TINJAUAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA DIVISI MESIN INDUSTRI DAN JASA PT. PINDAD (PERSERO)
No Thumbnail Available
Date
2009
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Perhitungan biaya produksi bertujuan untuk mengetahui besarnya
pengumpulan biaya produksi yang dikeluarkan, besarnya biaya produksi
dipengaruhi oleh elemen-elemen yang terkandung di dalam biaya produksi,
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis menganggap perlu adanya suatu
teknik pengumpulan, pembebanan, dan pengukuran biaya produksi sesuai dengan
karakteristik perusahaan. Oleh karena itu, penulis menyusun laporan tugas akhir
ini dengan judul “Tinjauan Perhitungan Biaya Produksi dengan Metode Full
Costing pada Divisi Mesin Industri dan Jasa PT PINDAD (Persero)”. Tujuan
dari kerja praktik ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan perhitungan biaya produksi di PT PINDAD (persero).
Laporan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
teknik pengumpulan data berupa studi lapangan (wawancara dan observasi) dan
studi kepustakaan (buku dan dokumen) yang kemudian disajikan dalam laporan
tugas akhir.
Hasil dari kerja praktik ini menunjukan bahwa dalam pengumpulan biaya
produksi hydraulic-diagram, PT PINDAD menggunakan pembebanan harga
pokok pesanan (job order costing) diamana biaya produksi dikumpulkan untuk
setiap pekerjaan secara terpisah dan setiap pekerjaan dapat dipisahkan
identitasnya. PT PINDAD menggunakan metode Full Costing di dalam
menentukan biaya produksi, oleh karena itu semua unsur biaya produksi yaitu
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik
yang berperilaku variabel maupun tetap dibebankan langsung pada biaya
produksi. Dalam menerapkan sistem pengukuran biaya produksi hydraulicdiagram
menggunakan Normal Cost System dimana biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi
(actual) sedangkan biaya overhead pabrik berdasarkan biaya yang ditentukan di
muka (predetermine).
Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan kerja praktik, penulis
mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya bagi pihak perusahaan, yaitu perusahaan sebaiknya melakukan
pengecekan pada setiap proses produksi di dalam mengendalikan biaya yang akan
dikeluarkan, terutama pada saat memperkirakan biaya yang diestimasi atau yang
dianggarkan agar biaya aktual tidak akan terlihat terlalu besar atau terlalu kecil
dari yang sudah diestimasi atau yang dianggarkan sebelumnya.
Description
Keywords
Biaya Produksi, Metode Full Costing