PERBANDINGAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DENGAN METODE KONVENSIONAL DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI

No Thumbnail Available
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Persaingan global dalam dunia bisnis antar perusahaan dapat menimbulkan lingkungan manufaktur tingkat tinggi dengan ciri sebuah perusahaan tersebut beroperasi pada persaingan yang ketat dan penggunaan teknologi mutakhir secara otomatis dalam produksi, sehingga perusahaan dituntut untuk membuat keputusan yang strategis serta informasi yang akurat mengenai harga pokok produksi agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam daya saing. Melihat kondisi pasar yang terus-menerus mengalami perubahan serta persaingan yang ketat dan dibutuhkannya informasi harga pokok produksi yang akurat. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode konvensional dilakukan dengan membagi seluruh biaya produksi terhadap jumlah produksi selama periode tertentu. Apabila perusahaan memproduksi bermacammacam produk sebaiknya metode konvensional tidak digunakan karena mnenimbulkan distorsi biaya produksi dimana komponen biaya overhead tidak sebanding dengan volume produksi. Perhitungan dengan menggunakan activity based costing system lebih memfokuskan pada aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya overhead serta adanya pengalokasian biaya dari masing-masing kelompok biaya berdasarkan masing-masing cost driver. Penelitian dilakukan pada PT. Bintang Agung, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dengan lokasi di Jalan Rumah Sakit 131 Ujung Berung Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan melukiskan keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan cara mengumpulkan data yang relevan kemudian disusun, dipelajari, dan dianalisis lebih lanjut. Pembuktian hipotesisi dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan antara metode konvensional dan activity based costing system. Hasil penelitian yang diperoleh dari selisih perbandingan antara metode konvensional dan system ABC untuk jenis kain ES 5504 C mengalami overcosting sebesar 4,12 % dan adanya pola konsumsi jam mesin yang lebih banyak sebesar 1,35 kali dibandingkan dengan kain TTD 168 F mengalami undercosting sebesar 5,20 % dengan pola konsumsi yang lebih sedikit untuk jam kerja, batch, dan kapasitas pemakaian air untuk volume produksi yang lebih tinggi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, perhitungan HPP yang dilakukan oleh metode konvensional dan system activity based costing menggunakan dua tahap meliputi pelacakan biaya ke produk. Yang menjadi sumber masalah hanya terletak pada pembebanan biaya overhead yaitu penggunaan cost driver. Sistem ABC menggunakan cost driver berdasarkan unit, sebagai hasilnya sistem ABC dapat menghasilkan keakuratan dan memiliki ketelitian informasi mengenai harga pokok produksi.
Description
Keywords
Activity-Based Costing System, Harga Pokok Produksi
Citation