PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI SEDIAAN FARMASI UNTUK MEMINIMALKAN ONGKOS MATERIAL HANDLING (Studi Kasus PT XYZ, Sumedang – Jawa Barat)
Loading...
Date
2022
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Abstract
PT XYZ merupakan sebuah industri manufaktur yang bergerak di bidang farmasi.
Perusahaan ini memproduksi tiga jenis sediaan obat yaitu, sediaan cair, sediaan
semi padat, dan sediaan padat. Ketiga jenis sediaan ini memiliki fasilitas
produksinya masing-masing. Fasilitas produksi bentuk sediaan padat memiliki
permasalahan yang terdeteksi di lantai produksinya. Permasalahan yang terjadi
adalah adanya tata letak ruangan produksi yang tidak beraturan posisinya,
menyebabkan aliran bahan melewati banyak ruangan yang tidak diperlukan dan
memperpanjang jarak tempuh aliran bahan, sehingga memperbesar biaya ongkos
material handling. Tata letak yang tidak beraturan posisinya juga tidak sejalan
dengan prinsip pada pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Untuk
mengatasi permasalahan tata letak yang ada, maka dilakukan perancangan ulang
tata letak fasilitas produksi dengan melakukan pengukuran berdasarkan
pendekatan kuantitatif menggunakan From-To Chart (FTC) dan pendekatan
kualitatif menggunakan Activity Relationship Chart (ARC). Pendekatan
kuantitatif akan mengukur aliran bahan antar ruangan berdasarkan tingkat
interaksinya, sedangkan pendekatan kualitatif mengukur hubungan kedekatan
ruangan berdasarkan penilaian subjektif. Pengukuran dengan kedua pendekatan
ini perlu dilakukan dalam proses perancangan tata letak fasilitas, karena mampu
menghasilkan tata letak fasilitas usulan yang dapat meminimalkan jarak aliran
bahan dan memperkecil ongkos material handling. Berdasarkan hasil pengukuran,
dihasilkan rancangan tata letak fasilitas usulan yang kondisinya berbeda dengan
tata letak fasilitas awal. Perbandingan dilakukan terhadap keduanya untuk
mengetahui nilai penghematan yang terjadi dalam proses produksi. Hasil
perbandingan menunjukkan tata letak fasilitas usulan mampu memberikan nilai
penghematan secara keseluruhan sebesar 34,06%.
Description
Keywords
Sediaan Farmasi, Tata Letak Fasilitas Produksi, From-To Chart, Activity Relationship Chart, Ongkos Material Handling, Pharmaceutical Dosage Form, Layout of Production Facilities, From- To Chart, Activity Relationship Chart, Material Handling Cost