PERBANDINGAN PENERAPAN BEBERAPA METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN

No Thumbnail Available
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Pada perusahaan dagang, persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam perusahaan. Disamping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang paling sering terjadi. Selama periode fiskal tertentu, besar kemungkinan suatu barang akan dibeli dengan beberapa harga yang berbeda. Jika persediaan akan dinilai pada biaya perolehan dan beberapa pembelian telah dilakukan dengan biaya per unit yang berbeda maka perusahaan harus menentukan berapakah harga yang harus dibebankan pada persediaan barang dagang akhir. Harga ini tergantung pada asumsi arus biaya yang digunakan oleh perusahaan. Terdapat beberapa asumsi arus biaya yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu; 1) arus biaya searah dengan urutan terjadinya biaya (FIFO), 2) arus biaya memiliki arah terbalik dengan urutan terjadinya biaya (LIFO), dan 3) arus biaya rata-rata dari biaya yang telah terjadi (Average). Ketiga metode tersebut masing-masing memiliki asumsi arus biaya yang berbeda. Jika biaya per unit tidak berubah dari waktu ke waktu, maka ketiga metode tersebut akan memberikan hasil yang sama. Namun karena harga terus berubah, ketiga metode tersebut akan menghasilkan jumlah yang berbeda untuk persediaan akhir, harga pokok periode berjalan dan perolehan laba kotor. Perbedaan harga pokok ini akan berpengaruh pada perhitungan laba kotor perusahaan pada suatu akhir periode, dengan asumsi nilai penjualan adalah tetap. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kausal komparatif. Dalam pengumpulan data yang diperlukan, penulis melakukan pengumpulan data melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penulis melakukan penelitian pada beberapa dealer motor di Bandung antara lain, Tatan Motor (dealer motor Yamaha), PT Pastika Pradipta Andharu (dealer motor Jialing), dan Terang Jaya motor (dealer motor Suzuki). Penulis memilih perusahaan dagang tersebut karena barang yang dijual merupakan salah satu barang yang kini telah menjadi kebutuhan masyarakat sehingga transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang paling sering terjadi. Penelitian yang dilakukan pada perusahaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan berdasarkan metode FIFO, LIFO, dan rata-rata serta apakah terdapat pengaruh harga pokok penjualan terhadap laba kotor berdasarkan metode FIFO, LIFO, dan Rata-rata. Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan uji hipotesis ternyata tidak menghasilkan perbedaan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan berdasarkan metode FIFO, LIFO, dan Rata-rata serta tidak terdapat pengaruh harga pokok penjualan terhadap laba kotor yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena harga pembelian suatu barang pada periode tersebut dengan harga yang sama.
Description
Keywords
Penilaian Persediaan, Laba Kotor Perusahaan
Citation