APAKAH CAPM ATAU APT YANG LEBIH BAIK DALAM MEMPERKIRAKAN RETURN SAHAM SHARIA?
Loading...
Date
2021
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Manejemen S1, Universitas Widyatama
Abstract
Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory adalah dua model
dasar untuk memahami hubungan antara return saham dan risiko dalam menilai saham
yang diperdagangkan di pasar modal. CAPM merupakan model hubungan antara tingkat
return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar
yang seimbang. Model ini berlaku pada kondisi ekuilibrium (seimbang). Dalam keadaan
ekuilibrium tingkat keuntungan yang disyaratkan (required return) oleh investor untuk
suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Risiko yang diperhitungkan
hanyalah risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar yang diukur dengan beta (β).
APT merupakan model lain selain CAPM untuk menilai aset keuangan. Model yang
dikembangkan oleh Ross (1976) ini muncul berdasarkan ide bahwa dalam pasar
keuangan yang kompetitif, proses arbitrage akan membuat dua aset yang memiliki
karakteristik yang sama (seperti risiko yang sama) akan memberikan ekspektasi return
yang sama. Proses arbitrage akan berlangsung ketika dua aset yang memiliki karakter
sama, namun ekpektasi tingkat pengembaliannya berbeda, sehingga memungkinkan
untuk membeli aset yang harganya lebih murah dan menjual aset yang harganya lebih
mahal. Akibatnya permintaan terhadap aset yang lebih murah akan meningkat, sehingga
harganya akan meningkat dan penawaran aset yang lebih mahal juga akan meningkat,
sehingga harganya akan turun.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah CAPM atau APT lebih baik
dan akurat dalam memprediksi return saham syariah yang diperdagangkan di pasar modal
Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari situs resmi
Pasar Modal Indonesia. Dalam upaya mencapai tujuan penelitian, penelitian ini
menggunakan metode mean signed prediksi error untuk memverifikasi metode mana
yang lebih akurat dalam memprediksi return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII)
30 periode 2015 - 2019 yang sampelnya diambil dari 14 perusahaan. dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode APT lebih sesuai dan akurat digunakan
oleh investor dalam memperkirakan return saham syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) 30.
Description
Keywords
CAPM, APT, expected return, saham syariah, JII 30