IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR WISATA DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE KOTA BANDUNG
No Thumbnail Available
Date
2010
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Skripsi ini disusun oleh Geger Jalu Prasadja (02.05.321), Jurusan
manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, di bawah
bimbingan Ibu Sri Wiludjeng S.P.,S.E.,M.P. Dengan judul “ Identifikasi Faktor-
Faktor Wisata Dalam Membangun Brand Image Kota Bandung.
Kota Bandung hingga kini masih menjadi daya tarik wisata bagi banyak
wisatawan. Namun, banyak kalangan menilai Bandung tidak saja bisa dijadikan
kota wisata, tetapi juga kota perdagangan dan kota pendidikan. Kota Bandung
memiliki beragam obyek dan daya tarik wisata yang dapat dikembangkan dalam
mendukung usaha pengembangan pariwisata dan diharapkan objek-objek wisata
itu dapat membangun brand image Kota Bandung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
faktor wisata apa yang paling dominan dalam membangun brand image Kota
Bandung, sehingga wisatawan mengunjungi Kota Bandung. Penelitian ini
mengambil sampel 100 orang wisatawan domestik yang berkunjung ke Kota
Bandung sebagai responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
Accidental Sampling. Analisis statistik menggunakan teknik Analisis Faktor.
Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan tanggapan wisatawan
domestik terhadap wisata di Kota Bandung adalah baik, hal ini ditunjukan oleh
nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban seluruh responden pada seluruh
pernyataan yang diajukan melalui kuesioner menunjukan nilai sebesar 3,4 yang
berada pada kisaran 3.4 – 4.1. Sedangkan Dari sebelas faktor utama yang
terbentuk dari hasil analisis faktor, dapat dinyatakan bahwa faktor creative yang
paling dominan menjadi penentu dalam membangun brand image Kota Bandung,
yaitu sebesar 88%. Dimana faktor Creative menjelaskan Kota Bandung memiliki
banyak obyek wisata kuliner dan Kota Bandung memiliki banyak obyek wisata
belanja yang dapat membangun Brand Image Kota Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan perlu adanya
penataan kawasan belanja (FO) dan makan minum (cafe-cafe) atau menempatkan
wisata kuliner berdampingan dengan wisata belanja dan dilakukan dengan alasan
agar para wisatawan tidak mencari lagi wisata kuliner setelah mereka berbelanja
dan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Kota Bandung sehingga para
wisatawan merasa nyaman. Dapat disarankan pula apabila Kota Bandung akan
mempromosikan obyek wisatanya, dapat menonjolkan obyek wisata kuliner dan
wisata belanja, sehingga Kota Bandung akan terbangun brand image bahwa Kota
Bandung adalah Kota wisata kuliner dan wisata belanja.
Description
Keywords
Brand Image