ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK TAHUN 2011-2013

Abstract
Piutang (Receivable) merupakan salah satu komponen aktiva lancar yang mempunyai arti penting dalam perusahaan, meskipun piutang adalah komponen pada aktiva lancar yang tidak lebih likuid dibandingkan dengan kas atau komponen-komponen lainnya, tetapi piutang mempunyai peranan yang tidak boleh dikesampingkan, Piutang merupakan salah satu hal penting yang berpengaruh dalam kestabilan kegiatan operasional perusahaan, tingkat perputaran piutang (Receivable Turn Over) pada perusahaan menentukan apakah perusahaan tersebut dapat mengelola piutangnya dengan baik ataukah sebaliknya, karena semakin lama piutang berada diluar maka semakin lama pula perputaran dana yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat permodalan. Bagi perusahaan telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) piutang merupakan sumber investasi dana, karena sebagian besar pendapatan atas penjualan PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk tersebut didapatkan dari sistem piutang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat perputaran puitang pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dengan mengunakan rasio Receivable Turn Over untuk mengukur tingkat perputaran piutang dan Average Collection Priod untuk mengukur rata-rata umur piutang yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan penagihan dengan jangka waktu paling efektif. Tingkat perputaran piutang PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2011-2013 tidak cukup baik, hal tersebut dapat terlihat berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Receivable Turnover dan Average Collecting Period PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2011 sampai dengan 2013. Hal tersebut dapat disebabkan banyak hal, salah satunya karena total piutang yang semakin bertambah setiap tahunnya. Dalam mengelola piutangnya, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk menghadapi hambatan-hambatan seperti ketidaklengkapan data pelanggan saat melakukan pembayaran secara online, penagihan yang terhambat karena pindah rumah dan tidak memberikan informasi kepada perusahaan, pembaharuan sistem pembayaran online yang membingungkan pelanggan, banyak piutang yang tak tertagih yang ditimbulkan oleh anak perusahaan Telkom. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk telah melakukan upaya-upaya. Dalam mengatasi ketidaklengkapan data pelanggan, perusahaan menggunakan unit Finance, Billing and Collection Center untuk memberikan surat kepada pelanggan tentang persyaratan yang masih harus dipenuhi atau yang tidak lengkap. Untuk mengatasi hambatan alamat pelanggan yang berubah tanpa konfirmasi, maka perusahaan memberikan waktu 2 bulan dan jika masih tidak ada konfirmasi maka jaminan yang sebelumnya pelanggan jaminkan akan disita. Selain itu perusahaan juga melakukan sosialisasi kepada pelanggan melalui sms dan email mengenai pembaharuan sistem pembayaran online. Dan yang terakhir, dalam mengatasi piutang yang tak tertagih, perusahaan memberikan kebijakan keringanan kepada pelanggan, dengan syarat pelanggan harus memberikan jaminan tambahan. Pengelolaan piutang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk masih harus terus diperbaharui agar kedepannya jauh lebih baik lagi.
Description
Keywords
Piutang, Receivable Turn Over, Average Collection Priod, Receivable
Citation