IDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK PEMASARAN DALAM PERENCANAAN BISNIS KEMITRAAN ANTARA PENJUAL DAN PETANI BERAS ORGANIK

No Thumbnail Available
Date
2008-09
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Tesis Magister Management, Universitas Widyatama
Abstract
Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan pangan salah satunya adalah beras. Peningkatan kebutuhan beras ini dapat dipenuhi dengan pengadaan bibit unggul, produksi pestisida dan pupuk kimia, mekanisasi pertanian dan penyuluhan pertanian secara massal Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif bagi alam sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik.Untuk mensukseskan pertanian organik khususnya pengembangan padi organik maka pemerintah menerapkan System Rice of Intensification (SRI) yang ternyata mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi, serta ditambah pula dengan pola Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) yang bisa memperbaiki keseimbangan ekologi tanah. Tujuan secara umum adalah untuk membangun agro industri pertanian modern tanpa harus menggunakan bahan kimia yang justru bisa merugikan lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Tujuan secara khususnya adalah suatu upaya peningkatan kesejahteraan para petani organik dengan tidak mengeluarkan dana untuk membeli pestisida dan pupuk kimia sehingga keuntungan para petani ini tidak berkurang. Dampak yang ditimbulkannya bisa membangkitkan semangat para petani untuk menanam padi organik, yang mana adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat (Dinas Pertanian). Pada akhirnya hasil dari beras organik atau beras semi organik ini ditampung oleh suatu perusahaan mitra yang bertanggung jawab dalam pengangkutan, pengemasan serta pengawasan standar mutu serta penjualan ke pasar. Dalam perancangan bisnis ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara Non-Probability Sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Hasil perancangan bisnis ini menunjukkan, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya belum menerapkan secara menyeluruh metode System Rice of Intensification ke para petani organik di desa Pasirhuni Kecamatan Ciawi. Sedangkan solusi yang digunakan dalam menyelesaikan kendala yang dihadapi dalam proses kemitraan ini sebenarnya merupakan tanggung jawab perusahaan mitra. Karena petani lebih difokuskan dari mulai pemilihan varietas lokal sampai panen. Dalam menetapkan kebijakan harga jual produk beras organik merupakan tanggung jawab perusahaan mitra, petani tidak mempunyai wewenang dalam menetapkan harga ke pasaran kecuali pada waktu kesepakatan harga jual dari petani organik ke perusahaan mitra.
Description
Keywords
Perencanaan Bisnis, Pemasaran
Citation
Collections