ANALISIS PENGUKURAN KINERJA GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GREEN SCOR DI RUMAH BATIK KOMAR

Loading...
Thumbnail Image
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Industri S1 Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Abstract
Tingkat pencemaran air di Jawa Barat dari tahun 2014 hingga tahun 2018 terus meningkat, sebagai contoh tingkat pencemaran air pada tahun 2014 yaitu sebesar 18,97% meningkat di tahun 2018 sebesar 46,47% sehingga perusahaan perlu mengukur kinerja bisnisnya. Rumah Batik Komar (RBK) adalah sebuah industri batik yang belum pernah melakukan riset dalam mengukur kinerja bisnis perusahaan terhadap dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, di sisi lain perusahaan masih menggunakan bahan kimia, dan perusahaan RBK saat ini belum pernah mengadakan program pelatihan mengenai lingkungan terhadap karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja GSCM dan memberikan usulan perbaikan terhadap perusahaan RBK. Metode Green SCOR merupakan suatu alat untuk mengukur kinerja rantai pasok yang berdampak pada lingkungan. Metode Green SCOR di dalamnya terdapat proses pembobotan dan normalisasi data aktual perusahaan. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang mana perhitungan bobot dilakukan berdasarkan hirarki atribut kinerja rantai pasok dari aliran bisnis hingga KPI yang telah divalidasi. Proses normalisasi dengan cara menghitung nilai aktual KPI yang telah tervalidasi dengan menggunakan metode Snorm de Boer kemudian hasil normalisasi tersebut disortir menggunakan Traffic Light System. Kinerja akhir perusahaan Rumah Batik Komar yaitu 64,74 % yang menunjukkan bahwa kinerja GSCM di Rumah Batik Komar sudah berjalan dengan baik tetapi belum dapat dikatakan optimal. Hasil pengukuran kinerja KPI yaitu kategori hijau terdapat KPI Pemakaian Listrik (P1), Persentase Bahan Berbahaya (S2), Persentase Kemasan Rusak (S4), Limbar Cair (M2), Ketepatan Jumlah Barang Pengiriman (D1),Ketepatan Dokumen Pengiriman (D2), Persentase Keluhan Konsumen (R1), dan Persentase Barang Dikembalikan (R2). Kategori kuning yaitu KPI Pemakaian Air (P2), Persentase Bahan Cacat (S1), Fleksibilitas Pengadaan Perusahaan (S5), Efisiensi Bahan (M1), dan Fleksibilitas Produksi Perusahaan (M4). Kategori merah yaitu Persentase Pemakaian Bahan Kimia (P3), Persentase pemasok dengan ISO 14000 (S3), Persentase Bahan Didaur ulang atau Digunakan Kembali (M3), dan Persentase Karyawan Terlatih Mengenai Manajemen Lingkungan (E1). Usulan perbaikan untuk indikator yang belum mencapai target yaitu perusahaan perlu mengganti bahan kimia yang lebih ramah lingkungan, perusahaan perlu bekerja sama dengan perusahaan pengelola limbah, serta perusahaan perlu melakukan pelatihan tentang manajemen pengelolaan lingkungan terhadap seluruh karyawannya agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan.
Description
Keywords
Rumah Batik Komar, GSCM, Green SCOR, AHP, Snorm de Boer, KPI, Traffic Light System), Batik house Komar, GSCM, Green SCOR, AHP, Snorm de Boer, KPI, Traffic Light System
Citation