ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENAMBAHAN MESIN MACHINING CENTER DI PT RKN FORGE INDONESIA

No Thumbnail Available
Date
2017
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Di negara berkembang seperti Indonesia perkembangan teknologi sangat pesat sehingga dunia perindustrian harus mengikuti perkembangannya. Penerapan teknologi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi sehingga dapat menghasilkan barang yang berkualitas. PT RKN Forge Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufacture yang memproduksi warning safety parts untuk spare part truk Hino ataupun spare part untuk keperluan traktor. Di PT RKN forge Indonesia ada beberapa Contoh spare part yang dihasilkan antara lain knuckle steering untuk handling truk, mobil, dan masih banyak lagi. PT RKN Forge Indonesia sendiri berlokasi di Karawang dan memiliki 3 plant manufaktur yaitu, Plant produksi, plant machining center dan plant heat treatment. PT RKN Forge Indonesia memiliki mesin Machining center, mesin yang digunkan di bagian tersebut hanya berjumlah 1 mesin CNC. Machining center adalah objek pada penelitian ini, ada beberapa indikasi permasalahan yang ada yaitu, banyaknya biaya subcont yang keluar pada tahun 2016. PT RKN Forge Indonesia pada tahun 2016, diperoleh data bahwa perusahaan tersebut mengeluarkan biaya tambahan berupa subcont sebesar Rp 672,800,000, dikarenakan machining center tidak bisa mengerjakan dies yang ada (overload). PT RKN Forge Indonesia memiliki data historis biaya tambahan subcont sebesar Rp 672,800,000, dinilai tidak efektif karena mengeluarkan biaya tambahan yang seharusnya tidak perlu keluar. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan penambahan unit mesin Machining center. Kesesuaian dan efektivitas penambahan mesin Machining center perlu ditinjau untuk memastikan permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. Pada Penelitian ingin dibandingkan alternatif tersebut dengan penambahan mesin CNC baru, Untuk itu diperlukan analisis kelayakan investasi penambahan mesin baru. Perhitungan tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 7 tahun dan suku bunganya 12% dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value), penambahan investasi mesin CNC membutuhkan biaya sebesar Rp 1,529,307,493, dibandingkan dengan biaya subcont sebesar Rp 672,800,000 dalam kurun waktu 1 tahun. Pada perhitungan NPV, Didapatkan hasil NPV sebesar Rp 41,587,504,691atau, > 0 maka, investasi tersebut layak ekonomis. Pada perbandingan profit, melakukan proses produksi dies tanpa subcont memiliki kenaikan profit sebesar Rp 258,234,575, dalam arti lain profit dengan subcont < dari pada Profit dengan penambahan mesin. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa, alternatif penambahan mesin lebih baik dibandingkan Subcont. Selain itu, untuk investasi jangka panjang alternatif penambahan mesin CNC baru lebih menguntungkan karena biaya produksi sendiri lebih murah dibandingkan melakukan subcont.
Description
Keywords
Machining Center, Overload, Subcont, Analisis Kelayakan, Feasibility Analysis
Citation