ANALISIS PERBANDINGAN HASIL PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN METODE GARIS LURUS (STRAIGHT LINE METHOD) DENGAN METODE SALDO MENURUN GANDA (DOUBLE DECLININGBALANCE METHOD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PAJAK PENGHASILAN
No Thumbnail Available
Date
2006
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Tujuan dari perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba atas
investasi yang telah ditanamkan. Salah satu bentuk dari investasi tersebut adalah berupa
aktiva tetap, misalnya mesin produksi. Bersamaan dengan waktu, semua aktiva tetap
kecuali tanah akan kehilangan kemampuannya memberikan jasa. Penurunan manfaat
secra periodik ini disebut penyusutan. Dlam menghitung besarnya penyusutan,
perusahaan dapat menggunakan metode-metode penyusutan berdasarakan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku umum secara konsisten sehingga laporan
keuangan yang disajikan adalah wajar.
Bagi perusahaan, pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima atau
diperoleh dapat dianggap sebagai biaya atau beban, sehingga perusahaan akan berusaha
meminimalkan beban tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukannya adalah dengan
menggunakan akuntansi penyusutan terhadap aktiva tetap berwujud yang sesuai
peraturan perpajakan.
Namun, terdapat perbedaan antara peraturan perpajakan dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dalam hal penyusutan. Hal ini menyebabkan Penghasilan
Kena Pajak (PKP) yang dihitung untuk tujuan perpajakan akan berbeda dengan
perhitungan penghasilan untuk tujuan pelaporan keuangan. Perbedaan ini akan
menimbulkan koreksi atas laba usaha yang mengikuti Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) untuk memperoleh laba fiskal yang menjadi dasar perhitungan pajak.
Perusahaan menggunakan metode saldo menurun ganda dalam menghitung biaya
penyusutan mesin untuk keperluan fiskal perusahaan. Penggunaan metode ini lebih
mencerminkan laba yang sebenarnya, karena pada awal masa manfaatnya mesin dapat
menghasilkan output yang lebih besar daripada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu,
biaya penyusutan harus disesuaikan dengan manfaat yang diberikan, lebih besar pada
awal masa manfaat aktiva dan semakin lama semakin mengecil.
Perusahaan dapat juga menggunakan metode penyusutan lain yaitu metode garis
lurus. Metode ini mengasumsikan bahwa manfaat yang diberikan mesin-mesin tersebut
akan sama besarnya setiap tahun selama umur mesin tersebut, sehingga biaya penyusutan
yang dibebankan sama besarnya selama umur aktiva.
Description
Keywords
Penyusutan Aktiva Tetap, Metode Garis Lurus, Straight Line Method, Metode Saldo Menurun Ganda, Double Declining Balance Method, Pajak Penghasilan