PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PRODUKSI TERDESENTRALISASI DENGAN PENDEKATAN MEDIATOR BASED

Abstract
Banyak perusahaan-perusahaan pada decade terakhir dilaporkan telah mengembangkan proses bisnisnya, terutama sector industry. Konsep supply chain menjadi focus utama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses industri. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang dewasa ini semakin cepat, maka terjadi perubahan-perubahan pola interaksi di antara para actor yang terlibat dalam proses bisnis, antara lain : area produksi, area sales, area pelanggan serta area pemasok. Akibat dari perluasan proses bisnis tersebut, maka pengambilan keputusan setiap area menjadi lebih kompleks, hal ini dapat terjadi oleh karena proses bisnis menjadi tersebar, sehingga aspek komunikasi menjadi persoalan. Proses pengambilan berubah pola dari sentralisasi menjadi desentralisasi, oleh karena setiap area yang berinteraksi memiliki otonomi dalam proses pengambilan keputusan sendiri, sehingga tingkat koordinasi menjadi lebih tinggi. Enterprise Resource Planning (ERP) didefinisikan oleh APICS sebagai sistem informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumberdaya perusahaan yang dibutuhkan untuk mengelola pesanan-pesanan pelanggan. Implementasi dari ERP telah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar dengan beberapa perangkat lunak yang mendukung, seperti SAP/R3, BAAN IV. Satu hal yang menarik adalah bagaimana dukungan dapat diberikan pada perusahaan skala menengah yang telah menggunakan pola desentralisasi dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan proses bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan konsep ERP dalam skala terbatas, khususnya pada komponen perencanaan produksi. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengembangkan perangkat lunak yang berfungsi sebagai mediator, yaitu suatu cara komunikasi diantara sites yang akan saling berinteraksi dalam proses manufacturing.
Description
-
Keywords
Mediator, Perencanaan Produksi Terdesentralisasi, Resource owner, Task owner
Citation