PEMBUATAN TOOLS MANPOWER PLANNING PADA DIVISI PROYEK BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN PROYEK PROYEK GUNA EFISIENSI JUMLAH KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT XYZ)
No Thumbnail Available
Date
2019
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Widyatama
Abstract
PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang EPC (Engineering, Procurement,
dan Construction) persinyalan kereta api. PT XYZ merupakan anak perusahaan dari PT ABC
dan PT XYZ perusahaan satu-satunya di Indonesia yang menangani persinyalan kereta api.
Saat ini PT XYZ memiliki permasalahan terhadap jumlah karyawan yang banyak sehingga
hampir melebihi jumlah karyawan dari perusahaan induk yaitu PT ABC, hal ini terjadi karena
PT XYZ belum pernah melakukan manpower planning terhadap kebutuhan sumber daya
manusia disetiap proyek.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif untuk
menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung,
bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat
penelitian dilakukan serta dapat memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang
ada pada masa sekarang atau masalah-masalah yang aktual.
Hasil dari penelitian manpower planning pada 6 proyek PT XYZ yang sedang berjalan, maka
ditentukannya jumlah manpower planning yang dibutuhkan dari proyek Purwokerto-Kroya
sebanyak 19 orang pekerja, proyek Automatic People Mover Systems (APMS) sebanyak 19
orang dan proyek Klender-Bekasi sebanyak 19 orang. Hal ini sesuai dengan jumlah
manpower saat ini, karena untuk proyek tersebut memiliki jadwal pengerjaan seri. Untuk
proyek Kroya-Kutoarjo dengan jadwal pararel 3 stasiun saat ini memiliki manpower
sebanyak 83 pekerja, proyek Madiun – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 2 stasiun saat
ini memiliki jumlah manpower sebanyak 52 pekerjaa dan proyek Jebres – Kedungbanteng
dengan jadwal pararel 3 stasiun saat ini memiliki manpower sebanyak 78 pekerja. Sedangkan
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada proyek Kroya-Kutoarjo dengan jadwal
pararel 3 stasiun masuk kedalam kelas 4 yang hanya membutuhkan manpower sebanyak 63
pekerja, proyek Madiun – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 2 stasiun masuk kedalam
kelas 3 membutuhkan manpower sebanyak 39 pekerja dan Jebres – Kedungbanteng dengan
jadwal pararel 3 stasiun masuk kedalam kelas 4 membutuhkan manpower sebanyak 63
pekerja.
Description
Keywords
Membuat Tools Beban Kerja, Manpower Planning, Make Tools Manpower Planning