Browsing by Author "Falahah"
Now showing 1 - 20 of 38
Results Per Page
Sort Options
- Item2CASE TOOLS DALAM LINGKUNGAN OPERASI OPEN SOURCE (Ekplorasi Fasilitas dan Fitur pada Together dan Poseidon)(JURNAL INFORMATIKA (Jurnal Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemahasiswaan), ITENAS, 2010-01) Rosmala, Dewi; FalahahCASE (Computer Aided Software Engineering) adalah sejenis software yang dapat digunakan sebagai alat bantu otomatisasi aktivitas manual siklus pengembangan perangkat lunak. Saat ini penggunaan CASE untuk sebuah proyek pengembangan perangkat lunak sangat diperlukan karena berbagai kemudahan disediakan CASE sehingga proses perancangan dan pembangunan software menjadi lebih efisien dan memudahkan penelusuran (traceability) serta memungkinkan proses reverse engineering (mencari bentuk desain dari kode yang sudah jadi). tingkatan integrasi yang disediakan oleh berbagai software CASE tersebut berbeda-beda dan penggunaannya dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan daya adaptasi lingkungan yang menggunakan CASE itu sendiri. Berbagai merk CASE yang saat ini beredar dipasaran umumnya menggunakan standar pemodelan sistem berbasis object dengan notasi UML dan menyediakan fasilitas yang meliputi perancanganobyek, antarmuka, produksi template kode secara otomatis dan dokumentasi.
- ItemAJAX: SALAH SATU PENDEKATAN PERANCANGAN WEB YANG EFISIEN(Jurusan Ilmu Komputer UNPAR, 2006-11-01) Rijayana, Iwan; FalahahPada saat ini teknologi perancangan web telah berkembang dengan pesat. Berbagai cara dan metoda dikembangakan untuk memudahkan dan mengotomatisasi proses perancangan dan modifikasi content web. Salah satu pendekatan yang saat ini gencar digunakan adalah AJAX. AJAX adalah sebuah pendekatan yang memadukan teknologi-teknologi yang sudah ada seperti Javascript, XML,CSS< DOM dan sebagainya. AJAX relative mudah dipelajari dan tidak memerlukan software tambahan selain browser itu sendiri karena AJAX murni bersifat client-side script. Dengan pendekatan AJAX maka sebuah aplikasi web dapat dibuat lebih interaktif dan menarik serta mudah dalam proses pengelolaannya. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai pendekatan AJAX secara umum, langkah-langkah pembuatan web dengan pendekatan AJAX, berbagai konsep dan framework dalam penerapan AJAX dan implementasi pendekatan AJAX pada berbagai situs web yang sudah dipublikasikan.
- ItemANALISIS DAN PERBAIKAN PROSES BISNIS ADMINISTRASI DIKLAT (STUDI KASUS SISTEM INFORMASI DIKLAT XYZ)(Seminar Nasional Informatika,Jurusan Teknik Informatika, UPN Veteran Yogyakarta, 2012-06-30) FalahahDiklat (pendidikan dan pelatihan) merupakan fungsi umum yang terdapat di hampir semua instansi baik pemerintahan maupun swasta. Fungsi utama Diklat adalah memfasilitasi dan mengelola administrasi pelatihan untuk pengembangan potensi sumber daya. Pengelolaan administrasi pelatihan melibatkan serangkaian proses yang berupa aliran kerja birokrasi yang, dalam beberapa kasus, cukup rumit. Kerumitan aliran kerja ini disebabkan oleh banyaknya pihak yang harus dilewati dalam proses pengajuan atau pelaksanaan suatu pelatihan. Di lain pihak, bagian Diklat juga ingin memberikan layanan optimal dengan merencanakan pelatihan dan memilih peserta yang paling tepat untuk setiap pelatihan yang diselenggarakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan perbaikan atas proses bisnis administrasi Diklat di suatu instansi pemerintahan, dengan tujuan untuk mempermudah peserta dan pengelola diklat dalam merencanakan pelatihan, memantau pelaksanaan serta melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang. Hasil analisis ini digunakan untuk memperbaiki alur kerja dan sebagai dasar pengembangan sistem informasi Diklat yang mampu mendukung alur kerja fungsi Diklat meliputi publikasi pelatihan, pendaftaran, seleksi peserta, pelaksanaan dan pelaporan. Adanya sistem informasi ini dapat mempersingkat alur birokrasi pendaftaran, mempermudah pengelola untuk mendistribusikan informasi ke berbagai pihak dan membantu pengelola Diklat dan pihak manajemen mengambil keputusan dalam proses seleksi peserta.
- ItemESTIMASI UKURAN PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE FUNCTION POINT (STUDI KASUS PERANCANGAN APLIKASI PORTAL DISTRO BALI)(Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2013, STMIK BUMIGORA MATARAM, 2013-02-14) FalahahEstimasi ukuran perangkat lunak merupakan salah satu titik kritis pada proyek pengembangan perangkat lunak. Estimasi ini kemudian dijadikan dasar pembuatan rencana manajemen proyek perangkat lunak, seperti perencanaan jadwal, sumber daya dan anggaran. Ketidakakuratan estimasi dapat menyebabkan pengelolaan manajemen proyek perangkat lunak tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Saat ini terdapat banyak teknik estimasi, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu teknik estimasi yang bersifat kuantitatif dan dapat mencerminkan fungsionalitas perangkat lunak adalah pendekatan Function Point (FP). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan berapa banyak fungsionalitas yang harus disediakan sistem/perangkat lunak. Fungsionalitas sendiri mengacu pada semua masukan, keluaran, file, algoritma serta interaksi yang harus dilakukan oleh perangkat lunak untuk satu modul atau unit antarmuka yang ditampilkan atau dioperasikan kepada user. Pada tulisan ini, akan dibahas secara ringkas pendekatan perhitungan ukuran perangkat lunak menggunakan metoda Function Point yang kemudian dicoba diterapkan pada perancangan suatu aplikasi yaitu aplikasi portal Distro Bali. Hasil penerapan menunjukkan bahwa pendekatan FP dapat digunakan untuk estimasi ukuran perangkat lunak, dan angka yang diperoleh dapat diterapkan untuk melakukan estimasi lain seperti estimasi biaya, waktu dan sumber daya. Keakuratan hasilnya sangat bergantung pada ketelitian pendefinisian proses dan perancangan antarmuka pada saat identifikasi kebutuhan atau desain aplikasi, serta tergantung juga pada pengalaman manajer proyek dalam menghadapi kasus sejenis.
- ItemEVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN UTILITY SYSTEM (STUDI KASUS SISTEM E-CAMPUS UNIVERSITAS WIDYATAMA)(Jurnal Imilah Kursor, Jurusan Teknik Informatika Universitas Trunojoyo, 2011-07) Falahah; Rijayana, IwanUtility System is an approach for evaluate system implementation, firstly proposed by Kendall. This approach captured the perception of the system based on 6 points of vieH', which are possession, form, place, time, actualization alld goal. The detail info,.rnation ofthis approach is limited and arising the curiosity to explore more detail hoy!' to implement this approach to evaluate the il?(cjrmation system, especially for the system il1 academic environment. The aim ofthis research is to propose the altemative methodfor evaluate the system based on utility system approach. This method consists of a questionnaires package that derived from utility approach, to elicit the user perception. The questionnaires was implemented to evaluate the e-camplls system at Widyatama University which is chosell because of the structure of the _system that relatively simple and easy to access. The result gove some important facts, such as the difference ofexpectation from different user's point ofview and user's expectations for enhancement. The results also derived some recommendations to improve the utility system and need more extended research to explore the uncover facts for system improvement.
- ItemFRAMEWORK FOR MEASURING IT SERVICE CAPABILITY(Journal of Advanced Research in Dynamical & Control Systems, Vol. 11, 03-Special Issue, 2019) FalahahMeasuring Information Technology (IT) Capability is not as easy as measuring others capability, especially on non-IT organization, in term that the organization does not put IT service as their primary business process. This organization, of course, still need IT support, whether from internal IT function or from external organization. In local government organization, usually there is an organization that should support all IT services, which usually called as IT Office. But, practically, it is hard for local IT office to provide all IT service for all organization unit in delivering the business service for the citizen, because of lack of resources. Some of local organizations usually try to provide the IT services by themselves. The others, usually still ask for services from local IT office. This condition put the local IT service in a problem how to assess the capability of the other organizations in IT services so they can set priority in IT services, and give some recommendation to resolve the services request. The aim of this research is to provide the framework for assess the IT service capability of the non-IT organization. The framework uses previous research from Zhang who provide the approach on assessing IT Service Capability in 4 domains, which are IT Architecture, IT Infrastructure, IT Human Resources and IT Relationship Resources. The proposed framework then combined with IT Service Delivery Maturity Model (SDMM) to assess the service maturity. The result of this research can be used as a tool to assess IT services capability. By knowing the IT services capability, the local IT office can have the map of local government IT capability and get some strategy for better IT planning.
- ItemGeneral Pattern Identification of Debugging System(2015 International Conference on Information, Communication Technology and System (ICTS),Informatics Department, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, 2015-09-16) Falahah; Suwardi, Iping.S; Surendro, KridantoDebugging is an important work in software development. Along with the increasing complexity of the software debugging process also becomes as simple as the original. This paper will discuss the generic pattern of debugging system. Vary approaches and algorithms that have been proposed to build a good debugger system and easily used by system developers. The bug can be the caused by internal or external sources. All debugger software is ideally fulfil 4 principle Heisenberg principle ie, truthful debugging, program context information system development and debugging trails. But actually not all debuggers can meet this requirement. Debugger also can classify in many ways such as source-level and machine-level, stand-alone and IDE, 4GL and 3GL, OS Kernel and Application Level, and Applicationspecific or in-circuit emulation. Debugger architecture can typically divide into 5 layers ie the user interface layer, the kernel layer, OS APIs, OS and CPU, before it touch the user program. Researchers also proposed many techniques in debugging methodologies such as Darwin, message oriented, backtracking approach, and concept assignment (CA). Implementation of CA opens new opportunities to a proposed new model of debugging that can leverage into a high level of software as a part of information system. The CA approach can implement According to the V-model of software development approach.
- ItemIMPLEMENTASI KERANGKA KERJA MDA PADA PEMBUATAN GAME “DARK SIZE OF THE MOON”(Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA,Universitas Mercu Buana, 2015-09-26) Rosita, Ai; Falahah; Tri, Mohammad DimasPembuatan game, sebagai sebuah software, masih banyak dikerjakan secara non formal, tanpa mengikuti metoda atau kerangka kerja tertentu. Padahal, sama seperti halnya software, keberhasilan game sangat ditentukan oleh penggunanya (pemain game). Oleh karena itu dipandang perlu mengenalkan satu kerangka kerja formal pada pembuatan game. MDA (mechanics, dynamics, aesthetic) merupakan salah satu kerangka kerja formal pembuatan dan perancangan game yang memetakan hubungan persepsi antara pemain dengan pembuat game. Kerangka MDA kemudian diterapkan sebagai pendekatan dalam perancangan game “Dark Side of The Moon”, yaitu game yang bergenre runner dan berjalan pada lingkungan android. Melalui kerangka ini, dapat diidentifikasi latar belakang genre game, desain antarmuka yang dibuat, serta “tone” atau target kesan yang ingin dicapai oleh game tersebut terhadap para pemainnya.
- ItemIMPLEMENTATION OF MEDIAWIKI AS A TOOL FOR KNOWLEDGE SHARING(Conference On Professional Development In Education (PDE2014), Widyatama University Indonesia, Open University Indonesia and Open University Malaysia, 2014-06-11) Falahah; Sukenda; Dinarwati, SriKnowledge management is an important issue that is often brought up in the modern organization. Implementation of knowledge management is not only about selection of the right application, but rather to spread a culture of sharing knowledge among members of the organization itself. One of the important aspects on implementations Knowledge management is the process of knowledge capture and knowledge sharing. This process must be supported by adequate application and easily learned by all parties. Wikimedia, since the very beginning, has been regarded as one of the practical applications that can support collaborative writing and interaction among users. Wikimedia also can be considered as one of the practical applications for the process of capturing knowledge and knowledge sharing. Ease of installation and customization process made Wikimedia as one popular application adopted by the organization. University, as a source of knowledge, should facilitate the sharing of information and knowledge in the local community or to the general public. However, in many universities, especially in Indonesia, does not yet provide adequate medium for sharing knowledge. It is considered as an opportunity to develop a prototype of media dissemination of information in the form of an online encyclopedia for Widyatama University. Requirement identification for media collaboration is done with the PIECES approach, and the result is realized by build the prototype of Widyapedia based on Wiki.
- ItemIMPLEMENTATION OF MODIFIED MATURITY LEVEL MEASUREMENT MODEL FOR AI1 COBIT FRAMEWORK (Case Study : IT Management Audit of PT.POS Indonesia)(Faculty Sains And Technology UIN Jakarta, 2010-12-13) FalahahCobiT4 provide a framework to evaluate the performance of IT management by using some control objective, method and standard maturity measurement [1]. Assessing maturity level is usually a first step to start audit process in an organization. Maturity Level adjustment can be a significant input to improve the process. CobiT4 has provide some maturity level characteristic for assess the existing condition in an organization, but in facts, there were some constraints to map existing condition into one exact score of maturity level measurement. Pederiva[2] proposed some approach to modify the maturity level measurement method which is more realistic approach for mapping the existing condition to some maturity level characteristics. The modified method for maturity level assessment then implemented on audit process at PT.Pos Indonesia using CobiT4 Framework. During the audit process, site visit, interview and questionarrie were using to collect data directly from all stakeholders. The scope of audit was limited into one control objective from CobiT4 framework, AI1, Identify Automated Solution. The audit results provide more realistic score for maturity level adjustment which are derived from fact finding and can express some real existing condition. Analysis from fact finding also can give some recommendation for improve IT resource management, especially on AI1 Control Objective scope.
- ItemINTEGRATED SIMDA AS INCUBATOR FOR CYBER PROVINCE (Case Study : E-government Initiative in West Java Province)(Association for Computing Machinery, 2009-12-14) FalahahThe e-government initiatives in Indonesia has been increased for the last 2-3 years, and deal with many constraints of e-government implementation. One of this initiatives is how to develop a program called “e-government incubator”, and implementing the application ‘Integrated SIMDA’ (Sistem Informasi Daerah) as part of program that would support the “e-government incubator” activity. This paper will describe the background, basic idea, content design and approach in development and implementation of Integrated SIMDA, as a case of e-government initiatives in West Java Province Indonesia. The main idea of Integrated SIMDA is to prepare a tool for facilitate collecting and disseminating information from the basic level of society, in this case, from sub district (kecamatan). Main issue in government performance evaluation was chosen to define the priority of information requirement that should deliver by the system, especially how the system can provide sufficient information to calculate Human Development Index. Integrated SIMDA was not expected as perfect solution, but it just an embryo for extended and larger system to integrate all required information. To support this purpose, the approach of “growing house” was selected as strategy for development content and features, and implementation the system. This approach was chosen because the user need flexible way to modify and customize the application based on localized requirement. At implementation stage, the government has a plan to build mutual partnership with local university/academy in providing the competent human resource as initiator and facilitator for end user.
- ItemKERANGKA EVALUASI SITUS WEB PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Situs Web Perguruan Tinggi di Wilayah Jawa Barat dan Banten)(Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI ) 2008, 2008-01-14) Witanti, Wina; FalahahKchadiran situs web sebagai representasi organisasi di dunia maya saat ini rnerupakan saru hal yang sangat penting. Situs web rnerupakan gerbang pertarna menemukan dan mengenal suaru organisasi di lingkungan dunia maya. Banyak pihak yang rnengandalkan ketersediaan situs ini unruk memperoleh informasi mengenai organisasi tersebut. Perguruan tinggi, sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalarn seklor layanan terhadap publiklmasyarakal juga diharapkan oleh banyak pihak merniliki sebuah sirus web yang representatif dan dapat rnemenuhi kebutuhan inforrnasi khalayak, baik dari kJlalayak akadernisi rna up un masyarakat luas. Evaluasl dalarn benluk apa pun, memerlukan kerangka pemikiran dan implementasi, yang meliputi aspek penilaian, dasar penenruan kriteria evaluasi, penyusunan kriteria yang lebih rinci dan strategi implementasinya. Dalam rulisan ini akan diajukan salu kerangka evaluasi umurn terhadap sirus web yang disusun berdasarkan srudi literatur terhadap beberapa contoh model evaluasi terhadap situs web dari berbagai organisasilinstirusi yang pernah dipublikasikan. Berbagai model evaluasi sirus web tersebut kemudian dicoba dirangkurn dan dipetakan berdasarkan sudUl pandang penggunalpengunjung web (web surfer), pengelola sirus web (web oWller), dan pengernbang situs web (lVeb developer). Perneraan terhadap tiga sudut pandang ini dilakukan untuk rnernperoleh satu aspek penilaian yang komprehensif nie'ftPuti sudut pandang internal dan eksternal organisasi. UnLUk setiap sudut pandang, diidentifikasi beberapa criteria umum sehingga diperoleh model umum kerangka evaluasi situs web. Model umum ini kemudian dianalisis lagi dan disesuaikan dengan keadaan di lapangan, sehingga akhirnya diperoleh kerangka evaluasi yang dapat secara spesifik diterapkan untuk web site perguruan tinggi, khususnya di Indonesia. 8eberapa pertimbangan yang dilakukan meliputi aspek kemampuan rata-rata organisasi perguruan tinggi dalam mengelola situs web dan ekspektasi rnasyarakat terhadap ketersediaan situs web dan kontennya (isi web). Beberapa penyesuaian aspek penilaian terpaksa dilakukan rnengingat peluang sulitnya rnendapatkan data yang kornprehensifjika harus mernbuat kerangka yang idea\. Kerangka evaluasi yang dihasilkan lebih rnenekankan pad a aspek pengguna (web surfer), khususnya dari kalangan akadernisi, dengan pertirnbangan kernudahan rnencari responden dan pelaksanaan survey iru sendiri. Dari simulasi yang dilakukan pada kasus perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat dan Banten, diternukan beberapa hal rnenarik dan juga beberapa kendala yang dapat dijadikan bahan rnasukan unruk rnenyernpurnakan kerangka evaluasi ini di rnasa mendatang
- ItemLIFI AS AN ADDITIVE 5G BRIGHT FUTURE(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol. 24, Issue 2, 2020) Zulpratita, Ulil Surtia; Falahah5G isn't only the following change of 4G innovation; it's another age. The quantity of portable web - associated gadget is developing quick, it is anticipated to essentially increment as the Internet of Things become a reality. The quantity of cell IoT develops from 5 billion to more than 20 billion by 2020. This development will proceed. It is, thusly, unavoidable that other range than the RF range must be utilized for future remote correspondence frameworks. Utilizing light to transmit information is the same old thing. LiFi is a remote correspondence innovation that uses the infrared and noticeable light range for fast information correspondence. LiFi alludes to the fast, bidirectional and arranged remote interchanges utilizing light to give a consistent remote client experience a lot of like conventional portable correspondences. It's similar to WiFi yet has arrived at speeds multiple times quicker in testing, making it undeniably increasingly fit to the requests of things to come of information. LiFi isn't relied upon to totally supplant Wi-Fi, however the two advances could be utilized correspondingly to make increasingly productive, green and futur-confirmation get to systems.
- ItemMEMBANGUN PORTAL PENGETAHUAN DI LINGKUNGAN AKADEMIK(Departemen Teknik Informatika STT Telkom, 2007-02-14) Rosmala, Dewi; FalahahLingkungan akademik adalah lingkungan yang sarat dengan pengetahuan. Pengetahuan yang ada di lingkungan akademik terus berubah seeara dinamis sesuai dengan dinamika orang-orang yang terlibat. Pengelahuan sendiri sebenarnya merupakan asset penling bagi organisasi, lermasuk organisasi / institusi akademik, Oleh karen a itu, jika dikelola dengan tepat, maka pengetahuan ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh komponen di lingkungan akademik baik mahasiswa, dosen maupun elemen·elemen lainnya. Sayangnya, hingga saat ini, masih sedikit institusi pendidikan di Indonesia yang menerapkan manajemen pengetahuan sehingga pengetahuan yang ada lidak terkelola dengan baik. Pengetahuan datang dan pergi bersamaan dengan datang dan pergi orang-orang di lingkungan tersebut. Salah satu eara untuk mengelola pengetahuan adalah dengan membangun portal pengetahuan yang dapat digunakan sebagai fasilitalor untuk berbagi pengetahuan. . Tulisan ini memuat usulan tahapan pembangunan dan implementasi portal pengetahuan, khususnya untuk lingkungan akademik, dengan menekankan asurnsi bahwa manajemen pengetahuan bukanlah sebuah produk, tetapi merupakan suatu kerangka kerja yang utuh yang harus dijalankan seeara bertahap dan tereneana dengan baik. Teknologi hanyalah sebagai pendukung mempermudah proses berbagi pengetahuan, sedangkan keberhasilan portal pengetahuan terletak pada pereneanaan isi (content), proses, dan dukungan tim yang tepa!.
- ItemMEMBANGUN STRATEGI BISNIS DENGAN MEMANFAATKAN DUKUNGAN TEKNOLOGIISISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN TEKNIK STRATEGIC OPTION GENERATOR(Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII, 2007-06-16) Solikin; FalahahPersaingan yang ketat dalam industri pendidikan tinggi menempatkan perguruan tinggi swasta (PTS) sebagai sebuah institusi yang tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis lainnya, yang membutuhkan strategi bisnis tertentu untuk dapat bertahan, mewujudkan visi dan misinya dan memberikan layanan yang terbaik bagi semua pihak. Pendefinisian strategi bisnis pada PTS tidak jauh berbeda dengan pendefinisian strategi bisnis pada p erusahaan umum lainnya, sehingga model atau teknik pendefinisian strategi bisnis pada perusahaan umum dapat juga diterapkan pada PTS. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah strategic option generator. Teknik strategic option generator menggunakan pendekatan berlapis dalam menentukan strategi yang tepat bagi suatu orgallisasi. Setiap lapisan mengarahkan pada fokus tertentu sehingga diharapkan strategi yang dihasilkan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan kO/1disi yang dihadapi oleh organisasi. Melalui 4 lapisan yaitu target, thrust, mode dan direction diharapkan perusahan dapat memahami arahan strateginya serta apa yang harus dilakukan untuk mendukung strategi tersebut. Faktor lain yang menjadi pertimbangan pada teknik strategic option generator adalah mempersiapkan dukungan sistem dan teknologi informasi dalam mendukung strategi yang dihasilkan. Teknik strategic option generator, dalam makalah ini, dicoba diterapkan sebagai sebuah alat untuk menyusun strategi bisnis di sebuah PTS, yang untuk kepentingan dan kenyamanan organisasi, disamarkan menjadi PT. X Hasilnya diperoleh peta strategi di setiap lap isan yaitu target strategi pada kompetitor, pendekatan strategi atau thrust yang dipilih adalah differentiation dan alliance (kerjasama), mode yang diterapkan adalah offensif dan direction atau penggunaan sistem dan teknologi informasi yang mendllkung strategi ditekankan pada use (digunakan secara internal) dan provide (digunakan secara eksternal).
- ItemMENGENAL MODEL DRIVEN ARCHITECTURE (MDA) SEBAGAI ALTERNATIF PENDEKATAN PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK(Universitas Pasundan, 2006-02-18) Falahah; Rijayana, IwanMOdel Driven Architecture (MDA) adalah sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Object Management Group untuk mendukung portabilitas dan fleksibilitas dalam pengembangan. Konsep utama MDA adalah proses pengembangan yang dikendalikan oleh model dan fleksibilitas platform tanpa harus melakukan perubahan yang signifikan pada model utamanya. MDA menyajikan 3 komponen model utama yaitu Computational Indepent Model (CIM) yang mewakili proses bisnis, kebutuhan sistem dan kondisi lingkungan dimana sistem akan diterapkan, Platform Independent Model (PIM) yang merupakan model spesifikasi sistem yang tidak tergantung pada platform tertentu, dan platform Spesific Model (PSM) yang merupakan spesifikasi model berdasarkan spesifikasi platform tertentu. Perbedaan utama antara pendekatan MDA dengan pendekatan lain adalah bahwa satu PIM dapat saja ditranformasi menjadi beberapa PSM dan setiap CIM, PIM dan PSM harus dapat ditelusuri keterkaitan elemen-elemennya dan perubahan-perubahannya. Proses transformasi ini juga harus disertai dengan alat bantu (tools) yang dapat mengotomatisasi proses tersebut dan menjaga kesinambungan model.
- ItemMENGENAL MODEL DRIVEN ARCHITECTURE (MDA) SEBAGAI ALTERNATIF PENDEKATAN PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK(Teknik Informatika Unpas & Teknik Informatika ITB, 2006-02-18) Falahah; Rijayana, IwanModel Driven Architecture (MDA) adalah sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dlkembangkan oleh Object Management Group untuk mendukung portabilitas dan fleksibilitas dalam pengembangan. Konsep utama MDA adalah proses pengembangan yang dikendalikan oleh model dan fleksibilitas transformasi antar model sehingga sebuah model dapat dirancang dan diterapkan untuk berbagai platform tanpa harus melakukan perubahan yang signifikan pada model utamanya. MDA menyajikan 3 komponen model utama yaitu Computational Independent Model (CIM) yano mewakili proses bisnis, kebutuhan sistem dan kondisi lingkungan dimana sistem akan diterapka;' Platform Independent Model (PIM) yang merupakan model spesifikasi sistem yang tidak bergantung pada platform tertentu, dan Platform Spesific Model (PSM) yang merupakan spesifikasi model berdasarkan spesifikasi platform tertentu. Perbedaan utama an tara pendekatan MDA dengan pendekatan yang lain adalah bahwa satu PIM dapat saja ditransformasi menjadi beberapa PSM dan setlap CIM, PIM dan PSM harus dapat ditelusuri keterkaitan elemen-elemennya dan perubahanperubahannya.. Proses transformasi ini juga harus disertai dengan alat bantu (tools) yang dapat mengotomatlsasl proses tersebut dan menjaga kesinambungan model.
- ItemMONITORING OF SIDE EFFECTS OF ANTI-TUBERCULOSIS DRUGS ON THE CASES OF PULMONARY TB PATIENT IN CIKAMPEK PRIVATE HOSPITAL(International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol. 24, Issue 1, 2020) Hidayah, Himyatul; Amal, Surya; FalahahAbstract---In Indonesia Tuberculosis (TB) is still a serious health problem and shows an increase in cases from year to year. West Java (0.7%) province with the highest pulmonary TB, given the increasing drug-related problems (Drug Related Problems) against antituberculosis drugs in the category of adverse drug reactions (Adverse Drug Reactins). This study aims to obtain information on the side effects of antituberculosis drugs experienced by patients with new cases of pulmonary TB in Cikampek Private Hospital. The research method is a prospective observational monitoring of drug side effects on a regular basis every week for 1 month of intensive treatment. The number of samples in this study were 83 patients. The results showed that the percentage of side effects of antituberculosis drugs experienced by TB sufferers during intensive treatment were red in the urine (100%), nausea (34.85%), spasms (27.27%), tingling (18.18%) , dizziness (25.76%) and no appetite (15.15%). Fisher's test analysis results showed that statistically the socio-demographic characteristics of the respondents evaluated did not affect the incidence of ADRs, but clinically there was a significant relationship.
- ItemPEMBANGUNAN APLIKASI TRAVELING GUIDE KOTA BOGOR MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API(Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, Pusat Pengembangan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) STMIK Dipanegara Makassar, 2014-02-27) Falahah; Setiawan, CahyoGoogle Maps sejak awal kemunculannya sudah menarik banyak pihak. Fleksibilitas dan interaktif yang ditawarkan menyebabkan Google Maps dijadikan acuan utama pada banyak aplikasi pemetaan. Kelebihan lain dari Google Maps yaitu layanan yang bersifat gratis dan kemudahan dalam proses penggunaannya menyebabkan Google Maps menjadi salah satu fitur tempelan (embedded) yang populer digunakan di berbagai aplikasi berbasis web. Saat ini, sudah banyak aplikasi yang mengintegrasikan layanan Google Maps melalui Google Maps API, pada berbagai informasi yang ditampilkan, sehingga memberikan nilai tambah pada informasi itu sendiri. Salah satu pemanfaatan Google Maps API yaitu membuat peta lokasi. Pada penelitian ini, akan dicoba menerapkan Google Maps API sebagai antarmuka untuk menampilkan peta wisata, termasuk dengan kemudahan interaksi yang tersedia pada Google Maps itu sendiri seperti zooming, direction, tagging dan lain-lain. Aplikasi ini digunakan untuk membuat sajian informasi mengenai obyek wisata kota Bogor dan diharapkan dapat secara spesifik membantu calon wisatawan ataupun wisatawan untuk mengeksplorasi keindahan wisata kota Bogor. Jenis penyajian peta yang dipilih adalah foto satelit karena diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai lokasi dan kondisi di seputar lokasi tersebut. Aplikasi ini diharapkan dapat dipergunakan oleh otoritas terkait untuk mempromosikan potensi wisata satu wilayah, khususnya kota Bogor.
- ItemPEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK)(Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII, 2007-06-16) Rosmala, Dewi; FalahahBPMN (Business Process Modelting Notation) adalah suatu metodologi yang relatif baru tetapi saat ini mulai banyak dUerima oleh kalangan luas sebagai suatu model standar untuk menggambarkan proses bisnis suatu organisasi. BPMN tidak hanya terdiri atas model diagram tetapijuga dilengkapi dengan serangkaian alat bantu untuk menurunkan proses tersebut menjadi bahasa eksekusi bisnis. Kelebihan metoda BPMN dalam memodelkan masalah terletak pada kemampuannya untuk memodelkan bisnis yang bertipe e-bisnis dengan aliran informasi berupa pesan-pesan (message) yang dilewatkan antar entitas bisnis. Pada makalah ini, BPMN dicoba diterapkan untuk memodelkan proses bisnis fungsi logistik di sebuah perusahaan. Model BPMN dipilih karena dianggap dapat menggambarkan kondisi proses bisnis yang sebenarnya, yang melibatkan berbagai pihak di luar perusahaan dalam mengelola logistik, dan kebanyakan komunikasi an tar entitas bisnis dilakukan melalui pesan-pesan dalam konsep e-bisnis. Dari analisis atas proses bisnis pada divisi logistik tersebut dihasilkan 2 lapisan model diagram BPMN yaitu level I (untuk kasus penelusuran PO normal) dan level 2 (untuk kasus penelusuran PO bermasalah). Dari hasil pemodelan ini dapat dilihat adanya interaksi B2B antar berbagai entitas bisnis yang terkait.