NATIONAL PUBLICATIONS
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing NATIONAL PUBLICATIONS by Author "Alfiana"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAMPAK PEMILU TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PERBANKAN(Simposium Nasional Keuangan dan Perbankan Pertama,Kerjasama antara STIE Indonesia, IFMA, FEB Universitas Diponegoro, FE Universitas Negeri Jakarta, FEB Universitas Singaperbangsa, FEB Universitas Esa Unggul, STIE Perbanas Surabaya, ISEI Jaya., 2016-04-28) Sariartha, Aryanti; Alfiana; Widajatun, Vincentia WahjuPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kejadian politik pemilihan umum terhadap pertumbuhan kredit industri perbankan di Indonesia periode Desember 2007-November 2012. Penelitian melibatkan seluruh bank di Indonesia. Dengan menggunakan variabel dummy pada masa pemilu diperoleh hasil bahwa pemilihan umum mempengaruhi perilaku industri perbankan khususnya pemberian kredit. Data time series menunjukkan perilaku bank yang memberikan kredit lebih tinggi pada dua bulan sebelum pemilu, pada saat pemilu, dan pada dua bulan setelah pemilu. Hasil studi konsisten dengan variabel pemilu yang bersumber dari regresi probit beberapa variabel indikator ekonomi seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), inflasi, dan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS. Hasil studi juga konsisten setelah model regresi melibatkan variabel kontrol rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, rasio contagion, dan bank run. Hasil studi ini menemukan 2 pemilu berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit industri perbankan. Studi ini mendukung beberapa studi terdahulu yang memprediksi adanya perilaku bank dalam pemberian kredit pada masa-masa pemilihan umum.
- ItemDampak Risiko Pasar terhadap Risiko Sistemik : Upaya Memelihara Kestabilan Sistem Keuangan di Indonesia(Forum Manajemen Indonesia (FMI) ke 8 ,Forum Manajemen Indonesia (FMI) & Universitas Tadulako, 2016-11-10) AlfianaRisiko pasar merupakan salah satu kemungkinan sumber ketidakstabilan keuangan, menyebabkan kejatuhan suatu bank, jenis risiko yang harus dipantau serta dikurangi pada setiap fase risiko sistemik dan salah satu indikator microprudential yang memantau stabilitas keuangan untuk memprediksi risiko yang akan timbul dan dapat menyebabkan krisis yang mengganggu sistem keuangan atau bersifat sistemik Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan ingin melihat dampak risiko pasar terhadap risiko sistemik dengan menggunakan 6 proksi risiko sistemik dengan dan tanpa jeda 1 bulan pada sektor perbankan karena sektor perbankan menguasai 75-80% aset pada sistem keuangan di Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa risiko pasar berdampak 10,5-16,2% dengan hubungan arah yang positif pada perbankan di Indonesia, sisanya dipengaruhi oleh faktor faktor lain. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada para bankir dan bank central untuk mengelola risiko pasar agar dapat menurunkan risiko sistemik karena Indonesia belum mempunyai Undang undang jaring pengaman sistem keuangan dalam menangani krisis yang berdampak sistemik.
- ItemDETERMINAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKSTABILAN KEUANGAN DI INDONESIA(Simposium Nasional Keuangan dan Perbankan Pertama,Kerjasama antara STIE Indonesia, IFMA, FEB Universitas Diponegoro, FE Universitas Negeri Jakarta, FEB Universitas Singaperbangsa, FEB Universitas Esa Unggul, STIE Perbanas Surabaya, ISEI Jaya., 2016-04-28) Alfiana; Widayatun, Vincentia Wahyu; Sianipar, Aryanti SariartaSchinasi (2005) mengemukakan sumber sumber ketidakstabilan keuangan dan penelitian ini bertujuan untuk membentuk model faktor faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan keuangan di Indonesia berdasarkan risiko yang ada pada institusi keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan, gangguan makroekonomi dan risiko kejadian. Topik ini merupakan pengkajian bidang manajemen keuangan dengan unit analisis sektor perbankan pada sistem keuangan karena perbankan menguasai 75-80% aset pada sistem keuangan di Indonesia. Rancangan penelitian bersifat deskrptif verifikatif. Jenis data berbentuk data sekunder bulanan dari Statistik Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Biro Pusat Statistik. Dimensi waktu dari 2011-2014. Bank yang diteliti adalah bank umum di Indonesia. Analisis data mengunakan regresi berganda Dari variabel risiko kredit, risiko, likuiditas, risiko pasar, risiko ketersediaan modal, contagion, bank run, inflasi, BI rate nilai tukar, kejadian bencana alam, kejadian politik , kegagalan perusahaan besar dan ketidakstabilan keuangan untuk periode 2011-2014, hanya contagion, bank run yang berpengaruh terhadap ketidakstabilan keuangan di Indonesia.Hasil penelitian ini merupakan inovasi dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia karena Indonesia belum mempunyai Undang undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sebagai dasar hukum apabila ada bank gagal dan berdampak sistemik
- ItemPENGARUH BOARD INDEPENDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP DAN LARGE SHAREHOLDERS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN KEUANGAN DI INDONESIA PADA PERIODE KRISIS KEUANGAN(Simposium Nasional Keuangan dan Perbankan Pertama,Kerjasama antara STIE Indonesia, IFMA, FEB Universitas Diponegoro, FE Universitas Negeri Jakarta, FEB Universitas Singaperbangsa, FEB Universitas Esa Unggul, STIE Perbanas Surabaya, ISEI Jaya., 2016-04-28) Aji S, Muhammad Bayu; Alfiana; Agustina R, AnissaTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan pada periode tahun 2007-2008 atau yang dikenal dengan periode Global Financial Crisis, yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, khususnya perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Rancangan penelitian bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data adalah dokumentasi. Jenis data berbentuk sekunder berupa laporan keuangan perusahaan. Dalam mengukur kinerja perusahaan peneliti menggunakan data stock returns yang dimulai dari triwulan pertama tahun 2007 hingga triwulan ketiga di tahun 2008. Kemudian, dalam mengukur corporate governance kami fokus pada tiga aspek dalam struktur kepemilikan perusahaan dan board of directors perusahaan. Aspek pertama adalah board independence. Aspek kedua adalah kepemilikan oleh institusi (institutional ownerships), dan yang terakhir adalah kepemilikan besar (large shareholders). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga aspek corporate governance tersebut, tidak satu variabel pun yang menunjukan hasil yang signifikan. Bahkan dengan adanya variabel dummy dan variabel control, seluruh variabel tersebut tidak menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.