Browsing by Author "Herdian, Faldy"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS BEBAN KERJA FISIK OPERATOR MESIN JAHIT UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPERATOR MESIN JAHIT YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN WORK SAMPLING DAN WORKLOAD ANALYSIS STUDI KASUS PADA CV FIRDILLA ZENAF(Universitas Widyatama, 2017) Herdian, FaldyCV Firdilla Zenaf merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi yang memproduksi baju kemeja, kaos, celana, jaket/rompi. Berdasarkan hasil pengamatan, pada tahun 2015 sampai dengan 2017 terjadi peningkatan permintaan sebanyak 20%. Dengan peningkatan demand ini adanya ketidak seimbangan beban kerja yang dilakukan di CV Firdilla Zenaf khususnya beban kerja tenanga operator mesin jahit, hal ini dapat terlihat dari banyaknya jam lembur (overtime) yang tinggi, dari tingginya overtime berdampak juga terhadap tingginya barang yang reject yang dilakukan saat overtime . Saat ini perusahaan memiliki 15 operator mesin jahit dengan rincian 8 orang operator mesin jahit kemeja dan 7 orang operator mesin jahit kaos. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis beban kerja tenaga operator mesin jahit dan menentukan jumlah operator mesin jahit yang optimal dengan disesuaikan beban kerja yang akan diberikan sehingga tidak ada tenanga kerja yang mendapatkan beban kerja yang berlebihan maupun kekurangan. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adaah Work Sampling dan Workload Analysis. Metode Work Sampling untuk mengetahui performance operator mesin jahit dalam bekerja dan metode workload analysis untuk mengetahui kebutuhan jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk operator mesin jahit. Hasil penelitian dengan metode Work Sampling diperoleh beban kerja produktif operator mesin jahit kemeja sebesar 64,2% dan beban kerja non produktif sebesar 35,8%, artinya beban kerja operator mesin jahit kemeja tergolong rendah karena beban kerja produktif berada dibawah 85%. Sedangkan untuk operator mesin jahit kaos memiliki produktifitas sebesar 59% dan beban kerja non produktif 41%, artinya beban kerja operator mesin jahit kaos juga dapat dikatakan rendah karena beban kerja produktifitas berada dibawah 85%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Workload Analysis dengan produktifitas yang rendah, maka diperoleh beban kerja operator mesin jahit kemeja dengan nilai Full Time Equivalent (FTE) sebesar 1,30 dan beban kerja untuk operator kaos dengan nilai Full Time Equivalent (FTE) sebesar 1,38 artinya melebihi Full Time Equivalent (FTE) standar yaitu sebesar 1, maka dari itu CV Firdilla Zenaf harus menambah operator mesin jahit sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 operator mesin jahit kemeja dan 3 operator mesin jahit kaos untuk menghilangkan overtime dan meminimalisir terjadinya barang reject saat melakukan overtime. Apabila CV Firdilla Zenaf ingin meningkatkan produktifitas sampai dengan 85%, diperoleh Full Time Equivalent (FTE) sebesar 1, artinya tidak perlu adanya penambahan operator mesin jahit. Akan tetapi perusahaan harus melakukan perbaikan terhadap faktor-faktor terjadinya tidak produktif seperti perbaika metode kerja, perawatan mesin jahit secara berkala, perbaikan lingkungan bekerja serta melakukan peningkatan pengawasan terhadap operator mesin jahit.
- ItemPEMBUATAN TOOLS MANPOWER PLANNING PADA DIVISI PROYEK BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN PROYEK PROYEK GUNA EFISIENSI JUMLAH KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT XYZ)(Program Studi Magister Manajemen, Universitas Widyatama, 2019) Herdian, FaldyPT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) persinyalan kereta api. PT XYZ merupakan anak perusahaan dari PT ABC dan PT XYZ perusahaan satu-satunya di Indonesia yang menangani persinyalan kereta api. Saat ini PT XYZ memiliki permasalahan terhadap jumlah karyawan yang banyak sehingga hampir melebihi jumlah karyawan dari perusahaan induk yaitu PT ABC, hal ini terjadi karena PT XYZ belum pernah melakukan manpower planning terhadap kebutuhan sumber daya manusia disetiap proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung, bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penelitian dilakukan serta dapat memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau masalah-masalah yang aktual. Hasil dari penelitian manpower planning pada 6 proyek PT XYZ yang sedang berjalan, maka ditentukannya jumlah manpower planning yang dibutuhkan dari proyek Purwokerto-Kroya sebanyak 19 orang pekerja, proyek Automatic People Mover Systems (APMS) sebanyak 19 orang dan proyek Klender-Bekasi sebanyak 19 orang. Hal ini sesuai dengan jumlah manpower saat ini, karena untuk proyek tersebut memiliki jadwal pengerjaan seri. Untuk proyek Kroya-Kutoarjo dengan jadwal pararel 3 stasiun saat ini memiliki manpower sebanyak 83 pekerja, proyek Madiun – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 2 stasiun saat ini memiliki jumlah manpower sebanyak 52 pekerjaa dan proyek Jebres – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 3 stasiun saat ini memiliki manpower sebanyak 78 pekerja. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada proyek Kroya-Kutoarjo dengan jadwal pararel 3 stasiun masuk kedalam kelas 4 yang hanya membutuhkan manpower sebanyak 63 pekerja, proyek Madiun – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 2 stasiun masuk kedalam kelas 3 membutuhkan manpower sebanyak 39 pekerja dan Jebres – Kedungbanteng dengan jadwal pararel 3 stasiun masuk kedalam kelas 4 membutuhkan manpower sebanyak 63 pekerja.