti bahwa harga saham biasa per saham dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah di posisi "Undervalued". Sementara itu hasil perhitungan deviasi dengan menggunakan metode Mean Signed Prediction Error (MSPE) menunjukkan bahwa metode abnormal earning mampu memberikan tingkat penyimpangan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan DDM dan metode P/E. Adapun analisis statistik dengan menggunakan Independent t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam perhitungan nilai intrinsic dengan metode DDM dan abnormal earning, begitu pula dengan metode Devidend Discounted Model dan Price Earning Rati. Di sisi lain, terjadi perbedaan antara metode Abnormal Earning dan Price Earning Ratio dengan tingkat signifikan 5%.
Description
Keywords
DCF, Abnormal Earning, Relative Valuation, Harga Saham, Common Stock Price