PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT DENGAN VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN DAN MEDIA PENDINGIN PADA KEKERASAN SPROCKET SEPEDA MOTOR
Loading...
Date
2023
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sprocket merupakan salah satu komponen dari sepeda motor dengan sistem
penggerak rantai yang digunakan untuk mentransmisikan gaya putar dari engine ke
roda belakang. Sprocket dapat mengalami keausan yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti berkendara dengan kecepatan tinggi, beban yang diangkut, medan
yang ditempuh, dan kualitas sprocket yang digunakan. Sprocket Honda Supra
original mengandung unsur C: 0,159% Fe: 98,20% Si: 0,007% Ni: 0,006% Cr:
0,020% Mn: 0,979% Zn: 0,541%. Sprocket terbuat dari material baja karbon
rendah dilihat dari kandungan karbonnya yang dibawah 0,3%. Salah satu upaya
untuk menambah nilai kekerasan sprocket adalah dengan tambahan proses heat
treatment. Proses heat treatment dilakukan di pandai besi tradisional sebagai
alternatif untuk mendapatkan sprocket yang lebih kuat dengan harga terjangkau.
Penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen, yaitu melakukan pengujian
heat treatment terhadap sprocket yang dilakukan di pandai besi tradisional dengan
menggunakan variasi temperatur 600ºC, 750ºC, dan 800ºC, media pendingin udara,
air, dan oli 20W-50. Proses heat treatment pada sprocket dimulai dengan
memanaskan sprocket dengan variasi temperatur 600ºC, 750ºC, dan 800ºC, lalu
dilakukan penahanan selama 10 menit, dan terakhir di-quench. Jenis pengujian
yang digunakan adalah metode uji kekerasan Rockwell yang dilakukan di PT
BBLM. Setelah dilakukan pengujian nilai kekerasan, dapat diketahui temperatur
ideal dan media pendingin yang paling optimal adalah dengan media pendingin air
pada temperatur 750ºC yang menghasilkan nilai kekerasan sebesar 94,59 HRB.
Sedangkan, temperatur pemanasan dan media pendingin yang kurang ideal adalah
dengan media pendingin udara pada temperatur 750ºC menghasilkan nilai
kekerasan sebesar 70,96 HRB. Sprocket tanpa tambahan proses heat treatment
memiliki nilai kekerasan 72,80 HRB. Dengan membandingkan sprocket tanpa
tambahan perlakuan dengan sprocket yang telah mengalami proses heat treatment,
dapat disimpulkan bahwa proses heat treatment berpengaruh terhadap perubahan
nilai kekerasan sprocket.