PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (Survei pada Tiga BUMN di Bandung)

No Thumbnail Available
Date
2009
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Di era globalisasi saat ini, banyak perusahaan menggunakan pengukuran kinerja dengan menitikberatkan hanya pada sisi keuangannya saja, pengukuran seperti ini memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva intelektual perusahaan yang berupa sumber daya manusia di dalam perusahaan itu sendiri. Sistem manajemen tradisional hanya mengukur kinerja suatu perusahaan berdasarkan satu perspektif, yaitu keuangan. Pada perspektif tradisional cenderung mengandalkan pengkuran keuangan jangka pendek sebagai suatu indikator kinerja perusahaan dan pengukuran dengan cara ini dibentuk hanya berkisar tentang ukuran dan target keuangan yang tidak mempunyai hubungan dengan kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang. Efektifitas pengukuran kinerja dalam ukuran komprehensif mencakup empat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced Scorecard merupakan alat pengukuran kinerja perusahaan terhadap keempat perspektif diatas dan digunakan oleh perusahaan yang bermaksud menjadi perusahaan yang inovatif. Dalam skripsi ini penulis menganalisis penerapan balanced scorecard untuk mengukur kinerja tiga BUMN di Bandung, yaitu PT. PLN (Persero), PT. PINDAD (Persero), dan PT. KAI (Persero). Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan melakukan wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan balanced scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan menunjukan kinerja keuangan yang cukup baik bagi PT. PLN (Persero), PT. PINDAD (Persero) dan kinerja keuangan yang kurang baik bagi PT.KAI (Persero), sementara kinerja non keuangan ketiga BUMN itu bisa dikatakan cukup baik, hal tersebut terlihat dari peningkatan pangsa pasar dan pelanggan, proses inovasi, operasional, dan layanan purna jual yang terus dikembangkan, serta kapabilitas pegawai, sistem informasi, pemberdayaan dan keselarasan yang cukup memuaskan sehingga tercipta suasana saling mendukung dan memperbesar peluang dalam memajukan perusahaan.
Description
Keywords
Balanced Scorecard, Kinerja Perusahaan
Citation