Kajian Parsial Perspektif Learning and Growth dalam Balanced Scorecard di Departemen Produksi (Studi Kasus: PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.),
No Thumbnail Available
Date
2005-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. merupakan perusahaan besar dan sudah dikenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada industri makanan dan minuman (food and baverage industry). Dengan melihat dari jangkauan wilayah produksi yang sangat luas, sudah tentu perusahaan ini memiliki strategi tersendiri dalam menjalankan bisnisnya. Terlepas dari kualitas strategi tersebut, adalah penting untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menjalankan strateginya. Dengan demikian perusahaan ini membutuhkan seperangkat alat ukur yang dapat mengevaluasi dan mengontrol kinerja perusahaan baik secara skala besar (corporate) ataupun skala kecil (mini company). Hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi yang akan diterapkan pada masa yang akan datang. Dalam kinerjanya perusahaan ini sangat terfokus pada Departemen Produksi, yang dalam kaitannya departemen ini sangat vital dengan departemen lainnya. Oleh karena itu, penelitian akan dipusatkan pada pengukuran kinerja di bagian Produksi (PPIC), dengan dimaksudkan lingkup penelitian memiliki skup lebih kecil (mini company).
Dari latar belakang tersebut, maka penulis mencoba menerapkan metode Balanced Scorecard, sebagai salah satu metode yang sering dipergunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sebagai acuan dalam menentukan strategi masa yang akan datang.
Dalam metoda Balanced Scorecard, terdapat empat perspektif yang dijadikan alat pengukuran kinerja, yakni financial, customer, internal bussines process, dan learning and growth. Keempat perspektif ini memiliki kepentingan yang sama, yaitu sebagai unsur dari pembangunan Balanced Scorecard seutuhnya. Dalam implementasinya perspektif financial, customer, internal bussines process cenderung memiliki modal finansial sedangkan learning and growth lebih menitikberatkan pada human capital yang memiliki modal intelektual. Oleh karena itu, learning and growth menjadi enabler untuk mendapatkan hasil kinerja yang istimewa dari ketiga perspektif yang lain. Dengan penjelasan tersebut, maka penulis mencoba untuk meneliti lebih spesifik pada satu perspektif saja yakni perspektif learning and growth.
Untuk membangun perspektif learning and growth maka dibutuhkan indikator-indikator yang memiliki keterkaitan dengan perspektif yang lain. Dari hasil survey, interview, dan quesioner, maka indikator yang dipilih adalah absenteeism, employees composition, turn over, promotion bases, training, professional assoc.membership. Dari hasil analisis dan pengolahan data, Departemen Produksi dengan fokus peninjauan pada perspektif learning and growth memiliki score 77.1 yang mengindikasikan masuk dalam kategori memuaskan, tetapi dilihat dari masing-masing indikator target yang ditetapkan rata-rata masih belum tercapai, oleh karena diperlukan inisiatif-inisiatif untuk mencapainya.
Jadi hasil dari penelitian ini adalah indikator, scorecard, benchmark, action plan, dan simulasi yang dijadikan input kepada Departemen Produksi dalam mengambil langkah untuk menentukan strategi ke depannya.
Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, financial, customer, internal bussines process, learning and growth, indikator, scorecard, benchmark, action plan, dan simulasi.
Description
Keywords
Kajian Parsial Perspektif Learning and Growth dalam Balanced Scorecard