Browsing by Author "Herdiansyah, Alfi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPERBAIKAN KUALITAS SEPATU DENGAN METODE FIVE WHYS ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK(Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB), Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, 2017-07-20) Rahmana, Arief; Herdiansyah, AlfiPermasalahan yang terjadi di PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk adalah tingkat kecacatan produk sepatu merk ‘Tomkins” rata-rata mencapai 1,3% per bulan, di mana persentase cacat ini melebihi toleransi yang dipersyaratkan oleh perusahaan, yaitu 1%. Dampak yang dirasakan akibat hal ini diantaranya adalah terjadinya penurunan harga hingga 40 s.d. 50% dan produknya dapat dijual di factory outlet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan kualitas sepatu, sehingga tingkat kecacatannya dapat direduksi. Metode yang digunakan adalah Five Whys Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian teridentifikasi terdapat 7 jenis cacat yaitu, cacat lasting, cacat pada bagian upper, cacat wrinkle, cacat outsole, open bonding, sobek pada bagian upper dan cacat material. Berdasarkan metode Five Whys Analysis didapatkan akar penyebab cacat paling dominan yaitu kurangnya pengawasan, kurangnya penerangan dan panasnya suhu pada area kerja. Usulan perbaikan berdasarkan metode FMEA adalah menyediakan kipas angin, mengganti atau menambah lampu pada area kerja, istirahat yang terjadwal, mengawasi pekerja, menggunakan komponen berkualitas atau komponen asli, jadwal penggantian alat dan membuat Standar Operating Procedure (SOP).
- ItemUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PROSES PERAKITAN SEPATU DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (STUDI KASUS PT. PRIMARINNDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.)(Universitas Widyatama, 2017) Herdiansyah, AlfiPT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan perusahaan industri yang memproduksi sepatu jenis sports dan casual dengan merek Tomkins. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini yaitu adanya cacat pada sepatu Tomkins dengan rata-rata sebesar 1.3% per bulan, yang terjadi pada bulan Januari sampai Maret tahun 2017. Persentase cacat tersebut masih melebihi toleransi perusahaan yaitu 1%, akibatnya terdapat penurunan harga sebesar 40-50%, serta hanya dapat dijual di factory outlet. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis cacat dan mencari akar penyebab cacat sepatu pada departemen assembling, dengan metode Five Whys Analyis serta memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode Five Whys Analysis merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencari akar penyebab cacat pada suatu proses, yang merupakan kunci untuk menghilangkan cacat. Hasil dari Five Whys Analysis dapat membantu menentukan faktor kegagalan dalam FMEA. Metode FMEA merupakan metode yang digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan dengan memprioritaskan masalah berdasarkan hasil Risk Priority Number (RPN) terbesar yang dinilai dari tingkat keparahan, kejadian dan deteksi. Hasil dari penelitian teridentifikasi 7 jenis cacat dari hasil Five Whys Analysis yaitu, cacat lasting, cacat pada bagian upper, cacat wrinkle, cacat outsole, open bonding, sobek pada bagian upper dan cacat material. Hasil dari metode Five Whys Analysis didapatkan akar penyebab cacat paling dominan yaitu kurangnya pengawasan, kurangnya penerangan dan panasnya suhu pada area kerja. Kesimpulan penelitian ini menghasilkan usulan perbaikan dari 3 RPN tertinggi yaitu menyediakan kipas angin, mengganti atau menambah lampu pada area kerja, istirahat yang terjadwal, mengawasi pekerja, menggunakan komponen berkualitas atau komponen asli, jadwal penggantian alat dan membuat Standar Operating Procedure (SOP).