FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING KETIKA INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERSISTENSI LABA
No Thumbnail Available
Date
2019
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Widyatama
Abstract
Fenomena dalam Penawaran Umum Perdana/Initial Public Offering (IPO)
telah dianalisis oleh beberapa empiris studi mengacu pada pasar saham internasional.
Anomali yang banyak menjadi objek penelitian adalah adanya penurunan harga
saham setelah saham IPO diperdagangkan di pasar modal disebut underpricing.
Fenomena lain adalah adanya penurunan kinerja perusahaan yang telah menerbitkan
saham dalam jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat underpricing dan dampak underpricing terhadap persistensi laba. Persistensi
laba didefinisikan sebagai laba yang dapat digunakan sebagai indikator future
earnings, dengan kata lain persistensi yaitu kemampuan laba suatu perusahaan untuk
bertahan di masa depan. Underpricing dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana
harga saham pada saat penawaran perdana relatif lebih rendah dibandingkan harga di
pasar sekunder. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran perusahaan, usia perusahaan, Return
on Equity (ROE), underpricing. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah underpricing dan persistensi laba pada tahun pengamatan 2013-2017.
Populasi penelitian adalah perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) yang terdaftar di
BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam periode 2013-2017. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 92 perusahaan yang diambil melalui purposive sampling.
Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa reputasi underwriter dan ukuran
perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing dan
underpricing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap persistensi laba. Ada
hubungan negatif antara underpricing dan persistensi laba pada satu periode setelah
IPO. Ini menunjukan bahwa perusahaan mencoba untuk mempertahankan
kepercayaan investor selama periode awal setelah IPO. Sedangkan pada tahun kedua,
tingkat underpricing tidak relevan untuk memprediksai persistensi laba.
Description
Keywords
IPO Underpricing, Earnings Persistence, Underwriter Reputation, Auditor Reputation, Company Size, Company Age, Return on Equity, Persistensi Laba, Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Usia Perusahaan, Return on Equity