ANALISIS DISTRIBUSI LPG TERTENTU SISTEM TERTUTUP DENGAN PENDEKATAN LEAN DISTRIBUTION (STUDI KASUS DI WILAYAH MALANG RAYA)
No Thumbnail Available
Date
2012
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Pelaksanaan sistem tertutup dilakukan Dirjen Migas secara bertahap dan
dikeluarkannya Peraturan Menteri DalamNegeri dan ESDM No.17 tahun 2011 dan No.
5 tahun 2011 mengenai pembinaan dan pengawasan pendistribusian tertutup LPG
tertentu di daerah. Namun sistem pendistribusian LPG 3 kg secara tertutup ini tidak
lantas berjalan lancar begitu saja, ternyata ada permasalahan mulai dari pengisian dan
persediaan dari Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) ke penyalur,
pendistribusian penyalur ke sub penyalur hingga ke tangan konsumen.
Perumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah penentuan jumlah
persediaan LPG 3 kg yang optimal dalam sistem tertutup di Malang Raya, penentuan
jumlah penyalur yang optimal untuk daerah Malang Raya berdasarkan permintaan
konsumen saat ini, dan bagaimana pull sistem dalam distribusi LPG 3 kg sistem tertutup
di Malang Raya.
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ditetapkan adalah
menentukan jumlah persediaan LPG 3 kg yang optimal dalam sistem tertutup di Malang
Raya, menentukan jumlah penyalur yang optimal untuk daerah Malang Raya
berdasarkan permintaan konsumen saat ini,dan memberikan usulan pull sistem dalam
distribusi LPG 3 kg sistem tertutup di Malang Raya.
Penelitian ini menggunakan Lean Distribution sebagai metode untuk menangani
masalah dan memberikan solusi mulai dari menentukan kebijakan pelayanan pelanggan,
strategi buffer, siklus replenishment, pendekatan pull hingga menganalisis kemampuan
operasi dan sourcing dari lean.
Tingkat pelayanan yang baik adalah 95%, di mana hampir semua terpenuhi
kebutuhan permintaan. Untuk itu, jumlah buffer stock pada masing-masing penyalur
adalah sebagai berikut: PT Patra Malang sebesar 65.184 tabung, PT Zatalini Cipta
Persada 244.856 tabung, PT Agam Seulawah 62.849 tabung, PT Geha Inti Citra 63.292
tabung, PT Solusindo 65.129 tabung, PT Riau Mas Nusantara 56.790 tabung, dan PT
Trien 285.676 tabung. Jumlah buffer stock tiap sub penyalurnya adalah 63 tabung.
Siklus replenishment dapat ditentukan berdasarkan perhitungan ROP yaitu 67 tabung.
Dengan pendekatan pull, diharapkan sub penyalur yang lebih dekat dengan konsumen
dapat mengetahui secara jelas dan cepat mengenai informasi jumlah tabung gas LPG 3
kg yang akan dibutuhkan konsumen dengan bantuan sistem informasi yang baik. Pada
kemampuan operasi dan sourcing dari lean, terdapat dua penyalur yang ikut
mendistribusikan LPG yaitu pangkalan dan pengecer. Untuk efisiensi dan efektivitas
penyaluran LPG tertentu, sebaiknya pangkalan dan pengecer menjadi bagian dari
lembaga penyalur yang resmi.
Description
Keywords
LPG, Malang Raya, Penyaluran, Distribusi, Lean Distribution, Distribution