ANALISIS PENERAPAN LINE BALANCING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICS HIERARCHY PROCESS DI DM2600 PT DIRGANTARA INDONESIA (STUDI KASUS PT DIRGANTARA INDONESIA)

Loading...
Thumbnail Image
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Abstract
PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pesawat dan kedirgantaraan di Indonesia bahkan yang terbesar di Asia Tenggara. Produk yang dihasilkan PT Dirgantara Indonesia tidak hanya berupa pesawat utuh tetapi juga komponen spareparts pesawat dengan kualitas tinggi dan spesifikasi yang khusus. Selain menghasilkan spareparts dengan kualitas tinggi kecepatan pemenuhan pesanan menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjaga nama PT Dirgantara Indonesia sebagai supplier spareparts terpercaya dan dapat diandalkan. Keterlambatan pengiriman menjadi permasalahan mendasar baik terhadap konsumen maupun kebutuhan rantai pasok internal khususnya DM2600. Data keterlambatan menunjukan adanya tingkat produksi rendah di area DM2600 dimana selama satu bulan periode Mei 2020 dengan jumlah obyektif bulanan tidak dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya load/kapasitas setiap workcenter yang ada di DM2600. Dalam hal ini keputusan seorang Supervisor sebagai penanggung jawab dalam memilih mesin dan membagi beban pekerjaan menjadi kunci pemerataan utilitas workcenter (line balancing). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan Analytics Hierarchy Process (AHP) dalam pengambilan keputusan pembagian beban kerja. Pada simulasinya aplikasi AHP akan digunakan sebagai decision support system untuk memilih workcenter yang tepat dengan membandingkan aspek kriteria-kriteria yang dibutuhkan. Hasil analisis dilihat dengan merujuk pada pemenuhan obyektif pengiriman/hari. Berdasarkan hasil dari simulasi terjadi pemerataan beban kerja untuk setiap workcenter. Mitigasi beban kerja dari workcenter padat kerja ke workcenter dengan kapasitas besar dan load yang sepi membuat angka produksi meningkat dan membuat obyektif pengiriman/hari tercapai hingga 92,86%.
Description
Keywords
AHP, kapasitas, load, line balancing, decision support system, AHP, capacity, load, line balancing, decision support system
Citation