ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN, SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) DAN NILAI KURS TERHADAP RISIKO INVESTASI DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2005-2009
No Thumbnail Available
Date
2011
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen, tingkat suku bunga (SBI), dan nilai kurs terhadap risiko investasi pada sahamsaham
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2005-2009. penelitian
ini menggunakan dua model regresi, yaitu: model (1) menguji pengaruh faktor-faktor kebijakan
dividen (investasi, profitabilitas, likuiditas dan leverage) terhadap kebijakan dividen; model (2)
menguji pengaruh kebijakan dividen, SBI dan nilai kurs terhadap risiko investasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan listing di
Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2005-2009. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling dengan judgment sampling yang menghasilkan 44 perusahaan berdasarkan
kriteria yang telah dibuat. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode pooling data.
Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode Two-Stage Least Squares (2SLS).
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil untuk model pertama, secara
simultan angka korelasi pada investasi, profitabilitas, likuiditas dan leverage sebesar 67,9%
terhadap kebijakan dividen, dapat dikatakan hubungan atau tingkat keeratannya kuat. Kebijakan
dividen dapat dijelaskan oleh tingkat investasi, profitabilitas, likuiditas dan leverage sebesar
40,6%. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan, didapat bahwa investasi, profitabilitas,
likuiditas dan leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen, karena nilai Sig.t < 0,05. Secara
parsial, tingkat investasi mempunyai korelasi negatif dengan DPR sebesar 17,3% artinya investasi
dengan DPR memiliki korelasi yang sangat lemah dan angka koefisien determinasi sebesar 2,99%
artinya kontribusi investasi terhadap DPR adalah sangat lemah. Profitabilitas mempunyai
korelasi positif dengan DPR sebesar 63,5%, artinya profitabilitas dengan DPR memiliki korelasi
yang kuat. dan angka koefisien determinasi sebesar 40,32%, artinya bahwa kontribusi
profitabilitas terhadap DPR adalah cukup kuat. Variabel likuiditas mempunyai korelasi negatif
dengan DPR sebesar 3,5%, artinya likuiditas dengan DPR memiliki korelasi yang sangat lemah
dan angka koefisien determinasi sebesar 0,12%, artinya kontribusi likuiditas terhadap DPR adalah
sangat lemah. Leverage mempunyai korelasi negatif dengan DPR sebesar 13,4%, artinya leverage
dengan DPR memiliki korelasi yang sangat lemah dan angka koefisien determinasi sebesar 1,80%,
artinya bahwa kontribusi leverage terhadap DPR adalah sangat lemah. Berdasarkan uji hipotesis
secara parsial, didapat bahwa hanya satu variabel, yaitu profitabilitas yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kebijakan dividen, karena nilai Sig.t < 0,05.
Untuk model kedua, secara simultan hubungan kebijakan dividen, SBI dan nilai kurs
terhadap risiko investasi mempunyai korelasi sebesar 40,8%. Dapat dikatakan hubungan atau
tingkat keeratannya kuat atau cukup kuat. Risiko investasi dapat dijelaskan oleh kebijakan dividen,
suku bunga SBI dan nilai tukar (kurs) sebesar 10,4%. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan,
didapat bahwa kebijakan dividen, suku bunga SBI dan nilai kurs tidak berpengaruh terhadap risiko
investasi, karena nilai Sig.t > 0,05. Secara parsial, kebijakan dividen mempunyai korelasi negatif
dengan risiko investasi sebesar 8,4% artinya DPR dengan risiko investasi memiliki korelasi yang
sangat lemah dan angka koefisien determinasi sebesar 0,71%, artinya kontribusi DPR terhadap
risiko investasi adalah sangat lemah sedangkan variabel tingkat suku bunga SBI mempunyai
korelasi negatif dengan risiko investasi sebesar 11,9% artinya tingkat suku bunga SBI dengan
risiko investasi memiliki korelasi yang sangat lemah dan angka koefisien determinasi sebesar
1,30%, artinya kontribusi tingkat suku bunga terhadap risiko investasi adalah sangat lemah yaitu
sebesar. Variabel nilai kurs mempunyai korelasi positif dengan risiko investasi sebesar 35,7%,
artinya nilai kurs dengan risiko investasi memiliki korelasi yang lemah dan angka koefisien
determinasi sebesar 12,74%, artinya kontribusi nilai tukar kurs terhadap risiko investasi adalah
sangat lemah. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial, didapat bahwa hanya satu variabel yaitu
nilai kurs saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi karena nilai Sig.t <
0,05.
Description
Keywords
Kebijakan Dividen, Suku Bunga, Nilai Kurs, Risiko Investasi