PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN KEPATUHAN KODE ETIK TERHADAP KUALITAS AUDIT: PERSPEKTIF AUDITOR INDEPENDEN (STUDI EMPIRIS PADA KAP BIG FOUR DI DKI JAKARTA)
Loading...
Date
2025
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi S1 Akuntansi, Universitas Widyatama
Abstract
Perjalanan bisnis dalam era yang kompleks ini tentu membutuhkan
kepercayaan publik untuk mendukung terciptanya profesionalisme melalui setiap
kinerja dan keputusan yang diambil. Tantangan dalam menciptakan bisnis yang
sehat membutuhkan auditor yang menjadi penjaga integritas, memberi jalan untuk
mengukuhkan kepercayaan publik atas kualitas audit yang tinggi. Namun,
permasalahan muncul pada tingkat turnover akuntan yang tinggi di Kantor Akuntan
Publik (KAP), baik di Jakarta maupun di negara lain, seperti yang tercatat di
Amerika Serikat dengan perputaran auditor mencapai 15%-20% sebelum 2020,
yang masih menjadi isu dengan pemecatan 1.800 karyawan oleh
PricewaterhouseCoopers (PwC) pada tahun 2024. Kontroversi yang bermunculan
dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat dalam menilai
kinerja akuntan publik. Dalam lingkup audit, periode sibuk yang dikenal sebagai
peak season meningkatkan tekanan auditor untuk memenuhi permintaan klien
menjelang batas waktu penyampaian laporan keuangan dengan tetap mematuhi
standar profesional yang berlaku.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari skeptisisme
profesional, kompleksitas tugas, dan kepatuhan kode etik terhadap kualitas audit di
KAP Big Four di DKI Jakarta, yaitu Deloitte, Ernst & Young (EY),
PricewaterhouseCoopers (PwC) , Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner
skala likert melalui pendekatan beberapa platform media sosial profesional, seperti
LinkedIn dan aplikasi TikTok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisisme profesional tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit, dengan nilai signifikansi 0,089, yang lebih
besar dari 0,05. Sementara itu, kompleksitas tugas berpengaruh positif dengan nilai
signifikansi 0,046, dan kepatuhan terhadap kode etik memiliki pengaruh positif
dengan nilai signifikansi 0,000, menegaskan pentingnya integritas dalam menjaga
kualitas audit. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti
variabel yang relevan untuk meningkatkan akurasi analisis. Selain itu, perlu
diperhatikan keterbatasan jumlah dan komposisi responden agar penelitian lebih
representatif.