WIDYATAMA NATIONAL SEMINAR
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing WIDYATAMA NATIONAL SEMINAR by Subject "Alat Angkut Logistik"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemSISTEM PENGECEKAN KENDAARAN ANGKUT LOGISTIK DENGAN METODE COMPUTER VISION SEBAGAI PENUNJANG PELAYANAN PADA MANAJEMEN OPERASIONAL(Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB), Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, 2017-07-20) Wibowo, Ari Purno WahyuAlat angkut logistik pada saat ini telah menjadi bagian yang sangat vital sebagai tulang punggung alat transportasi dan distribusi bagi sebuah perusahaan, jumlah alat angkut yang cukup banyak memerlukan sebuah proses maintenant atau perawatan yang dilakukan secara berkala, alat angkut logistik sendiri merupakan penunjang agar sebuah management operasional dan hasil produksi atau barang dan jasa bisa tersampaikan pada pembeli dan terkirim pada sebuah gudang tepat pada waktunya dan dalam kondisi yang baik. masalah yang dihadapi saat ini adalah perawatan alat angkut logistik masih berjalan lambat yaitu masih dilakukan perawatan secara manual, hal ini disebabkan oleh keterbatan personil termasuk pada sebuah perusahaan besar, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada bagian komponen alat angkut berat, proses perwatan kendaraan yang salah bisa menyebabkan terlambat proses pengiriman barang karena kendaraan mengalami kerusakan bahkan kecelakaan selain faktor fisik kendaraan itu sendiri atau human error, bagian yang sering mengalami kerusakan adalah pada bagian ban, mengingat alat angkut berat bisa membawa muatan dalam satuan Ton, hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada sasis atau Aus pada ban. masalah tersebut saat ini bisa diatasi dengan pengecekan berkala secara manual tetapi bisa menyebabkan pengecekan tidak akurat atau terlewat, pada negara maju pengecekan sudah dilakukan secara komputerisasi, metode tersebut menggunakan teknik Computer vision yaitu sebuah metode pengecekan yang diambil dari analisis vidio atau image, untuk diteksi kerusakan dan retakan hasilsnya sistem akan memberikan tampilan secara visual pada objek yang dianalisa, objek yang terindentifikasi mengalami kerusakan akan diberi tanda marking berupa jumlah nomer sesuai pada spot yang rusak, sehingga data tiap kendaraan bisa disimpan dan direkap untuk mengambil tindakan selanjutnya apakah perlu mengganti komponen atau sparepart kendaran atau masih layak jalan.