Browsing by Author "Maniah"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemASSESSMENT PHASE OF THE INFORMATION TECHNOLOGY SYSTEM : (Case Study: PT. PLN of West Java and Banten)(Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011-07-04) ManiahABSTRACT Problem assessment is an important issue in improving organizational function. Assessment is used to make good decisions for the management. Making a decision will only run fast and can provide accurate results; if supported by a number of facts or information needed. Facts and information were obtained through assessment. PT PLN of West Java and Banten to maintain and increase revenue and improve service to customers will require revamping the system through a phase of Information Technology Assessment. Assessment phase of the evaluation system for measuring the competence and capabilities of information technology and systems management currently has 3 objectives: 1. Information Gathering about the management concerns/strategic business plan; 2. Score/Health Check on the technological aspects, such as technology; Infrastructure Architecture and applications; Organization; functions and duties; 3. Production of documents on the current situation and a high level of information about 'gap analysis’ with best practices. Assessment of results of research through this phase are: 1. As many as 52 percent of users say that the alignment between strategic business information technology with strategic business enterprise; 2. the average staff technical expertise in hardware and operating systems and network, can be considered sufficient; 3. As many as 15 percent of IT personnel agree that the application system at PT. PLN of West Java and Banten meet the criteria for aspects of Information Architecture; Development and Maintenance of Software Applications and procedures; Maintenance Technology Infrastructure; Security System; user training; Data Management; Facilities and Operations. Keywords Assessment phase; information gathering; 'gap analysis’; best practices; strategic business
- ItemDEVELOPING IT GOVERNANCE THROUGH ESTABLISHMENT OF R,G,S FOR THE INTEGRATED MIS (studi Kasus ITB)(e-Indonesia Initiatives (eII) Forum IV 2008, 2008-05-21) Maniah; Surendro, KridantoIT governance merupakan suatll lingkungan di dalam organ/sasi bisnis yang melakt:kan pengelolaan serta pengolahan data menjadi informasi yang menunjang pengambilan keplltusan yang berkaitan dengan aktivilas bisnis tersebul. Sebagai salah sam unsur yang mendukung bisnis, keberadaan IT governance membutuhkan pengelolaan, sebagaimana organisasi mengelola sumber daya lainnya-person iI, jasilitas, keuangan, male ria I. Kelerlibatan berbagai sumber daya seperti: dala, fasilitas, manusia, sistem aplikasi, dan teknologi, mengindikasikan adanya pola inlerakl'i yang komplekl', ytll1g memhlllllhkan pengelolaan khusus di dalam IT governance. Enterprise governance melakukan pengenda/ian me lallli penetapan kebijakan, pedoman mal/pun slandar IIntllk mengintegrasikan siSlem injormasi II/anajemen yang harus diilflplelllentasikan di dalam IT governance. Seluruh kelelapan tersebut member;kan tolok ukur / koridor untuk mencegah kejadian di luar rencana organisasi, dan operasi di dalam IT governance dilakukan secara ejektiJ dan ejisien. Proses pengembangan IT governance dalam penelilian ini disertai dengan desain kontrol untuk lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi se ...ta implemenlasinya. Hal ini dimaksudkan unluk melihat peluang dan hambatan yang dialami organisasi dalam menuju IT governance serta sebagai dasar pengembangan IT governance yang sesuai. Desain kontrol dan proses pembuatan peraturan, pedoman dan siandar prosedur yang dikembangkan den digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari control objective yangdillliliki COBIT (Control Objectivejor Injormation and Relaled Technology) Versi 4.0. Peraturan, pedoman dan slandar prosedur yang berhasil dikembangkan dilakukan dolam beberapa lahap yang saling berhubllngan dalam dil/l ens i waknJ, yailll : (/) Tahap melakukan ana lisa lata kelola Teknologi Injorma.n. (2) 7'ahap mengelllhallgkall lala kelola Teknok)gi Injiml1asi vallg /IIelipl/li kebijakal1. pedolllnll, dall slandar pelaksallaan reki/oll)).!,i injorlllasi, (3) Tahap mengembangkan sen'ice level agreement untuk data & injormation cenler. Pengelllbangan IT governance melailli pembl/atan peraLUran, pedoman dan slandar yang dihasilkan dari penelilian ini dapa! digunakan sehagai panduan dalam usaha menujll IT governance khususnya unluk lembaga pendidikan.
- ItemMODEL AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK PROSES PENYAMPAIAN DAN DUKUNGAN PELAYANAN INFORMASI (Studi Kasus : Universitas Widyatama)(e-Indonesia Initiatives (eII) Forum IV 2008, 2008-05-21) Maniah; Lestari, SriPenelitian ini lebih difokuskan untuk melihat proses Tl yang teljadi di dalam sehuah sistem informasi akademik. Proses di dalam sistem informasi akademik tersebut kemudian dipetakan kedalam proses Tl yang secQI'a eksplisit dinyatakan dalam COB IT (Control Objectives for Information and relaled Technology). COB IT Versi 4.0 merupakan salah salu standar audit SI yang memadukan pandangan bisnis dan TJ dalam kerangka keljanya. Sebagai model untuk organisasi siSlem informasi, maka COBIT memuat kendali yang sifatnya generik. Kerangka kerja COBIT secara keseluruhan memiliki empat domain yaitu Planning & Organizalion (PO), Acquisilion & Imp! tmentai;"Jn (AI), Delivery & Support (DS) dan Moniloring (M). Dari 4 domain lersebul lerdapat 34 proses. Domain Delil ery & Support (DS) digunakan unluk menilai proses penyampaian dan dukungan pelayanan informasi di bagian Akademik. Penifaian tersebul dilakukan melalui kendali dan indikalor kinerja yang merupakan hasil ekstraksi dari metodologi Service-level Management (ITSM) dan COBIT Dengan Implemenlasi COBIT dibagian akademik Universitas Widyalama akon memllngkinkan lInluk (I) Per.yelarasan yang lebih baik lerhadap fokus bisnis d: inslilusilperusahaan, (2) Memahami teknologi informasi secara lebin baik bagi pihak manajemen, (3) Tanggung jawab dan kepemilikan yangjelas, (4) Pemahaman secara umum lerhadap peran pihak keliga dan regulalor, (5) Pemahaman untuk para stakeholder dengan menggunakan isti!ah dan bahasa yang lImum. Sistem Informasi Akademik Universitas Widyatama sebagai contoh di dalam pemeriksaan lingkat kematangan sebuah sislem akademik, saal ini sudah berada pada lingkat 3 dari tingkat kematangan (Terdejinisi) , yang berarli bahwa secQl'a gar is besar proses sislem informasi akademik sudah ada, sudah dikomunibsi.'wn, sebagian hasif proses sudah didokumenlasikan. NamulI7 implementasinya l77asih diserahkan pada sebagian indil'idu dan dokllmenlosi baru untuk hasif proses belum ada dokumenlasi sis!em secQl'a keseluruhal7. Dari hasil penelifian Audit Sistem Inforl11osi di bagian Akademik Universilas WiJyatama, ada beberapa rekomendasi yang diajukon unluk selanju/ITya dijadikan sebagai pertimbangan pihak manojemen Universitas dalam pengambifan keputusan lerulama lerhadap lIpaya peningkalCIn kinerja Tl.
- ItemMODEL AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK PROSES PENYAMPAIAN DAN DUKUNGAN PELAYANAN (Studi Kasus : Universitas Widyatama)(Universitas Widyatama, 2008-05-21) Maniah; Lestari, Sri-
- ItemPenyusunan Sistem Informasi Manjemen Database Jabatan Fungsional Perencana (JFP) Bappenas(Universitas Widyatama, 2010) ManiahBerdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya, Bappenas telah ditetapkan sebagai Instansi Pembina Perencana. Sebagai Instansi Pembina Perencana, PusbindiklatrenBappenas harus melakukan pelayanan, melalui penyediaan datadata dan informasi yang diperlukan oleh Institusi Perencanaan, para perencana dan Kepala unit kerja lain yang melakukan kerjasama dengan PusbindiklatrenBappenas. Bentuk layanan tersebut harus diwujudkan dalam suatu bentuk produk yang bisa dirasakan oleh semua pihak yang dan pihak manajemen PusbindiklatrenBappenas berinisiatif mencari solusi sebagai upaya memberikan layanan yang terbaik. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sebuah Sistem informasi Manajemen Jabatan Fungsional Perencana [SIMJFP] Bappenas berbasis web. Aplikasi yang dibangun berbasis web yang dirancang dengan platform open source dengan berbagai tingkatan akses user sesuai dengan kewenangannya, yaitu : administrator, operator dan user pengguna lainnya yang dapat dijalankan pada platform OS Windows server XP, Vista atau Linux, Database RDBMS dan script pemrograman yang berorientasi object, sehingga mampu menangani dan mengelola data yang besar dan image serta dibangun dengan pendekatan metodologi ”Software Engineering” yang baik. Untuk mendapatkan sebuah aplikasi yang memenuhi kriteria tersebut, perlu dibuat sebuah roadmap yang mencakup proses analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem, secara ideal dari segi teknis dan ekonomis atau lebih dikenal dengan sebutan technoeconomy yang dituangkan dalam sebuah perancangan SIM JFP. Metode yang akan digunakan dalam pengerjaan penelitian ini meliputi Persiapan, Survey dan Analisis, Desain, Coding, Testing, Training, Operasional. Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya data/informasi JFP yang terintegrasi pada PusbindiklatrenBappenas.
- ItemPENYUSUNAN SISTEM INFORMASI MANJEMEN DATABASE JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA (JFP) BAPPENAS(Universitas Widyatama, 2010-02-25) ManiahBerdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya, Bappenas telah ditetapkan sebagai Instansi Pembina Perencana. Sebagai Instansi Pembina Perencana, PusbindiklatrenBappenas harus melakukan pelayanan, melalui penyediaan datadata dan informasi yang diperlukan oleh Institusi Perencanaan, para perencana dan Kepala unit kerja lain yang melakukan kerjasama dengan PusbindiklatrenBappenas. Bentuk layanan tersebut harus diwujudkan dalam suatu bentuk produk yang bisa dirasakan oleh semua pihak yang dan pihak manajemen PusbindiklatrenBappenas berinisiatif mencari solusi sebagai upaya memberikan layanan yang terbaik. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sebuah Sistem informasi Manajemen Jabatan Fungsional Perencana [SIMJFP] Bappenas berbasis web. Aplikasi yang dibangun berbasis web yang dirancang dengan platform open source dengan berbagai tingkatan akses user sesuai dengan kewenangannya, yaitu : administrator, operator dan user pengguna lainnya yang dapat dijalankan pada platform OS Windows server XP, Vista atau Linux, Database RDBMS dan script pemrograman yang berorientasi object, sehingga mampu menangani dan mengelola data yang besar dan image serta dibangun dengan pendekatan metodologi ”Software Engineering” yang baik. Untuk mendapatkan sebuah aplikasi yang memenuhi kriteria tersebut, perlu dibuat sebuah roadmap yang mencakup proses analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem, secara ideal dari segi teknis dan ekonomis atau lebih dikenal dengan sebutan technoeconomy yang dituangkan dalam sebuah perancangan SIM JFP. Metode yang akan digunakan dalam pengerjaan penelitian ini meliputi Persiapan, Survey dan Analisis, Desain, Coding, Testing, Training, Operasional. Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya data/informasi JFP yang terintegrasi pada PusbindiklatrenBappenas.
- ItemPERANCANGAN APLIKASI TERINTEGRASI BIDANG INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN HIDUP(Seminar Nasional Riset dan Teknologi Terapan (RITEKTRA) 2010, FT Unika Atma Jaya Jakarta, Ikatan Sarjana Teknik dan Manajmen Teknik, Badan Kerjasama Penylenggaraan Pendidikan Tinggi Teknik Industri, IBK Enterpriise, 2010) ManiahPemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan mediator bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayahnya, membutuhkan berbagai sarana dan prasarana dalam hal ini yang berkaitan dengan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi akan meningkatkan kinerja dan pelayanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak-pihak yang berhubungan Kebutuhan teknologi informasi yang direncanakan yaitu meliputi sistem informasi, perangkat lunak, jaringan komputer, serta perangkat keras. Aplikasi Terintegrasi Bidang Infrastruktur Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibuat dengan maksud sebagai upaya implementasi integrasi dari aplikasi-aplikasi yang telah terbangun untuk mewujudkan aplikasi terintegrasi secara menyeluruh di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan tujuannya adalah untuk membangun database induk dan aplikasi Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang mampu memberikan informasi terintegrasi berbasis profile di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui jaringan SIMDA Jawa Barat. Sesuai dengan Ruang Lingkup Kegiatan, Pendekatan dan Metodologi yang kami usulkan adalah terkait dengan kemudahan pengelolaan, penggunaan dan pemeliharaan Aplikasi Terintegrasi Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup, yaitu metodologi Waterfall dengan pendekatan object oriented yaitu pendekatan yang sistematis dan teratur dan menggunakan alat dan teknik yang cocok sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan, batasan pembangunan dan sesumber yang tersedia melalui 7 tahapan: Persiapan, Survey dan Pengumpulan Data, Analisa, Perancangan, Pembangunan Aplikasi, Testing (UAT), Pelatihan dan Operasional. Output/keluaran dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut: Adanya Perancangan Struktur Database Induk dan Aplikasi Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengintegrasikan data dan menampilkan informasi yang bersifat lintas sektoral/fungsional pada Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dari SKPD terkait.
- ItemUSULAN MODEL AUDIT SISTEM INFORMASI (Studi Kasus: Sistem Informasi Perawatan Pesawat Terbang)(Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, 2005-06-18) Maniah; Surendro, KridantoSistem Informasi merupakan asset bagi suatu perusahaan yang bila diterapkan dengan baik akan memberikan ke/ebihan untuk berkompetensi sekaligus meningkatkan kemungkinan bagi kesuksesan suatu usaha. Dalam mengimplementasikan sistem informasi tersebut harus adanya suatu tolok ukur untuk mencegah terjadinya hal-hal di luar rencana organisasi, dan pengoperasian sistem informasi yang dilakukan secara efektif dan efisien. Tujuan pengukuran terhadap sistem informasi tersebut adalah untuk meyakinkan manajemen bahwa apakah kinerja sistem informasi yang ada pada organisasi nya sesuai dengan perencanaan dan tujuan usaha yang dimilikinya. Audit SI merupakan wujud dari pengukuran tersebut. COBIT merupakan salah satu metodology yang memberikan kerangka dasar da/am menciptakan sebuah Teknologi InformaSi y ang sesuai dengan kebutuhan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh. Sebagai model untuk organisasi sistem informasi, maka COBIT memuat kendali yang sifatnya generik. Us ulan Model Audit yang dibuat dapat digunakan khusus untuk menilai proses penyampaian dukungan pelayanan informasi di dalam industri pesawat terbang. Penilaian tersebut dilakukan melalui kendali dan indikator kinerja yang merupakan hasil ekstraksi dari COBIT Berdasarkan model tersebut, sebuah kuesioner akan dibentuk untuk mengidentiflkasi tingkat maturity Sistem Informasi Perawatan Pesawat Terbang.