HUBUNGAN PROGRAM KESEJAHTERAAN KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI JAWA BARAT (Studi kasus pada BKKBN di Jl.Surapati No.122 Bandung)
No Thumbnail Available
Date
2010
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
perusahaan, karena sumber daya manusia yang melakukan aktivitas perusahaan. Oleh karena itu
faktor manusia harus dikelola dengan baik agar memberi pengaruh yang optimal bagi
perusahaan, salah satunya dengan pelaksanaan program kesejahteraan. Dengan dilaksanakannya
program kesejahteraan, maka perusahaan diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja
karyawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan
pada BKKBN Provinsi Jawa Barat, mengetahui motivasi kerja karyawan pada BKKBN Provinsi
Jawa Barat, mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan progam kesejahteraan terhadap motivasi
kerja karyawan pada BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Program kesejahteraan karyawan yang diberikan di BKKBN Provinsi Jawa Barat
meliputi uang pensiun, uang makan, uang lebaran (thr), pakaian dinas/seragam, pakaian kerja,
sepatu kerja, uang pengobatan, mushola, pendidikan/seminar, cuti dan cuti hamil, pemberian
izin, asuransi.
Sedangkan tanggapan responden mengenai kesejahteraan karyawan secara keseluruhan
pernyataan responden terhadap program kesejahteraan pada BKKBN dapat dikatakan baik,
karena nilai rata-rata dari keseluruhan pernyataan sebesar 4,09 yang berada pada interval 3,40-
4,19 yang berarti baik.
Motivasi kerja karyawan di BKKBN Prov.Jabar secara keseluruhan dapat dikatakan
tinggi, karena nilai rata-rata dari keseluruhan pernyataan sebesar 4,01 yang berada pada interval
3,40-4,19 yang berarti tinggi.
Hubungan program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan di BKKBN
Provinsi Jabar berdasarkan hasil perhitungan korelasi Rank Spearman, diperoleh nilai rs sebesar
0.656. Karena nilai rs berada diantara 0,60-0,279 maka dapat dikatakan kuat. pengaruh program
kesejahteraan terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 43,03%, dan sisanya sebesar 56,97%
dipengaruhi oleh faktor lain, dimana faktor lain tersebut tidak diteliti oleh penulis dalam
pembuatan skripsi ini.
Hasil uji hipotesis bahwa t hitung (4,598) lebih besar daripada t tabel (1,701), dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh antara program
kesejahteraan dengan motivasi kerja pegawai dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu :
Bila pelaksanaan program kesejahteraan dapat memenuhi kepuasan pegawai tertentu, maka
motivasi pegawai akan meningkat , dapat diterima.
Description
Keywords
Motivasi Kerja, BKKBN