PENGARUH FRAUD TRIANGLE BERDASARKAN SAS NO. 99 TERHADAP FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2016)
No Thumbnail Available
Date
2017
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh perspektif fraud triangle yang diproksikan oleh SAS No. 99 terhadap fraudulent financial statement pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2016. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terdapat kenaikan tingkat financial statement fraud yang signifikan dari tahun 2012-2016 dari 7,6% menjadi 9,6% secara global dimana selama tahun 2012-2016 indonesia menempati posisi kedua dalam jumlah kasus fraud yang telah terjadi di wilayah asia pasifik.
Teori fraud triangle menyatakan bahwa terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan pada laporan keuangan, faktor tersebut adalah pressure,opportunity dan rationalization. AICPA menerbitkan SAS No. 99 mengenai Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit yang akan digunakan untuk menentukan proksi dari perspektif fraud triangle, adapun proksi yang diteliti adalah financial stability, external pressure, personal financial needs, financial targets, ineffective monitoring, dan rationalization, proksi yang dapat digunakan untuk mengukur kecurangan laporan keuangan adalah earnings management yang diukur menggunakan modified Jones model.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif dan verifikatif dengan melakukan sensus pada 44 perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan melakukan 256 observasi selama tahun 2010-2016. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan model unbalanced data panel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa financial stability, external pressure,dan financial targets berpengaruh secara positif signifikan terhadap fraudulent financial statement, semakin tinggi tingkat financial stability, external pressure,dan financial targets maka semakin tinggi tingkat fraudulent financial statement. Sebaliknya personal financial needs dan rationalization berpengaruh secara negatif signifikan terhadap fraudulent financial statement, semakin tinggi tingkat personal financial needs dan rationalization maka semakin rendah tingkat fraudulent financial statement .Namun ineffective monitoring tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fraudulent financial statement. Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa financial stability, external pressure, personal financial needs, financial targets, ineffective monitoring, dan rationalization mempunyai pengaruh signifikan terhadap fraudulent financial statement.
Description
Keywords
Fraud Triangle, SAS No. 99, Financial Stability, External Pressure, Personal Financial Needs, Financial Targets, Ineffective Monitoring, Rationalization, Fraudulent Financial Statement