PENGGUNAAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DAN USULAN PERUBAHAN POLA PEMOMPAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA PENANGANAN FEED STOCK DALAM DISTRIBUSI SOLAR INDUSTRI (Studi Kasus pada PT. Pertamina UPMS III Cabang Bandung)

Abstract
Proses pemasokan solar untuk industri dilakukan oleh Pertamina berdasarkan perhitungan secara manual terhadap data kebutuhan perusahaan-perusahaan pelanggannya. Untuk wilayah Bandung dan Tasikmalaya, solar industri disalurkan dari Terminal Transit Lomanis (TTL) Cilacap dengan menggunakan sistem pipanisasi product to product pumping. Pemompaan dilakukan dengan pola batch 4:8:4, yaitu selama satu bulan dilakukan pengaliran produk premium empat kali, kerosene delapan kali dan solar empat kali. Pada penggunaan sistem pipanisasi ini, terjadi campuran antar dua produk (interface) dan mengakibatkan munculnya biaya untuk proses pengolahan kembali (rework). Pada penelitian ini dikaji penggunaan metode Distribution Requirement Planning (DRP) dalam perhitungan rencana distribusi solar industri. Dalam metode ini, diperhitungkan fluktuasi permintaan, tingkat kepuasan konsumen, waktu ancang pemesanan, ukuran lot pemesanan, serta cadangan pengaman dan persediaan. Dari metode DRP ini diperoleh jumlah dan jadwal kebutuhan dari setiap level distributor. Hasil perphitungan DRP menjadi masukan dalam pengusulan pola pemompaan ini mengakibatkan bertambahnya persediaan di tangki timbun. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan realokasi tangki timbun. Perubahan pola pempompaan ini menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 148.990.000 per bulan.
Description
Keywords
solar industri., distribusi, distribution requirement planning,, interface
Citation
Collections