ANALISIS PENERAPAN PSAK 71 TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM PADA BANK X (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan BUMD berskala Nasional KBMI 2 tahun 2018 sd 2021)
dc.contributor.author | Maulidha, Veny Eka | |
dc.date.accessioned | 2024-10-25T01:16:12Z | |
dc.date.available | 2024-10-25T01:16:12Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.description.abstract | PSAK 71 tentang Instrumen Keuangan telah diterapkan sejak 1 Januari 2019. PSAK 71 merupakan penggabungan dari IFRS 9 yang pelaksanaannya dihitung pada 1 Januari 2020. PSAK 71 sebagai regulasi baru akan memberikan dampak yang signifikan bagi perbankan di Indonesia, khususnya di menghitung CKPN. Beberapa perusahaan diperbolehkan untuk menerapkan PSAK 71 lebih awal untuk memastikan perusahaan dapat mempelajari dan menyinkronkan laporan mereka dengan PSAK ini. Penelitian ini dilakukan berdasarkan situasi Bank tempat peneliti bekerja saat ini. PSAK 71 memperkenalkan metode baru, yaitu kerugian yang diharapkan yang berwawasan ke depan. Selain berwawasan ke depan, standar baru ini mengharuskan entitas pelaporan untuk memasukkan informasi dari peristiwa masa lalu dan kondisi saat ini dalam pengukuran kerugian kredit yang diharapkan (ECL). Artinya bank wajib menyediakan CKPN dalam kategori kredit atau pinjaman, yaitu lancar, diragukan, atau macet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan PSAK 71 terhadap CKPN terhadap kredit dan permodalan bank serta kinerja keuangan bank ditinjau dari laba bersih sebelum dan sesudah penerapan standar baru. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dampak penerapan PSAK 71 baru ini menggunakan data kuantitatif berupa laporan keuangan Bank yang telah dipublikasikan dan rasio keuangan Bank. Temuan penelitian ini, penerapan PSAK 71 berdampak positif, dapat memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan untuk memberikan penilaian tentang jumlah, periode dan ketidakpastian tentang arus kas masa depan. Namun ada beberapa dampak negatif seperti akan meningkatkan CKPN dan menurunkan KPPM (atau Capital Adequacy Ratio). Akan terjadi peningkatan CKPN hingga 50% dan penurunan KPM sebesar 0,5%. Penelitian ini menemukan bahwa CKPN dan Laba berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Bank X yang diproksikan dengan ROA dan DER tetapi sebaliknya untuk rasio Kinerja ROE dan LDR. Sangat penting bagi Bank untuk melakukan persiapan yang baik dari aspek strategis, teknis dan operasional karena penurunan CKPN dapat berdampak pada kinerja Bank dan akan lebih banyak risiko yang harus ditangani bagi Bank. | |
dc.identifier.uri | https://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/108410 | |
dc.language.iso | other | |
dc.publisher | Program Magister Akuntansi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Widyatama | |
dc.relation.ispartofseries | 1620203030 | |
dc.title | ANALISIS PENERAPAN PSAK 71 TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM PADA BANK X (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan BUMD berskala Nasional KBMI 2 tahun 2018 sd 2021) | |
dc.type | Thesis |
Files
Original bundle
1 - 5 of 14
Loading...
- Name:
- 2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf
- Size:
- 903.4 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
Loading...
- Name:
- 3. SURAT PERNYATAAN.pdf
- Size:
- 436.83 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
Loading...
- Name:
- 4. ABSTRAK.pdf
- Size:
- 114.27 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
Loading...
- Name:
- 5. KATA PENGANTAR.pdf
- Size:
- 120.64 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: