Optimasi Peremajaan Kendaraan Dengan Mempertimbangkan Biaya Pemeliharaan Di PO Darma Sardia
No Thumbnail Available
Date
2008
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Perusahaan Otobis Darma Sardia (PO DS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi umum. Saat ini PO DS mempunyai beban biaya pemeliharaan yang cukup tinggi berkaitan dengan kebijakan peremajaan yang saat ini ditempuh. Hal ini disebabkan karena peremajaan yang dilakukan oleh PO DS dilakukan diwaktu yang kurang tepat, karena peremajaan cenderung dilakukan pada saat bis sudah terlalu tua.
Permasalahan yang terjadi di PO DS adalah peremajaan yang dilakukan belum memperhitungkan waktu terbaik, kapan peremajaan itu akan dilakukan. Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk menentukan waktu terbaik melaksanakan peremajaan kendaraan berdasarkan biaya pemeliharaan.
Penelitian disini mengunakan model peremajaan yang dikembangkan oleh Ginting yaitu model peremajaan yang memperhitungkan biaya pemeliharaan kendaraan, biaya penggantian kendaraan, biaya pengadaan kendaraan baru, dan nilai sisa kendaraan.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh bahwa data jarak tempuh saat peremajaan yaitu 1.460.160 km. Jarak trayek Bandung-Cirebon yaitu sejauh 180 km. Sebuah bis dapat melakukan sebanyak 8.112 kali perjalanan, apabila dihitung dalam satu kali rit atau satu kali perjalanan pergi dan satu kali perjalanan pulang, maka sebuah bis dapat melakukan sebanyak 4.056 rit perjalanan. PO DS menetapkan 2 rit perjalanan per hari sehingga untuk 4.056 rit perjalanan. Hal ini berarti sebuah bis melakukan 2.028 hari perjalanan sampai bis tersebut diremajakan, atau sebuah bis akan diremajakan setelah berumur 7 tahun 6 bulan.
Description
Darma Sardia Bus Company ( PO DS) is the company which active in public transportation, in this time PO DS have conservancy charges which high to enough relate to policy of rejuvenation which is in this time gone through. This is caused rejuvenation by PO DS is doing not at the right time, because rejuvenation tend to be when the bus have is overage.
Problems that happened in PO DS is that rejuvenation not yet reckoned the best time, when that rejuvenation will be do. Intention of research of this Final Duty is to determine the best time to execute the rejuvenation the vehicle pursuant to maintenance cost.
This research using the rejuvenation model which is developed by Ginting that is rejuvenation model that counting the cost conservancy of the vehicle, expense of vehicle replacement, expense of levying of new vehicle, and vehicle residual value.
From calculation result which obtained, the travelled distance data when doing the rejuvenation is 1.460.160 km. Route Bandung-Cirebon distance that is as far as 180 km. A bus can do counted 8.112 times journey, if we calculated in once rit or once go journey and once come home journey, a bus can do 4.056 journey rit counted. PO DS specify 2 journey rit for a day so that to 4.056 rit journey, a bus through 2.028 day journey until the bus rejuvenated. this means a bus will be rejuvenated after 7 year 6 months old age.
Keywords
manajemen perawatan, transportasi, bis, suku cadang, management treatment, transportation, bus, spare part