ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI KERIPIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE AGREGAT PLANNING PADA UKM MH

Loading...
Thumbnail Image
Date
2022
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Abstract
UKM MH merupakan home industry yang memproduksi keripik singkong telah ada sejak tahun 2009 di Dusun Sudapati, Desa Pajagan Kabupaten Sumedang. Saat ini UKM MH belum memiliki perencanaan produksi yang tetap sehingga pada setiap periodenya jumlah permintaan tidak dapat dipekirakan. Seperti pada tahun 2020 dapat dirata-ratakan permintaan perbulanya sebanyak 9766 kg dengan rata-rata permintaan perharinya sebanyak 376 kg, pada tahun 2021 dapat dirata-ratakan permintaan perbulanya sebanyak 10365 kg dengan rata-rata permintaan perharinya sebanyak 399 kg. Kendala yang dihadapi oleh UKM MH ketika permintaan sedang melonjak yaitu bahan baku sulit untuk didapatkan karena dalam hal ini melibatkan supplier, sehingga menyebabkan proses produksi menjadi terhambat karena harus menunggu bahan baku terlebih dahulu, maka target perharinya tidak terpenuhi. Akan tetapi dalam hal memenuhi target permintaan mengharuskan karyawannya untuk lembur atau melakukan penambahan tenaga kerja. Pada saat permintaan sedang menurun kendala yang dihadapi UKM MH adalah terjadi penumpukan produk digudang, hal tersebut terjadi dikarenakan produksinya dirata-ratakan berdasarkan permintaan pada setiap periodenya. Maka dari itu dibutuhkan suatu perencanaan produksi yang dapat meramalkan permintaan, jumlah karyawan, persedian produk, dan dapat meminimalkan biaya produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan perencanaan produksi yang tepat. Dalam hal ini mendapatkan hasil berupa biaya produksi yang minimal, mendapatkan jumlah tenga kerja yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Selain itu juga dapat meramalakan permintaan dan dapat menjaga tingkat persediaan untuk mengatasi terjadinya permintaan tidak terpenuhi maupun kelebihan produksi. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan biaya yang paling minimal terdapat pada metode level strategy dengan total biaya pertahun sebesar Rp. 192.828.729 metode ini dipilih berdasarkan tujuan awal dari perencanaan produksi agregat yang mana dalam proses produksi UKM dapat mengeluarkan biaya seminimum mungkin.
Description
Keywords
Perencanaan Agregat, Peramalan, level strategy, chase strategy dan mixed strategy., Agregat Planning, Forecasting, level strategy, chase strategy and mixed strategy.
Citation