USULAN PERBAIKAN KUALITAS PROSES PERAKITAN SEPATU DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (STUDI KASUS PT. PRIMARINNDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.)
No Thumbnail Available
Date
2017
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan perusahaan industri yang memproduksi sepatu jenis sports dan casual dengan merek Tomkins. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini yaitu adanya cacat pada sepatu Tomkins dengan rata-rata sebesar 1.3% per bulan, yang terjadi pada bulan Januari sampai Maret tahun 2017. Persentase cacat tersebut masih melebihi toleransi perusahaan yaitu 1%, akibatnya terdapat penurunan harga sebesar 40-50%, serta hanya dapat dijual di factory outlet.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis cacat dan mencari akar penyebab cacat sepatu pada departemen assembling, dengan metode Five Whys Analyis serta memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode Five Whys Analysis merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencari akar penyebab cacat pada suatu proses, yang merupakan kunci untuk menghilangkan cacat. Hasil dari Five Whys Analysis dapat membantu menentukan faktor kegagalan dalam FMEA. Metode FMEA merupakan metode yang digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan dengan memprioritaskan masalah berdasarkan hasil Risk Priority Number (RPN) terbesar yang dinilai dari tingkat keparahan, kejadian dan deteksi.
Hasil dari penelitian teridentifikasi 7 jenis cacat dari hasil Five Whys Analysis yaitu, cacat lasting, cacat pada bagian upper, cacat wrinkle, cacat outsole, open bonding, sobek pada bagian upper dan cacat material. Hasil dari metode Five Whys Analysis didapatkan akar penyebab cacat paling dominan yaitu kurangnya pengawasan, kurangnya penerangan dan panasnya suhu pada area kerja. Kesimpulan penelitian ini menghasilkan usulan perbaikan dari 3 RPN tertinggi yaitu menyediakan kipas angin, mengganti atau menambah lampu pada area kerja, istirahat yang terjadwal, mengawasi pekerja, menggunakan komponen berkualitas atau komponen asli, jadwal penggantian alat dan membuat Standar Operating Procedure (SOP).
Description
Keywords
Produk Cacat, Five Whys Analysis, Failure Mode, Effect Analysis, Defect Product