PENGARUH PERBEDAAN METODE PEMOTONGAN PPh PASAL 21 TERHADAP BESARNYA LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pt X Yang Berada Di Bandung)

No Thumbnail Available
Date
2009
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
PT X merupakan perusahaan negara yang bergerak di bidang persenjataan. PT X ini berfungsi dalam mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas senjata. Sebagai sebuah perusahaan milik negara, PT X tidaklah luput dari pembayaran pajak. Dalam hal ini termasuk Pajak Penghasilan PPh pasal 21, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap besarnya laba dan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki strategi yang sama-sama menguntungkan bagi karyawan dan juga perusahaan. Salah satunya adalah dengan memilih penggunaan metode pemotongan PPh pasal 21 yang sama-sama menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pemotongan PPh Pasal 21 yang efisien dan paling menguntungkan bagi karyawan maupun bagi perusahaan dan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan penggunaan masing-masing metode pemotongan PPh Pasal 21 terhadap besarnya laba atau rugi perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah Laporan Laba Rugi. Laba rugi yang digunakan adalah 5 (lima) tahun yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Yang akan mempengaruhi laporan laba rugi ini bila menggunakan 4 (metode) pemotongan PPh Pasal 21 yaitu beban usaha, sehingga akan berpengaruh juga terhadap besarnya laba perusahaan. Dari hasil perhitungan ternyata metode yang menguntungkan bagi karyawan maupun perusahaan adalah metode pemotongan PPh pasal 21 dengan menggunakan gross up karena dari sisi pegawai gaji yang diperoleh merupakan gaji terbesar, sedangkan dari sisi perusahaan dilihat dari besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan, dengan menggunakan metode gross up pajak yang dibayarkan perusahaan merupakan nilai terkecil dibanding metode-metode lainnya. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa 4 (empat) metode pemotongan PPh pasal 21 tersebut mempunyai hubungan yang kuat dengan laba perusahaan. Berdasarkan uji hipotesis pada 4 (empat) metode, karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa penggunaan masing-masing metode pemotongan PPh Pasal 21 berpengaruh positif terhadap laba perusahaan.
Description
Keywords
PPh Pasal 21, Laba Perusahaan
Citation