TINJAUAN ATAS METODE PENCATATAN, PENILAIAN DAN PENYAJIAN PERSEDIAAN PRODUKSI HASIL JADI TEH PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VIII BANDUNG

No Thumbnail Available
Date
2012
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama
Abstract
Persediaan dalam perusahaan dapat mempengaruhi perhitungan dalam laporan keuangan yaitu dalam Laba Rugi (Income Statement) dan laporan posisi keuangan (statement of financial position). Agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal atau sesuai yang diharapkan maka perIu diadakan pengawasan atas persediaan yang ada. Penelitian dilakukan pada Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Bandung. Tujuan penelitian untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam pencatatan dan penilaian persediaan, mengetahui bagaimana penyajian persediaan pada PTPN VIII. Dalam rangka mengumpulkan informasi dan data tentang objek penelitian. Penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu data yang diperoleh penelitian dikumpulkan dan disusun secara sistematis, dan kemudian dianalisis. Ujntuk diambil kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan berupa wawancara dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pencatatan yang digunakan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Bandung dalam mencatat persediaan produksi hasil jadi teh yaitu dengan menggunakan metode Perpetual (Perpetual Method) yang dilakukan pada setiap terjadi transaksi. Dalam menentukan harga pokok penjualan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Bandung menggunakan metode procces costing yang artinya jika pohon teh telah siap untuk dipanen, maka ada atau tidaknya pesanan produksi teh harus tetap berjalan. Penyajian persediaan produksi hasil jadi teh dalam laporan keuangan pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Bandung telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia yaitu disajikan dalam kelompok aktiva lancar yang terdapat di neraca, serta dalam catatan atas laporan keuangan. Persediaan produksi hasil jadi teh akan dikirim ke Industri Hilir (perusahaan anak) untuk diproses lagi menjadi teh seduh dan teh celup. Kelebihan dari metode perpetual yang digunakan oleh PTPN VIII yaitu perusahaan dapat mengetahui setiap saat jumlah stock/persediaan teh yang ada, tanpa perIu mengadakan perhitungan risiko Sedangkan kelemahannya besamya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, karena seringnya melakukan pencatatan.
Description
Keywords
Citation