PENGGUNAAN SMARTPHONE PADA KEGIATAN BERBAGI PENGETAHUAN ANTAR RESIDEN ANAK RSHS BANDUNG

Abstract
Latar Belakang : Mobilitas yong cukup tinggi dori seseorong don juga kebutuhan okan informosi yang cepat don okurat membuot penggunoon teknologi informosi dan komunikasi di lndonesio sudah merupokan suotu kebutuhan don bukan merupokan barang mohol lagi. Hol tersebut iuga berloku pada dunia kedokteron. Sebagian besar dokter sudoh merosokan adanyo kebutuhan terhodap teknologi informosi dan komunikasi boik untuk mendukung oktivitosnya sehari-hori dolom melakukan tindakan medis, juga diperlukon untuk mempermudah komunikasi dengon rekon seiowat khususnya dalam membahas don menyelesaikan suatu permasalohon yong unik otoupun kompleks. Salah satu bentuk te kn ol og i i nfo rm o s i d a n ko m u n i kosi y o ng d i g u n a ka n oleh sebogian besor dokter adolah smartphone dengon berbogai jenis merek serto spesifiko5inya. Penelition ini bertujuan untuk mengetohui sejauhmono penggunoan smortphone dolom mendukung kinerja seorong dokter khususnyo residen pada deportemen ilmu kesehotan onok. Metode : Pengembongon model penelitian mengodopsi model Technology Acceptance Model (TAM), khususnya yang berkaiton dengon beberapo penelition terdahulu dalam bidang kesehotan. Metodologi penelition yang digunokon odolah dengon metode survey baik menggunakan poperbosed q uestion n oi re m a u pu n com p uter'based q uestionnoire. Jumloh kuesioner yang disebor melalui paper-based adolah sebanyak 2i buah dan kembali serto dapot diolah sebanyok 700%, sedongkan melolui computer-based sebonyak 58 buoh dan kemboli serta dapot diolah sebanyok 39 buah (dengan toraf partisiposi sebesar 57,35%). Hasil : Hosildari proses pengolohan dan anolisis data menggunakan portial least square (PLS) menunjukkan bohwo voriobel perceived uselfulness memiliki nilait-hitung don koefisien jalur paling besar dibandingkan variabel lainnya. Hal ini memiliki mokna bohwa alasan utomo sebagion besar responden menggunokon smortphone lebih disebobkan oleh adonya kesadaran cukup tinggi okan monfoat yong diperoleh dori teknologi tersebut, nomun hol yong cukup menorik odalah bohwa khusus untuk kegioton berbogi pengetohuan masih didominosi oleh fitur atou fasilitas telepon yang terbilong klasik, bukan fitur-fitur loinnyo yong dinilai lebih modern dan komprehensif. Simpulan : Alasan utomo dari temuon ini adoloh bahwa adanya kebutuhan yong mendesak dori sisi woktu untuk memperoleh informasi moupun pengetohuan yang benar-benor dibutuhkan oleh seorong dokter poda saot menangoni pasien.
Description
Keywords
smartphone, berbagi pengetahuan, residen, technology acceptance model (TAM)
Citation