INOVASI PRODUK YANG KONSISTEN BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI PELANGGAN BATIK SUTERA (Penelitian terhadap Sentra Batik Sutrera di Desa Gumawang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan)

dc.contributor.authorFebrianti, R. Adjeng Mariana
dc.date.accessioned2014-12-23T04:13:01Z
dc.date.accessioned2019-10-21T12:27:26Z
dc.date.available2014-12-23T04:13:01Z
dc.date.available2019-10-21T12:27:26Z
dc.date.issued2013-10-23
dc.description.abstractDalam sejarah industri batik yang dimulai sekitar tahun 1870 – an, batik sutera baru diproduksi sekitar tahun 1920 – an, pengusaha batik keturunan China banyak yang memproduksi selendang Batik Sutera, kala itu disebut Lok Can. Batik sutera menjadi komoditas yang bernilai jual tinggi, di samping kain katun halus lainnya,. Begitu juga pemakainya bukan hanya untuk pekaian yang dikenakan kaum hawa, tetapi pria pun sudah umum mengenakan kemeja batik yang berasal dari sutera. Pamor Wiradesa semakin moncorong setelah mengalami perkembangan yang pesat sebagai salah satu sentra batik sutera di Kawasan Pantura. Rumah – rumah batik baru bermunculan, modern dan bergengsi, produknya membanjiri pasar batik sutera nasional. “Selendang Sutra”, lagu keroncong yang sangat popular dekade 1960 – an itu mengingatkan banyak orang bahwa selembar kain halus yang dibuat dari serat sutera, memiliki sebuah kisah yang romantis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui, menggali, mengungkapkan pengetahuan yang berhubungan dengan pengembangan inovasi produk yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan melalui penelitian. Sampel yang diteliti sebanyak 50 peserta yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah (UKM). Metode penelitian yang digunakan bersifat descriptif, sedangkan verifikatif digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kreativitas dan inovasi produk melalui pengujian hipotesis, pendekatan pemodelan dalam tehnik solusi dan alat ananilis yang digunakan yaitu Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian terungkap bahwa Inovasi Produk berkaitan dengan terbatasnya dan semakin sulitnya memperoleh bahan setengah jadi/benang sutera di mulai dari proses pemintalan sampai kepada bahan jadi yang siap di desain ke dalam pola gambar. Perajin Batik Sutera kurang mahir memperluas wawasan dan ketajaman membaca pasar, selain menciptakan ekslusivitas batik yang diciptakannya. Tidak tersedianya mesin sebagai alat bantu yang dibutuhkan untuk kelancaran proses produksi, mengakibatkan keberadaan Batik ATBM mulai beredar di pasaran di mana sambutan pasar cukup baik walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal. Nilai Pelanggan memiliki kesulitan dalam mendapatkan value dan manfaatnya, penyebabnya Nilai Biaya memiliki peran dibandingkan Nilai Manfaat, hal ini dikarenakan terkendala oleh biaya moneter, biaya waktu, biaya energi, dan biaya psikologi.en_US
dc.identifier.issn2338-994X
dc.identifier.urihttp://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/4266
dc.publisherSeminar Nasional Call For Papers forum manajemen Indonesia (FMI) ke 5, Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpuraen_US
dc.relation.ispartofseries;KIN.CD.065
dc.subjectBatik Suteraen_US
dc.subjectInovasi Produken_US
dc.subjectNilai Pelangganen_US
dc.titleINOVASI PRODUK YANG KONSISTEN BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI PELANGGAN BATIK SUTERA (Penelitian terhadap Sentra Batik Sutrera di Desa Gumawang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan)en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
MKT 88-R. ADJENG MARIANA FEBRIANTI.pdf
Size:
669.74 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Plain Text
Description: