PENGURANGAN BOTTLENECK DENGAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINTS PADA BAGIAN PRODUKSI KAOS KAKI DI PT. MATAHARI SENTOSA JAYA

No Thumbnail Available
Date
2010-07-15
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Seminar Nasional Design and Application of Technology 2010, Faculty of Engeneering Widya Mandala Catholic University Surabaya
Abstract
PT. Matahari Sentosa Jaya (MSJ) merupakan salah satu industri tekstil di wilayah Bandung yang menghasilkan produk berupa kaos kaki yang diolah dari bahan benang. Dalam menjalankan kegiatan usahanya PT. Matahari Sentosa Jaya harus selalu memperhatikan kegiatan produksinya. Ada beberapa kendala yang terjadi dalam proses produksi, salah satunya yaitu terjadi antrian produk pada stasiun kerja (work station) tertentu atau yang sering disebut Bottleneck. Kondisi ini menyebabkan troughput dari perusahaan dalam memproduksi kaos kaki tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu menyeimbangkan jalur produksi pada bagian produksi kaoskaki, tujuan lainnya adalah mengurangi bottleneck yang terjadi pada lintas produksi kaos kaki di PT. Matahari Sentosa Jaya. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini memberikan masukan saran dalam mengurangi bottleneck pada lintas produksi kaos kaki dan memberikan solusi kepada perusahaan untuk mengurangi penumpukan di lintas produksi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan teori kendala atau Theory of Constraints (TOC). TOC adalah adalah suatu pendekatan ke arah peningkatan proses yang berfokus pada elemen-elemen yang dibatasi untuk meningkatkan output. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan waktu siklus setiap workstation yang terlibat dalam proses produksi kaos kaki di MSJ. Berdasarkan waktu siklus ini selanjutnya dilakukan mapping untuk menentukan workstation yang mengalami bottleneck. Kemudian dengan TOC diaplikasikan untuk mengurangi bottleneck pada workstation tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu kapasitas produksi terbesar pada stasiun kerja steam sebesar 55039 pcs, sedangkan kapasitas terkecil terdapat pada stasiun kerja manual rim yaitu sebesar 957 pcs. Penumpukan terjadi pada stasiun kerja Obras, Obras lipat, hand-tag, dan packing. Penumpukan terbesar terdapat pada stasiun obras lipat dengan delta (selisih) 2109 pcs, sementara penumpukan terkecil terdapat pada stasiun packing yaitu sebesar 43 pcs sedangkan pada stasiun obras sebesar 221 pcs, stasiun hand-tag sebesar 356 pcs. Sebelum mengunakan pendekatan TOC throughput sebesar 1567 pcs, sedangkan setelah dilakukan pendekatan TOC maka throughput meningkat menjadi 3200 pcs.
Description
-
Keywords
bottleneck, theory of constraints, drum buffer rope
Citation